Sudah hampir 3 minggu aku dirawat disini. Terakhir Rio menjenguk ku kemarin. Mungkin sekarang aku memaklumi nya jika ia tidak datang. aku pun tau kesibukan Rio sebenarnya sangat banyak, mulai dari kuliah, kerja dan mungkin membantu perusahaan restaurant orang tua nya.
Dimeja sudah terganti bunga mawar yang baru. Warna nya pun masih merah terang, dan tangkainya pun masih segar.
 "Renata... tadi mama abis ketemu sama dokter. Kemungkina kamu 3 hari lagi disisni terus pulang" mamaku sangat semangat memberi tau info ini terhadap ku. Aku pun juga sangat girang mendengarkan info ini. Maklum saja hampir 3 minggu aku disini. Belum lagi dengan biayanya yang sudah sangat mahal.
Mama ku ini adalah orang yang sangat hebat bagi ku. Kenapa tidak hebat? Mama sudah ditinggal papa saat aku SMP kelas 7. Mama dengan setianya merawat kakak dan aku. Mama juga sangat tegar saat melihat ku hampir terancam dikeluarkan dari sekolah karena tidak membayar uang bulanan. Kalau mengingat masa masa suka seperti itu rasanya aku hampir menangis. Untung saja saat ini kakak ku Tomi sudah bekerja dan kebetulan kuliahnya mendapatkan beasiswa dan aku mendapatkan sekolah negeri. Jadi mama mengeluarkan biaya tidak terlalu berat mengeluarkan biaya.
Besok adalah kepulangan ku ke rumah. Tadi dokter menyampaikan kalau aku sudah lebih sehat daripada yang kemarin dan kemarinnya lagi. Wajah ku sangat berseri seri karena rasanya besok seperti hari dimana aku terbebas dari penjara yang telah mengurungku selama 3 minggu. Tiba-tiba aku mengingat Rio. Ya, Rio. Apakah dia sudah tau kalau aku besok akan pulang kerumah? Mungkin mama mama sudah memberi tau kepulangan ku besok, dan aku yakin pasti Rio akan menjemput ku. Aku yakin!
 ***
Saat aku dan mama sedang beres beres ingin pulang, tiba tiba Melly dan Rangga datang menjenguk ku. Aku heran kenapa dia baru ingin menjenguk ku sekarang? Apa mereka tidak tau kalau aku hari ini akan pulang?
 "yah, Ta. Kita jenguknya telat yah? Oh iya, kebetulan lo mau pulang, kita bawa mawar baru nih, yang itukan udah layu nah kita bawa mawar baru buat ganti itu, dan lo bawa pulang ya" kata Rangga dengan muka flat
 "iya ini gue mau pulang. Kok jadi kalian yang bawa mawar nya sih? Rio mana? Rio gabisa dateng ya? Apa dia ada halangan kesini? Makanya, kalian yang disuruh kesini buat bawain mawar itu?" tanya ku dengan cepat
 "mungkin gitu, Ta" tiba tiba Melly mengeluarkan air mata
 "ih ini lagi. Lo kenapa nangis Mell? Emang muka gue pucet lagi? Apa gue yang kesereman? Ampe lo nangis? Gue bingung sumpah" tanya aku kembali. Asli! Aku sangat bingung ada apa dengan mereka berdua