Oleh: Devi Utari Widhowati/ Akuntansi/ 20140420315/ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dalam dunia bisnis laporan keuangan sangat penting karena laporan keuangan akan mencermikan keadaan perusahaan kepada masyarakat. Dengan adanya laporan keuangan sangatlah bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya investor, pemerintah, manajer, kreditur, dan masyarakat. Masing-masing pihak menggunakan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan sehingga laporan keuangan yang disajikan haruslah akurat, apanila laporan yang disajikan tidak akurat maka akan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Bagi pihak investor laporan keuangan digunakan untuk mengambil keputusan apakah ingin menanam modal diperusahaan tersebut atau tidak.
Pihak pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk memutuskan jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada pemerintah. Manajer menggunakan laporan kuangan untuk pengambilan keputusan demi keberlangsungan perusahaan dan untuk penyusulan proyeksi laporan keuangan di masa depan. Kreditur menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menilai perusahaan apakah mampu untuk melunasi hutang-hutangnya atau tidak serta untuk keputusan pemberian pinjaman kepada perusahaan. Sedangkan masyarakat menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap lingkungan seperti pemberian dana CSR (Corporate Social Resposibility).
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (balance sheet), Laporan arus kas (cash flow) dan CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan). Laporan-laporan tersebut yang nantinya digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang digunakan untuk pengambilan keputusan di masa depan.
Masing-masing dari laporan keuangan tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri oleh karena itu perlu dijelaskan pengertian dari masing-masing laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan pertama yaitu laporan laba rugi (Income Statement) sebelum membuat laporan laba rugi seorang akuntan terlebih dahulu perlu melakukan pengumpulan data, mencatat, mengidentifikasi, dan mengola transaksi-transaksi yang terjadi dalam satu periode yang dicatat dalam jurnal dan di bukukan dalam buku besar.
 Laporan posisi keuangan adalah salah satu elemen laporan keuangan yang menghitung dan merinci komponen pendapatan dan komponen beban dalam perusahaan selama periode akuntansi untuk mengetahui tingkat laba atau rugi setelah periode operasi perusahaan. Laporan laba rugi memiliki fungsi untuk mengetahui jumlah laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan dengan membandingkan unsur pendapatan dan beban. Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka perusahaan mengalami keuntungan dan apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka perusahaan mengalami kerugian. Pendapatan di bagi menjadi dua yaitu pendapatan usaha dan pendapatan non usaha.
Pendapatan usaha adalah pendapatan utama yang diperoleh perusahaan  dari penjualan produk atau jasa. Sedangkan pendapatan non usaha adalah pendapatan sampingan yang diterima oleh perusahaan selain pendapatan utama perusahaan, pendapatan non usaha dapat berupa pendapatan bunga bank. Beban dalam perusahaan terdapat dua jenis yaitu beban usaha dan beban non usaha. Beban usaha adalah beban yang dikeluarkan oleh perusahan untuk menjalankan bisnis usaha. Sedangkan beban non usaha adalah beban yang dikeluarkan tetapi tidak berpengaruh signifikant terhadap jalannya bisnis usaha.
Laporan keuangan yang kedua adalah laporan perubahan ekuitas. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal dalam perusahan selama periode akuntansi. Laporan perubahan ekuitas menyajikan rincian mengenai modal awal yang ditambah (dikurangi) dengan laba (rugi) Â dan dikurangi dengan prive (pengambilan pribadi). Laporan ini memiliki fungsi untuk mengetaui perubahan modal perusahaan apakah mengalami kenaikan atau penurunan modal diakhir periode.
Laporan keuangan perusahaan yang ketiga adalah laporan posisi keuangan atau sering disebut dengan neraca. Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai rincian aset, liability dan ekuitas. Aset perusahan terdiri dari aset lancar berupa kas, persediaan, dan piutang dan aset tidak lancar seperti bangunan, peralatan, dan mesin, selain itu terdapat pula aset berwujud dan tidak berwujud.
Liabititas perusahaan dibagi menjadi dua yang pertama liabilitas jangka pendek yaitu utang yang dimiliki perusahaan yang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun seperti utang dagang sedangkan liabilitas jangka panjang adalah utang yang dimiliki perusahan yang akan dilunasi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun seperti hutang bank dan obligasi. Laporan posisi keuangan memiliki fungsi untuk mengetahui posisi keuangan perusahan di akhir periode akuntansi yang meliputi posisi aset, liability, dan ekuitas.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan perusahaan yang merinci aliran kas masuk dan aliran kas keluar perusahan selama periode akuntansi. Laporan arus kas memiliki fungsi untuk mengetaui jumlah kenaikan atau penuruan kas. Laporan arus kas perlu dibuat karena akuntansi menggunakan sistem akrual dalam pencatatannya artinya pendapatan yang diterima belum secara tunai melaikan secara kredit sehingga perlu disusunnya laporan arus kas untuk menunjukkan kas sebenarnya yang dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan) adalah catatan mengenai laporan keuangan yang terkait dengan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas.