Mohon tunggu...
Devita Rizki Ramdani
Devita Rizki Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Pengembangan Wawasan Mahasiswa PGSD UHAMKA di Kota Bali dan Jogja oleh Kelompok 12

27 Februari 2024   20:53 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:07 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Devita Rizki Ramdani (Tanjung Benoa)/Dokpri

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka dari fakultas keguruan ilmu pendidikan (FKIP) Dan program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) melaksanakan Studi Pengembangan Wawasan (SPW) yang diikuti oleh 308 orang.

Kedua daerah destinasi tersebut adalah bali dan jogja, selama 4 hari dimulai dari tangal 21 Februari 2024. Kegiatan studi pengembangan wawasan (SPW) bertujuan untuk melatih dan mendidik mahasiswa. Kelompok 12 yang beranggotakan mahasiswa yaitu Fitri Anggun. A, Silviah Hamidah, Shinta Puspita. D, Devita Rizki .R, Shasha Puspita. S, Irna, Lindu Cahayani, Kharunnisa M, Anindita. M, Fikri Fathony. A, Noufan Aditya.

Mendapat kesempatan untuk melakukan studi pengembangan (SPW) Di Bali dan Jogja dengan dosen pembimbing lapangan yaitu Bapak Dr. Kusmadjid Abdullah, M,Pd.

Kegiatan dihari pertama mahasiswa yaitu berada di Bali dengan mengunjungi sekolah SD Muhammadiyah 1 Denpasar Bali dalam rangka seminar napak tilas perjuangan muhammadiyah di pulau dewata bali. Setelah menghadiri seminar, para mahasiswa menuju Garuda Wisnu Kencana untuk mengeksplore tempat wisata tersebut dan mahasiswa juga menonton tarian tradisional Bali yaitu tari kecak.

Devita Rizki Ramdani (Pintu masuk Garuda Wisnu Kencana)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Pintu masuk Garuda Wisnu Kencana)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Patung Wisnu Kencana)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Patung Wisnu Kencana)/Dokpri
Devita Rizk Ramdani (Tari Kecak)/Dokpri
Devita Rizk Ramdani (Tari Kecak)/Dokpri
Kegiatan hari kedua, mahasiswa mengunjungi objek kewirausahaan di Bali yaitu Joger disana para mahasiswa dapat melihat kerajinan tangan yang dapat dijadikan cindera mata atau buah tangan untuk para pengunjung atau turis sebagai kenang-kenangan. Setelah mengunjungi tempat kewirausahaan joger, para mahasiswa mengunjungi tanjung benoa untuk melihat berbagai macam fasilitas wisata air seperti contohnya melihat penyu, bermain banana boat, bermain jetski dan lain sebagainya. 

Setelah mengunjungi tanjung benoa, mahasiswa mengunjungi tempat wisata keagamaan yaitu Pujamandala yang di dalamnya terdapat berbagai macam tempat beribadah. Setelah mahasiswa mengujungi Pujamandala, mahasiswa mengunjungi objek wisata yang sangat dikagumi para turis yaitu pantai pandawa dan juga pantai Jimbaran. Untuk di pantai Jimbaran para mahasiswa menikmati makan malam dengan disuguhi pemandangan sunset atau matahari terbenam yang sangat indah.

Devita Rizki Ramdani (Tanjung Benoa)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Tanjung Benoa)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Pujamandala)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Pujamandala)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Pantai Jimbaran)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Pantai Jimbaran)/Dokpri
Kegiatan hari ketiga, para mahasiswa mengunjungi tempat kewirausahaan kedua yaitu Cening Bagus dengan melihat produk makanan apa saja yang di produksi. Setelah mengunjungi Cening Bagus, para mahasiswa melanjutkan ke tempat destinasi wisata alam yaitu tanah lot. Di tanah lot para mahasiswa bisa mengeksplore apa saja yang ada di tanah lot, di tanah lot selain objek wisata pantai nya yang indah terdapat juga objek wisata yang menarik yaitu mengunjungi goa yang terdapat ular suci didalamnya. 

Dalam kepercayaan nya jika berhasil memegang kepala ular suci sampai 3 kali, maka keinginan yang kita harapkan akan tercapai. Selain itu juga terdapat tempat air suci, disana mahasiswa dapat mencuci muka sembari berdoa setelah itu terdapat 3 pemuka adat yang akan memberikan cipratan air ke kepala, lalu beras yang akan di tempelkan ke kening dan juga bunga kamboja yang indah yang nantinya di selipkan di telinga.

Devita Rizki Ramdani (Tanah Lot)/Dokpri
Devita Rizki Ramdani (Tanah Lot)/Dokpri
Setelah mengeksplore bali para mahasiswa menlajutkan menyebrang pelabuhan gilimanuk untuk menuju ke jogja.

MUSEUM MUHAMMADIYAH

Pada tanggal 24 Februari 2024 kelompok 16 KKN- DIK melakukan kunjungan ke Museum Muhammadiyah yang terletak di komplek kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Museum Muhammadiyah didirikan pada tahun 1980 sebagai salah satu upaya untuk mengabadikan peran Muhammadiyah dalam perubahan sosial dan keagamaan di Indonesia. Universitas Ahmad Dahlan, yang didirikan oleh Muhammadiyah pada tahun 1957, memainkan peran penting dalam pendirian dan pengelolaan museum ini:

Devita Dwi (Museum Muhammadiyah Jogja)/Dokpri
Devita Dwi (Museum Muhammadiyah Jogja)/Dokpri
Devita Dwi/Dokpri
Devita Dwi/Dokpri

Museum ini bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pendidikan bagi masyarakat yang ingin memahami perjalanan panjang organisasi Muhammadiyah dan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Koleksi museum mencakup berbagai artefak, dokumen bersejarah, buku-buku kuno, dan lukisan yang menggambarkan perkembangan Muhammadiyah dari awal pendiriannya hingga masa kini.

Di dalam Museum Muhammadiyah mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Yogyakarta, terutama dalam konteks Muhammadiyah, sehingga para pengunjung dapat melihat berbagai seni dan budaya lokal yang memengaruhi perkembangan gerakan Muhammadiyah, seperti seni wayang kulit, batik, dan musik tradisional. Hal ini menciptakan sebuah atmosfer yang kaya dan mendalam di dalam museum. Museum ini sebagai bukti konkret dari komitmen Universitas Ahmad Dahlan dalam mempromosikan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan pendidikan yang merupakan landasan Muhammadiyah.

     MALIOBORO      

Pada tanggal 24 Februari 2024 Kelompok 16 KKN-DIK juga mengunjugi destinasi Malioboro yang terletak di salah satu jalan pusat kota Yogyakarta. Asal nama Malioboro sendiri berasal dari bahasa sansekerta malyabhara yang berarti karangan bunga. Adapula beberapa ahli yang berpendapat asal kata nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja pada tahun 1811- 1816 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun