Mohon tunggu...
devi vionita
devi vionita Mohon Tunggu... -

jadilah orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan mau berusaha setelah kegagalan, jangan merasa sombong bila sudah bias, dan jangan merasa minder bila belum bias, hidup adalah tantangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keajaiban di Balik Buku Motivasi

4 Desember 2016   17:52 Diperbarui: 4 Desember 2016   18:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu hari, ada dua orang sahabat, sebut saja Annisa, dan Angga. Annisa adalah anak yang baik dan pintar. Kepintarannya akibat ijtihat yang datang dari dirinya sendiri. ayah bundanya adalah seorang pendidik yang luar biasa. Yah tak heran jika anaknya menjadi ijtihad atau yang sering kita sebut dengan kesemangatan yang membara dalam dirinya.

Pada suatu ketika Annisa bertemu dengan seorang teman dikelasnya. Temanya mempunyai sifat yang jauh berbeda dari diri Annisa. Sebut saja namanya Angga. Angga adalah anak dari seorang konglomerat yang berada di Jakarta. Kehidupannya serba tidak karuan. Serba dimanja, serba seenaknya sendiri, tidak patuh pada orang lain dan masih banyak sifat-sifat yang lainnya. Hal itu dikarenakan pola asuh yang salah terhadapnya.

Suatu ketika Annisa bertemu dengannya, dan menjadi sahabatnya. Hal ini dikarenakan Angga menjadi satu kelompok pada tugas seorang guru di kelasnya. Yah mereka berdua satu kelas. Dua karakter yang berbeda menjadi sahabat apakah bisa?? Itulah cemohan dan keheran orang lain terhadapnya. Akan tetapi Annisa tidak mengambil hati akibat omongan temannya tersebut.

Ketika mereka sedang mengerjakan tugas bersama,  Angga pun bertanya kepadanya: “ wahai Annisa, apakah kamu tidak malu mempunyai teman seperti aku?? Aku lo nakal, males, tidak bisa apa-apa, la sedangkan kamunya?? Kamu ini pintar, terkenal di kelas, rajin, beda jauh sama aku??

Annisa: aku adalah orang yang tidak suka memilih teman. Bagiku teman adalah segalanya dalam hidupku, justru dengan adanya kekuranganmu aku bisa menjadikanmu berubah seperti aku ini. iya sih kamu beda banget sama aku, karakter kamu beda karena pola asuh kamu terhadap orangtuamu, akan tetapi  semua itu apakah bisa berubah menjadi lebih baik ?? pastinya bisa.

Angga: ‘ lantas apa yang akan kamu lakukan terhadap diriku ini?? aku sudah berputus asa untuk menjadi lebih baik. Aku tidak bisa apa-apa…

Annisa: hei jangan bilang begitu. Tanamkan nilai optimis, buang pikiran-pikiran yang jelek dari otakmu, kamu katakana pasti bisa!

Anngga : ‘ lantas apa yang ingin kamu lakukan, ya aku ini selalu optimis, akan tetapi kadang kala aku semangat, kadang kala aku tidak.

Annisa : ‘ sebenarnya kamu ini bisa segalanya….

                Akan tetapi kamunya aja yang menganggap tidak bisa, begitu     wahai sahabatku..

Sejak itulah Annisa merasa kasihan terhadap sahabatnya itu, hal ini tidak adil baginya. Dalam dirinya, dia mampu menjadi yang lebih baik, akan tetapi dalam diri teman dekatnya mengapa tidak bisa menjadi lebih baik?? Annisa selalu berfikir. Kadang kala dia curhat dengan ibundanya, kadang kala dia curhat dengan temannya. Akan tetapi dia tidak bisa menemukan cara terbaik untuk menolong sahabatnya itu. Annisa sellau berdoa kepada Allah agar dimudahkan segala urusannya termasuk urusan mengajak temannya ke dalam kebaikan.

Annisa; ‘” ya Allah berikanlah hamba petunjukmu, agar hamba bisa menolong teman hamba, hamba kasihan terhadapnya. Kaishan dia jikalah sifatnya terus-terusan seperti itu. Tidak ada yang mau memotivasi dia, akibat prilakunya yang kurang baik di mata manusia. Berikan dia suatu perubahan kepadanya,. Agar menjadi anak yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan Negara kelak. Ammin

Annisa berdoa sambil meneteskan air mata. Ya inilah air mata suci, untuk sang sahat tercinta. air mata yang bturun dari kelopak matanya yang indah. Air mata yang menetes tanda keikhlasan dan kecintaan terhadap temannya itu. Itulah Annisa. Sifat yang selalu tertanam pada dirinya sejak dia kecil.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kini Annisa sudah mendapatkan jawaban atas doanya. Dia membikinkan sebuah buku motivasi untuk Angga. Buku itu berisi tentang kata-kata mutiara, foto-foto motivasi, dan masih banyak hal yang disampaikan lewat buku tersebut. Pagi, siang, hingga malam dia membuatkan buku tersebut dengan penuh kegembiraan, keihlasan agar sahabatnya bisa berubah, bisa semangaat lagi dalam mencari ilmu,

Setelah 1 minggu lamanya, akhirnya buku itu pun jadi, diberikannya kepada sahabatnya. Sahabatnya merasa senang sekali stas pemberiannya. Dibukanya buku itu, dibacanya buku itu. Lali sahabatnya berkata: wahai Annisa, trimakasih banyak kamu telah mau membuatkan buku ini untukku. Buku ini aku suka, bagus luarnya maupun dalamnya. Sekali lagi trimakasih banyak ku uapkan kepadamu.

Annisa: iya sama-sama. Aku membuat buku itu karena ALLAH. Aku tidak mau kedepannya kamu menjadi anak yang tidak baik. Kan kasihkan orangtua kamu, kamu adalah asset berharga dalam keluargamu, jikalah bukan kamu yang menjadi estafet m,ereka, lantas siapa lagi?? Kan kamu anaknya, (sambil tersenyum)

Angga :  iya, aku pasti bisa menjadi lebih baik, aku tidak akan mengecewakanmu hahaha..

Annisa: baiklah kalau begitu, jaust wait and see. Oke,.

Dua tahun kemudian Angga berubah menjadi sesososk anak yang rajin. Sekarang dia termotivasi lewat buku tersebut. Tidak sia-sia Annisa membuatkan buku untuknya. Itulah jerih paying sang sahabat terhadap temannya. Air mata yang dia Annisa keluaran tanda ketulusan ingin menolong temannya. Jadilah sesosok orang yang tidak bangga terhadap dirinya sendiri, walaupun jabatan, pangkat, harta, kebiwan menyertaimu. Akan tetapi sumbangkanlah terhadap orang lain. Memberikan motivasi terhadao orang lain sama saja dengan memberikan air kepada tanaman yang kita. tanaman yang kita rawat, tidak akan tumbuh bila tidak disiram air. Sama saja seperti kita, kita tidak akan tumbuh jika kita tidak menerima motivasi dari diri sendiri dan orang lain. Maka tanamkanlah nilai plus pada diri kita, gunakanlah kelebihan kita untuk menolong oranglain. Lengkapilah kekurangan kita dengan belajar dengan orang lain. Karena belajar tidak memandang usia dan pangkat,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun