Mohon tunggu...
Devita Nurmala Sari
Devita Nurmala Sari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

Hobi saya traveling. Konten favorit yang akan saya publish dalam Kompasiana adalah konten-konten yang saya rasa ringan yang berhubungan dengan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghargai Peran Ibu dan Bapak dalam Hidup sebagai Malaikat Sepanjang Waktu

27 November 2023   21:44 Diperbarui: 27 November 2023   22:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan ini adalah perjalanan panjang yang penuh dengan liku-liku dan peristiwa yang tidak terduga. Di sepanjang perjalanan ini, ada dua sosok yang selalu hadir sebagai malaikat penjaga, membimbing, dan melindungi kita, benar mereka adalah Ibu dan Bapak. Dalam tulisan ini kita akan menjelajahi betapa pentingnya menghargai peran Ibu dan Bapak dalam hidup kita sebagai malaikat sepanjang waktu.

Ibu dan Bapak bukan hanya sekadar orang tua, melainkan penjaga hati dan jiwa kita. Mereka memberikan cinta tanpa syarat, menjadi tempat kita berteduh saat badai melanda, dan mendukung kita dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Sepanjang waktu, mereka menjadi pilar kuat yang mendukung struktur kehidupan kita.

Ibu dan Bapak adalah guru pertama kita, membimbing kita melewati jalan kehidupan dengan bijaksana. Mereka mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab. Dari mereka, kita belajar arti pengorbanan, kesabaran, dan kejujuran. Mereka tidak hanya memberikan teladan melalui kata-kata, tetapi juga dengan tindakan mereka sehari-hari.

Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan risiko, Ibu dan Bapak adalah malaikat yang tidak pernah lelah melindungi kita. Mereka berada di sana untuk memberikan dukungan saat kita merasa lemah, menjaga kita dari bahaya, dan memberikan bimbingan agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat. Kasih sayang mereka adalah bentuk perlindungan yang tak ternilai harganya.

Kebaikan Ibu dan Bapak tidak pernah berujung. Mereka selalu siap memberikan segala yang terbaik untuk kebahagiaan dan kesuksesan kita. Terkadang, kita mungkin tidak menyadari seberapa besar pengorbanan dan usaha yang mereka lakukan, namun, menghargai peran mereka sebagai malaikat sepanjang waktu membuka mata kita untuk melihat kebaikan tanpa batas yang telah mereka berikan.

Seiring berjalannya waktu, kita tumbuh dewasa dan memahami bahwa menghargai peran Ibu dan Bapak juga berarti menjadi malaikat bagi mereka. Memberikan cinta, perhatian, dan dukungan kepada mereka adalah cara kita mengembalikan kebaikan yang telah mereka berikan selama ini.

Menghargai peran Ibu dan Bapak sebagai malaikat sepanjang waktu bukan hanya suatu kewajiban, tetapi juga merupakan tindakan yang penuh makna dan berdampak positif dalam membangun hubungan keluarga yang kuat dan penuh kasih. Marilah kita bersyukur atas kehadiran Ibu dan Bapak dalam hidup kita, dan terus berupaya menjadi anak yang berbakti, menghormati, dan mencintai mereka sebagaimana mereka mencintai kita.

Sedikit cerita, suatu hari saya mengerjakan tugas kuliah yang cukup banyak, hingga Bapak dan Ibu dalam beberapa hari melihat saya pulang malam dan begadang hingga subuh. Malam itu Ibu terbangun dari tidurnya dan bertanya padaku yang sedang begadang menyelesaikan tugas kuliah.

"Nduk, istirahat dulu. Kamu udah makan belum tadi?", tanya Ibu padaku yang menatap laptop tanpa henti. "Sudah Buk, tadi makan nasi goreng mas Acong," jawabku dengan melihat wajah Ibu yang mengantuk. Ibu bertanya kembali padaku, "apa Ibu buatkan susu atau Ibu ambilkan snack untuk camilan sambil ngerjain tugas?"

Mendengar kata-kata itu hatiku terenyuh dan merasakan kasih sayang itu benar ada dan kurasakan saat ini. Begitu besar harapan dan dukungan Bapak dan Ibu kepada kita. Salah satunya perihal makan, mereka pasti selalu memperhatikan kita sudah makan atau belum, apa yang kita makan hari ini, apa yang akan disajikan di meja makan hari ini, bagaimana nutrisinya, dan bagaimana kondisi kesehatannya. Tidak cukup satu dua lembar untuk menuliskan bukti peran mereka dalam melindungi kita anak-anaknya.

Malaikat tidak bersayap adalah Ibu dan Bapak. Terima kasih telah merawatku dengan sangat baik tanpa pamrih sedikitpun hingga hari ini.

Penulis:

Devita Nurmala Sari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun