Mohon tunggu...
Devita Nurmala Sari
Devita Nurmala Sari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

Hobi saya traveling. Konten favorit yang akan saya publish dalam Kompasiana adalah konten-konten yang saya rasa ringan yang berhubungan dengan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Nasionalisme Mahasiswa Melalui Sumpah Pemuda

7 November 2023   17:03 Diperbarui: 7 November 2023   17:20 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah Anda tentang ikrar sumpah pemuda?

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Ikrar Sumpah Pemuda merupakan hasil dari berlangsungnya rapat Kongres Pemuda II, tepatnya pada 28 Oktober 1928, yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu titik balik perjalanan bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Sumpah Pemuda merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemuda dari berbagai daerah di Indonesia bersatu untuk menyatakan tekad mereka dalam meneguhkan semangat persatuan, kesatuan, dan kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi langkah awal bagi gerakan kemerdekaan Indonesia. Hingga saat ini, semangat nasionalisme yang terkandung dalam sumpah tersebut tetap relevan, terutama di kalangan mahasiswa. Artikel ini akan membahas bagaimana Sumpah Pemuda dapat menjadi landasan untuk membangun nasionalisme mahasiswa.

Mahasiswa adalah elemen masyarakat yang memiliki peran kunci dalam pembangunan bangsa. Mereka merupakan generasi muda yang penuh potensi, memiliki pengetahuan, kreativitas, dan energi yang dapat diarahkan untuk memajukan negara. Namun, nasionalisme dalam konteks ini bukanlah semata-mata mencintai tanah air, tetapi juga berkaitan dengan kesadaran akan hak, kewajiban, dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai penting yang dapat menginspirasi mahasiswa dalam membangun nasionalisme. Pertama, sumpah tersebut menekankan pentingnya persatuan. Para pemuda pada masa sebelum kemerdekaan mengakui perbedaan suku, agama, dan budaya, namun mereka bersatu dalam semangat persatuan dan tujuan yang sama. Mahasiswa pada masa sekarang juga perlu menghargai keragaman dalam masyarakat dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Kedua, sumpah tersebut mengajarkan pentingnya kemerdekaan. Mahasiswa memiliki peran untuk memahami nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kemerdekaan berpendapat. Mereka harus berani berbicara dan bertindak untuk mengubah hal-hal yang tidak benar atau keliru dalam Masyarakat. Ketiga, sumpah pemuda menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa adalah alat komunikasi yang kuat untuk menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Mahasiswa dapat mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai langkah kecil untuk membangun persatuan.

Membangun nasionalisme mahasiswa bukanlah tugas yang mudah. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti pengaruh globalisasi yang kadang membuat mahasiswa lebih terfokus pada hal-hal luar negeri daripada masalah dalam negeri. Selain itu, ada juga masalah ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang dapat memengaruhi kesadaran nasionalisme. Mahasiswa perlu memahami bahwa perjuangan untuk mencapai persatuan dan kemerdekaan masih berlangsung, dan mereka memiliki peran penting di dalamnya.

Dengan adanya pendidikan mahasiswa dapat memperkuat nasionalisme dengan mendalami sejarah bangsa, mengerti nilai-nilai Pancasila, dan memahami perkembangan politik dan sosial di Indonesia. Ini akan memberi mereka pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini. Disamping itu dengan partisipasi aktif mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai aktivitas sosial dan politik yang dapat memajukan bangsa, seperti kegiatan sukarela, advokasi hak asasi manusia, dan partisipasi dalam pemilihan umum. Tidak luput dengan perkembangan zaman yang semakin maju, di era digital seperti sekarang ini mahasiswa dapat menggunakan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan informasi yang positif dan menggalang dukungan untuk berbagai inisiatif yang mendukung nasionalisme. Dalam luasnya cakupan media yang dapat diakses, mahasiswa dapat mengadakan diskusi dan debat mengenai isu-isu penting dalam masyarakat dan mencari solusi bersama. Hal ini dapat memperkuat pemahaman mereka tentang masalah-masalah nasional.

Sumpah Pemuda adalah warisan berharga yang mengajarkan kita tentang semangat persatuan, kemerdekaan, dan penggunaan bahasa Indonesia. Mahasiswa memiliki peran kunci dalam membangun nasionalisme yang kuat di Indonesia. Dengan pendidikan yang baik, partisipasi aktif dalam masyarakat, penggunaan teknologi yang bijak, dan diskusi yang produktif, mahasiswa dapat membangun nasionalisme yang kuat, menjadikan Sumpah Pemuda sebagai inspirasi dan panduan mereka dalam berkontribusi untuk kemajuan bangsa ini.

Penulis

1. Devita Nurmala Sari

2. Muh. Rohmadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun