Mohon tunggu...
Devi Triana
Devi Triana Mohon Tunggu... Guru - guru

Seorang pendidik yang hanya ingin selalu mendidik anak didik dengan cinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan Tugas Modul 1.1.a.8_Koneksi Antar Materi_Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

2 Juni 2022   17:24 Diperbarui: 3 Juni 2022   08:56 6708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sehat dan bahagia.

Perkenalkan nama saya Devi Triana. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 5 dari SDN Duren Sawit 14 Jakarta. Pada kesempatan ini saya menuliskan artikel tentang kesimpulan dan refleksi pengetahuan serta pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara guna memenuhi tugas 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi-kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.

Berikut pertanyaan-pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara:

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya menganggap bahwa murid di kelas saya adalah objek dimana seorang murid harus mengikuti perintah serta aturan yang diberikan oleh seorang guru yang tanpa saya sadari telah menerapkan teacher center karena saya beranggapan bahwa pembelajaran berpusat pada guru selama proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung.

Murid juga dituntut untuk memahami semua materi pelajaran agar saat kegiatan penilaian murid mendapat nilai yang tinggi sehingga semua pelajaran dapat dituntaskan sesuai target kurikulum.

Sampai terkadang saya kurang memperhatikan bagaimana minat murid saya serta perilakunya selama di kelas karena saya terlalu semangat untuk menyampaikan materi dengan harapan agar murid mampu memahami materi yang disampaikan dan dapat mengerjakan tugasnya tepat waktu.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung saya berusaha memberikan contoh perilaku yang baik dengan bagaimana sikap di kelas saat guru sedang menerangkan, namun terkadang kondisi kelas menjadi seperti menegangkan karena seolah-olah murid terpaksa untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Tanpa saya sadari saat mengajar masih sering menggunakan metode ceramah sehingga hanya sedikit memberikan ruang pada murid.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 

Setelah saya mempelajari modul ini banyak sekali hal-hal baru yang saya pahami, diantaranya yaitu saya menjadi lebih memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa “Pendidikan Berpihak/Berpusat pada Murid”. Ki Hadjar Dewantara mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.

Saya juga semakin memahami akan makna dari semboyan pendidikan yang berbunyi:


Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi teladan)

Seorang pendidik harus bisa membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran yang dipelajari siswa benar dan tepat.


Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun kekuatan dan terus berkarya)

Kehadiran pendidik dapat memfasilitasi dengan beragam metode dan strategi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, potensi yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik.

Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan) 

Seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan kepada siswa untuk selalu belajar dengan tuntas dan maju berkelanjutan yang memiliki makna pada kehidupan.

Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama.

Dengan mengikuti pelatihan calon penggerak banyak sekali perubahan diri yang saya alami. Saya menjadi melek teknologi khususnya dalam mengirimkan tugas-tugasnya yang bisa dikirimkan dengan berbagai model. Dengan kecakapan abad 21, perubahan yang saya alami adalah jadi mengetahui bagaimana cara membuat channel youtube sampai akhirnya mempunyai channel youtube sendiri. Saya juga jadi mengetahui bagaimana menulis artikel di media sosial. Saat pertama kali membuat tampilan video di channel youtube sendiri serta berhasil membuat artikel melalui kompasiana rasanya luar biasa senang sekali. Respon dari warga sekolah akan hasil karya saya sendiri yang telah saya share di media sosial juga sangat membangun sekali.



3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Yang dapat saya terapkan agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah menjadikan murid di dalam kelas sebagai subjek bukan objek, sehingga murid memiliki kemerdekaan dalam belajar.

Menerapkan pendidikan yang berpihak/berpusat pada murid dan memberikan respon yang positif dikala murid sedang mengekspresikan dirinya serta memposisikan seorang guru sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.

Mengajak murid dalam membuat kesepakatan kelas sehingga guru tidak dominan dalam memberikan aturan kelas.

Memberikan ruang waktu kepada murid agar bisa mengekspresikan dirinya sehingga saya mampu melihat bakat dan minat dari murid tersebut yang nantinya dapat menuntun murid untuk diarahkan kepada hal yang lebih baik.

Menciptakan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan melalui media pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio atau pembelajaran yang berbasis permainan.

Berusaha menunjukkan teladan dan contoh yang baik dengan memberikan penguatan pendidikan karakter kepada murid sesuai dengan 6 profil pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif)

Pemikiran Ki  Hadjar Dewantara mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.

Dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan. Pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan serta arahan agar anak tidak kehilangan arah dan dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

Dengan pendidikan budi pekerti yang merupakan keselarasan hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya akan melatih anak untuk memiliki kesadaran tinggi yang utuh untuk menjadi dirinya.

Sekian artikel saya tentang kesimpulan dan refleksi pengetahuan serta pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun