Mohon tunggu...
Devivi Ariana
Devivi Ariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahasa dalam Konteks: Lingustik dan Ekstralinguistik

7 November 2024   08:23 Diperbarui: 7 November 2024   08:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, apa kabar semua? kembali di artikel saya, yang akan membahas bahasa dalam konteks. Apasih konteks itu, mari kita simak penjelasan dibawah ini.

Dalam analisis bahasa, memahami konteks adalah hal yang sangat penting. Konteks adalah segala sesuatu yang mengelilingi suatu ujaran atau kalimat yang membantu kita memahami makna yang sebenarnya. Menutut Suparno dan Martutik (1997: 52) konteks dibedakan menjadi dua macam yaitu konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik. Keduanya berperan penting dalam membantu kita memahami komunikasi, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar.

Konteks linguistik adalah konteks yang berkaitan langsung dengan unsur-unsur bahasa itu sendiri. Dengan kata lain, makna suatu kata atau kalimat dipengaruhi oleh kata-kata lain yang ada di sekitarnya dalam kalimat atau wacana yang sama. Konteks linguistik mencakupi beberapa hal yaitu, penyebutan depan (penyebutan sebelumnya), sifat kata kerja, kata kerja bantu, dan proposisi positif.

Misalnya, pada kalimat "Dia makan apel." Kata "dia" merujuk pada subjek yang telah disebutkan sebelumnya atau dapat diinferensikan dari konteks. Kata "makan" menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh subjek, dan "apel" adalah objek yang dimakan.

Berbeda dengan konteks linguistik, konteks ekstralinguistik adalah konteks yang berada di luar unsur-unsur bahasa, namun sangat mempengaruhi pemahaman terhadap suatu ujaran atau teks. Konteks ini mencakup berbagai faktor non-bahasa seperti praanggapan, partisipan, topik dan kerangka topik, latar, saluran, dan kode. Konteks ekstralinguistik ini berperan dalam memberikan makna tambahan atau penafsiran pada ujaran yang mungkin tidak dapat dipahami hanya dari kata-kata saja.

Misalnya, pada kalimat "Saya sudah tahu, terima kasih." Tergantung pada nada suara, ekspresi wajah, dan hubungan antara pembicara dan pendengar, kalimat ini bisa bermakna literal sebagai ungkapan terima kasih atau bermakna sarkastis sebagai ungkapan ketidaksenangan. Dalam hal ini, konteks ekstralinguistik seperti nada dan ekspresi wajah menjadi penentu makna yang sebenarnya.

Perbedaan antara konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik adalah bahwa konteks linguistik berkaitan dengan elemen-elemen bahasa yang ada di dalam ujaran atau teks, sementara konteks ekstralinguistik berkaitan dengan faktor-faktor di luar bahasa yang mempengaruhi pemahaman. Konteks linguistik lebih fokus pada aspek gramatikal, sintaksis, dan semantik dari bahasa, sedangkan konteks ekstralinguistik melibatkan aspek sosial, budaya, dan situasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun