Mohon tunggu...
Devita Wahyu Marhandani
Devita Wahyu Marhandani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Active

Ini dulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudut Pandang Masyarakat Mengenai Covid-19 dan Vaksinasi

17 September 2021   19:25 Diperbarui: 17 September 2021   19:27 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: biopharma-reporter

(11/03/20) Secara resmi, Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi dan darurat kesehatan masyarakat ke-6 oleh World Health Organization (WHO) (30/01/20). Wabah Covid-19 membawa dampak yang sangat signifikan di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal tersebut memaksa pemerintah untuk harus memberlakukan beberapa peraturan baru, seperti pemberlakuan sistem lockdown dibeberapa wilayah tertentu dan menerapkan adaptasi kebiasaan normal baru.

Meskipun demikian, masih banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang menganggap bahwa pandemi COVID-19 ini hanyalah sebuah konspirasi. 

Konspirasi yang dimaksud adalah adanya peran kuat tokoh-tokoh besar dunia yang merencanakan suatu kejahatan yang berkaitan dengan pandemi ini, seperti adanya perubahan politik dan krisis ekonomi. 

Hal ini menyebabkan banyak masyarakat tidak percaya dengan adanya COVID-19 ini. Lebih parahnya lagi, mereka menjadi abai terhadap protokol kesehatan yang diberlakukan.

Dengan hal tersebut, pihak yang berwenang berusaha mencari berbagai solusi untuk mengatasi atau minimal mengurangi penyebaran virus seperti penerapan adaptasi kebiasaan baru. Nyatanya berbagai upaya tersebut belum bisa maksimal. Untuk itu pemerintah memberlakukan program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19.

Dengan hal itu, tentunya banyak sudut pandang dari berbagai kalangan masyarakat mengenai vaksinasi ini. Berdasarkan hasil analisis data dari twitter dengan algoritma Nave Bayes Classifier dengan nilai akurasi 93%,bahwa 60,3% masyarakat bersikap positif, 34,3 % netral serta 5,4 % tidak setuju.  masyarakat yang netral, masih ragu untuk mengikuti vaksinasi atau tidak, karena berfikir  "Apakah vaksinasi dapat mencegah tubuh terserang virus COVID-19?".

Sementara itu, masyarakat yang tidak setuju dengan program vaksinasi ini memiliki ketakutan akan efek samping yang akan terjadi setelah dilakukannya vaksin. Masyarakat yang tidak percaya dengan vaksin juga mengatakan bahwa mengikuti vaksinasi tidak akan ada gunanya, misalnya pada kasus orang yang sudah divaksin namun masih terkonfirmasi positif virus COVID-19.

Namun, tidak semua masyarakat meragukan efek dari vaksin tersebut. Banyak juga masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksinasi dan percaya bahwa dengan vaksin dapat meminimalisir atau bahkan dapat mencegah penularan virus COVID-19 di Indonesia.

Berbagai macam keraguan yang dialami masyarakat terhadap vaksinasi menjadi hambatan tersendiri untuk dilakukannya vaksinasi COVID-19. Keraguan ini berasal dari presepsi masyarakat akan vaksin yang dianggap tidak efektif dan tidak aman. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi  untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19.

Selain itu, ketidaksediaan masyarakat untuk menerima vaksinasi juga disebabkan oleh informasi-informasi bohong yang tersebar dan diterima oleh masyarakat, biasanya informasi bohong atau hoax tentang vaksin COVID-19 disebarkan oleh kalangan anti-vaksin demi kepentingan diri sendiri ataupun kelompok. Penyebaran informasi yang salah ini dapat disebarkan melalui berbagai media informasi, seperti social media maupun tokoh-tokoh masyarakat yang kontra terhadap vaksinasi.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk mengubah berbagai sudut pandang atau pola pikir masyarakat terhadap vaksinasi. Di sini, peran pemerintah sangatlah penting untuk mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai vaksinasi COVID-19, salah satu contohnya adalah pengadaan sosialisasi mengenai vaksinasi COVID-19. 

Pemerintah juga harus memastikan akses dan distribusi vaksin COVID-19 yang aman dan efektif sehingga mudah untuk diakses oleh seluruh masyarakat. Namun,tidak hanya peran pemerintah saja yang diperlukan disini, Kita sebagai generasi penerus bangsa juga harus ikut andil dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini.

Sumber 1 : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19: LITERATURE REVIEW (Jurnal Keperawatan Volume 13, Nomor 3, September 2021) https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/1363

Sumber 2 : Analisis Sentimen Terhadap Opini Masyarakat Tentang Vaksin COVID-19 Menggunakan Algoritma Nave Bayes Classifier (JDMSI, Volume 2, Nomor 2, 2021) https://ejurnal.teknokrat.ac.id/index.php/JDMSI/article/view/1344

Sumber 3 : PERSEPSI DAN KESIAPAN LANSIA MENERIMA VAKSIN COVID-19 (Volume 6, Nomor 2, Agustus 2021) http://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/JAM/article/view/648

Anggota Kelompok :

1. Devita Wahyu Marhandani (M0121027)

2. Dwi Septiana (M0121030)

3. Eligius Saka Gede Sasmito (M0121031)

4. Helmia Agita (M0121039)

5. Nabela Afrilia (M0121051)

6. Sectio Krisna Wijaya (M0121065)

7. Sophia Balqis (M0121070)

8. Syakila Putri Utami (M0121071)

#SocialProjectCOVID-19

#BersamaTuntaskanCOVID-19

#Matematician2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun