Mohon tunggu...
Devita Nuvita Sari
Devita Nuvita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Environmental Engineering

Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Ajarkan Pelatihan Pengomposan Metode Takakura kepada Masyarakat Desa Kalen

5 Agustus 2021   20:38 Diperbarui: 5 Agustus 2021   21:00 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan pembuatan kompos metode takakura dan contoh produk kompos yang telah jadi (Dokpri)

Kedungtuban, Kabupaten Blora – Kamis (5/8/2021) Berdasarkan hasil observasi sampah organik yang dihasilkan masyrakat Desa Kalen cukup beragam seperti sampah dari sisa aktivitas rumah tangga, limbah pertanian kulit jagung, ranting dan daun dari pepohonan. Sampah organik yang belum terkelola dengan baik dapat menambah volume sampah dan mencemari lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan. Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pengomposan metode takakura sebagai alternatif pengolahan sampah organik di Desa Kalen. Takakura adalah metode pengomposan yang cocok untuk skala rumah tangga maupun skala kawasan. Metode pengomposan ini tidak memerlukan lahan yang luas, tidak berbau, efektif dan kompos bisa langsung dimanfaatkan.

Kegiatan pelatihan kompos takakura bertempat di rumah Ketua RT 01/02 Dukuh Kalirejo, Desa Kalen dengan melibatkan perwakilan warga. Proses Pengomposan metode takakura menggunakan keranjang berlubang yang berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara pada kompos dan dilapisi dengan kardus agar mengatur pelembapan kompos dan menjaga kompos tidak keluar dari keranjang, memasukan bahan kedalam keranjang takukara dengan susunan bantal sekam, pupuk kompos, sampah organik, mencampurkan bioaktivator yaitu air cucian beras atau EM-4, melakukan pengadukan agar bahan tercampur, kemudian yang terakir adalah menberikan bagian paling atas dengan bantal sekam agar kompos tidak mengundang lalat. Selanjutnya menunggu hingga 14 hari untuk proses penguraian sampah oleh bakteri sehingga menjadi pupuk kompos.

Kegiatan pelatihan pengomposan metode takakura mendapat respon yang positif dari perangkat desa dan bapak sutikno selaku Ketua RT 01/02 sebagai solusi permasalahan sampah di Desa Kalen yang praktis, sederhana dan biaya yang terjangkau. Proses pelatihan berlangsung secara antusias oleh perwakilan warga dengan aktif bertanya, memperhatikan booklet komposting yang telah dibagikan dan praktik secara mandiri dari pelatihan yang telah didapat.

Monitoring proses pengomposan metode takakura (Dokpri)
Monitoring proses pengomposan metode takakura (Dokpri)

Selain pelatihan pengomposan metode takakura mahasiswa Undip juga melakukan monitoring terhadap program yang telah berjalan. Monitoring dilakukan untuk memastikan proses pengomposan berjala baik dengan berdiskusi dengan perwakilan warga yang telah mempraktikan pembuatan kompos metode takakura terkait kendala dan permasalahan yang ditemui selama proses pengomposan.

Bahan pembuatan kompos metode takakura dan contoh produk kompos yang telah jadi (Dokpri)
Bahan pembuatan kompos metode takakura dan contoh produk kompos yang telah jadi (Dokpri)

Pada pelatihan ini diharapkan ibu-ibu di Desa Kalen mampu membuat kompos secara mandiri di rumah yang dilakukan secara berkelanjutan serta warga tidak membuang sampah sembarangan, sehingga dapat mengatasi permasalahn persampahan Desa Kalen.

Penulis : Devita Nuvita Sari (Fakultas Teknik-Teknik Lingkungan)
DPL : Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi, SE., MSc, Ak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun