5. Metafisika
- Metaphysica: Terdiri dari 14 buku yang menyelidiki hakikat realitas, penyebab keberadaan, dan konsep-konsep seperti substansi dan esensi. Nama "metafisika" tidak digunakan oleh Aristoteles sendiri; ia menyebutnya sebagai "filsafat pertama."
6. Etika
- Ethica Nicomachea: Terdiri dari sepuluh buku yang membahas tentang etika, kebajikan, dan bagaimana mencapai kehidupan baik (eudaimonia). Nama ini diberikan karena anaknya, Nikomakhos, diduga menyusun karya ini setelah kematian Aristoteles.
- Magna Moralia: Karya ini terdiri dari dua buku yang lebih panjang daripada biasanya; saat ini dianggap tidak otentik.
- Ethica Eudemia: Terdiri dari tujuh buku yang juga membahas etika tetapi dianggap sebagai redaksi lebih tua dari Ethica Nicomachea.
7. Politik
- Politica: Karya ini terdiri dari delapan buku yang menganalisis berbagai bentuk pemerintahan dan teori politik.
8. Retorika dan Poetika
- Rhetorica: Terdiri dari tiga buku yang membahas seni berbicara dan persuasi.
- Poetica: Karya ini bersifat fragmentaris tetapi dianggap otentik; membahas teori sastra dan puisi.
Adapun pembagian-pembagian filsafat menurut Aristoteles dapat diuraikan sebagai berikut (Elisabet, 2023):
1. Logika:
 Aristoteles membuat kontribusi besar dalam bidang logika dengan menciptakan silogisme, suatu bentuk penarikan kesimpulan dari premis umum tentang hal-hal khusus. Contohnya adalah pernyataan seperti "Setiap manusia pasti akan mati" dan "Dia adalah manusia," yang digunakan untuk menarik kesimpulan bahwa "Dia pasti akan mati." Aristoteles mengemukakan bahwa pengetahuan baru dapat diperoleh melalui induksi (berdasarkan kasus-kasus khusus) dan deduksi (melalui silogisme).
2. Filsafat Teoretika:
 a. Fisika: Aristoteles membagi kosmos menjadi dua wilayah yang berbeda, sublunar (di bawah bulan, misalnya bumi) dan wilayah di atas bulan (planet dan bintang). Dia percaya bahwa jagat raya bersifat terbatas, berbentuk bola, dan kekal, sementara bumi terdiri dari empat unsur: api, udara, tanah, dan air.
 b. Matematika: Aristoteles menekankan pentingnya logika dan analisis dalam matematika, menyatakan bahwa logika harus diterapkan di semua bidang ilmu, termasuk matematika. Gagasannya tentang silogisme dan pembuktian matematika dijelaskan dalam karya-karyanya yang baru ditemukan setelah kematian Aristoteles.
 c. Metafisika: Fokus pada pertanyaan tentang benda dan bentuk, di mana bentuk dianggap sebagai pengganti ide Plato. Aristoteles berpendapat bahwa benda dan bentuk tidak dapat dipisahkan; bentuk memberikan kenyataan pada benda.