Mohon tunggu...
Theresia Devi P
Theresia Devi P Mohon Tunggu... Administrasi - Everything

Living By His Grace

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perbedaan

11 Maret 2021   14:05 Diperbarui: 11 Maret 2021   16:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua berawal dari tahun 2014, dimana seorang wanita bernama Rere sudah mulai lulus kuliah dan melanjutkan untuk bekerja.

Sebelumnya, Rere adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Informatika di salah satu perguruan tinggi. Untuk memulai karirnya dia sudah mencoba melamar kerja ke berbagai perusahaan sampai akhirnya dia diterima di salah satu perusahaan penyedia layanan internet (Internet Service Provider / ISP). 

Tiga bulan bekerja berjalan lancar dan Rerepun hampir tiap malam keluar untuk jalan-jalan atau sekedar ngopi bersama teman-teman kantornya. Rere mudah akrab dengan teman-teman kerjanya karena banyak yang hampir seumuran dengan dia walaupun selisih 4-5 tahun. hehehe

Dibulan ke 4, Rere pindah area kerja yang makin dekat dengan tempat tinggalnya. Dan disitulah ia bertemu seseorang yang menurut dia cocok buat diajak ngobrol maupun cerita. Cowok itu bernama En. Makin hari makin deket aja ni Rere dan En, sampe akhirnya bulan Juni mereka jadian.

Waktu terus berjalan, sampai hubungan mereka sudah 6 bulan bersama. Tiba-tiba orang tua Rere mengetahui hubungan mereka dan adanya perbedaan dalam hubungn mereka. Iya, betul, mereka berbeda iman, Rere beragama kristiani sedangkan En beragama Islam. Orang tua Rere marah, sampai-sampai menginginkan Rere untuk keluar dari tempat kerjanya. Tetapi Rere ngotot tetap ingin bekerja di perusahaan tersebut.

Rere "En, bagaimana hubungan kita ini? Kita berbeda, apakah bisa bersama?" dengan optimis En menjawab "Pasti bisa".

1 tahun berlalu sampai di tahun ke  4 mereka bersamapun masih belum ada keputusan dan kejelasan tentang bagaimana hubungan mereka. Dan ditahun ke 4, orang tua Rere menerima En sebagai pacar Rere, malahan En sangat dekat dengan keluarga Rere. 

Rere setiap malam berdoa "Tuhan, terima kasih sudah mengabulkan permintaanku, tetapi saya masih merasa bimbang Tuhan. Jika kami bisa bersama, bagaimana dengan keluarga kami kelak, bagaimana nanti anak-anak kami dan apakah aku akan selamanya pergi beribadah sendirian Tuhan?". Rere mulai bimbang dengan pilihannya. Sampai memasuki tahun ke 6 mereka berpacaran.

Rere sangat menyayangi pacarnya tetapi doa Rere semua berubah, bukan bagaimana dia meminta dipersatukan dalam satu keluarga, tetapi Rere berdoa "Tuhan, dia boleh mengambil apapun dariku, tetapi jangan biarkan dia merampas imanku kepadaMu, karena Engkau lebih mencintaiku terlebih dahulu sebelum semuanya mencintaiku, bukalah jalan yang terbaik untuk kami". Doa selalu mereka panjatkan masing-masing dan dengan cara mereka sendiri sampai kapan tak tau Tuhan akan menjawab dan mempunyai rencana apa untuk hubungan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun