Judul Buku   : Sejarah Indonesia II
Penulis     : Drs. Djakariah,M.PD.
Penerbit    : Ombak
Tahun Terbit   : 2014
Jumlah Halaman : 126
Harga     : 35.000,00
A. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Agama dan Budaya Islam di Indonesia
1. Lahirnya Agama Islam
Haikal menjelaskan bahwa Muhammad dilahirkan di kota makah pada 12 Rabiul awal tahun gajah atau tahun 570 Masehi. Bapaknya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Abdullah meninggal dunia sewaktu Muhammad belum lahir. Â Ibunya meninggal sewaktu Muhammad berumur enam tahun, Muhammad dia sok oleh kakeknya yang bernama Abdul mau tolib selama dua tahun.Â
Kemudian di asuh oleh pamannya yang bernama Abu tholib. Hidup Muhammad dia berbeda dari anak anak lainnya pekerjaan sehari harinya iyalah mengembala ternak ketika berumur 12 tahun yang mengikuti mamanya pergi berdagang ke syiriah.
Dalam usia 25 tahun Muhammad kawin dengan seorang janda yang bernama Khadijah. Hadija menjadi Pendorong yang kuat untuk perkembangan jiwa Muhammad yang condong kepada Ketuhanan itu. Tabiatnya untuk merenungkan kejadian kejadian di sekeliling yang membawa akibat, Muhammad tidak puas dengan cara Penghidupan masyarakatnya yang menyembah berhala Dan hanya memikirkan dunia semata mata, tidak ingat akan hari kemudian. Semakin lama semakin banyak yang mengasingkan diri ke dalam gua Hira di gunung Jabalnur, tak jauh di sebelah utara kota Makkah.
Setelah nabi wafat kepemimpinan nabi Muhammad sebagai kepala negara digantikan oleh para sahabatnya yang dikenal dengan Khulafaur Rasyidin. Yaitu :
1. Abubakar Assiddiiq
2. Umar Bin Khattab
3. Usman BIN Affan
4. Ali BIN Abi thalib
B. Berdirinya dan berkembang nya kerajaan kerajaan yang bercorak Islam di pulau Sumatera
Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidak bersamaan. Demikian pula kerajaan kerajaan dan daerah daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan. Pada waktu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya pada sekitar abad ke tujuh dan ke delapan, selat melaka sudah mulai dilalui oleh pedagang pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri negeri di Asia Tenggara dan Asia Timur.
1. Keadaan politik kerajaan Sriwijaya
Usaha usaha kerajaan Sriwijaya dalam meluaskan kekuasaannya di daerah semenanjung Malaka sampai ke dah dapat dihubungkan dengan bukti bukti prasasti Ligor 775 M, berita berita China dan Arab abad ke delapan sampai ke 10. Hal itu erat hubungannya dengan usaha penguasaan selat Malaka yang merupakan kunci bagi pelayaran dan perdagangan internasional.
2. Kerajaan Samudera
Menurut Sukmono 1992 kerajaan samudra adalah raja pertama bernama sultan Malik al Soleh yang meninggal pada 1297. Sultan Malik al Saleh memerintah1297-1326. Sultan ini lebih dikenal dengan nama sultan Malik al Tahir.
Sultan Muhammad diganti oleh putranya yang bernama sultan Ahmad yang juga memakai nama Malik al Tahir. Dalam masa pemerintahannya samudra mendapat kunjungan dari Ibnu Batutah seorang utusan sultan Del hi. Dalam perjalanan nya dari India ke Tiongkok dan juga dalam jalannya pulang kembali tahun 1345. Dari catatan yang ditinggalkan oleh benua Batutah diketahui dewasa itu samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting tempat kapal kapal dagang dari India dan Tiongkok, pula dari bagian bagian lain Indonesia, singgah bertemu untuk membongkar dan membuat barang dagangannya. Istana raja samudra itu disusun dan diatur secara India sedangkan diantara para pembesar atau dapat pula orang orang Persia. Patihnya bergelar Amir.
3. Kerajaan Malaka
Mulai awal abad kel-15imbul pusat perdagangan Islam yang baru yaitu Malaka. seorang pangeran Majapahit dari Blambangan bersama para Misora, Yang melarikan diri karena dikumpulnya Blambangan oleh Majapahit, menetap di Malaka beserta para pengikutnya. Dalam waktu singkat Dusun nelayan ini dengan bantuan bajak laut menjadi kota pelabuhan. Letaknya yang sangat baik di saat Malaka merupakan saingan berat bagi samudra Pasai.
Usaha membesarkan Malaka itu dilanjutkan pula oleh putranya, sultan Mansyur Syah tahun 1458-1477, sehingga tercapai puncak kejayaan nya. Masa keemasan ini menjadi bahan yang Bu subur sekali bagi kitab sejarah Melayu yang terhimpun beberapa abad kemudian.
4. Kerajaan Aceh
Di seberang selat Malaka Aceh sedang tumbuh sebuah negara yang kuat pada saat kedatangan orang Portugis. Sebelum 1500, Aceh belum begitu menonjol. Sultan raja pertama bernama Ali Mughayat Syah 1514-1530. Selama masa pemerintahannya sebagian besar komunitas dagang yang bubar karena direbutnya Malaka oleh Portugis menetap di Aceh. Tahun 1520,Ali Mughayat Syah memulai serangan-serangannya. Pada tahun itu dia berhasil merebut daya yang terletak di pantai Barat Sumatera bagian utara yang belum menganut agama Islam, Menaklukkan Deli tahun 1524, kemudian merebut Pedir dan Pasai. Menyerang Aru dan berhasil mengalahkan armada Portugis tahun 1524.
Mughayat syah diganti oleh putranya Salahudin 1530-1537/1539, dianggap sebagai penguasa yang lebih lemah. Pada tahun 1537 suatu serangan yang dilancarkan oleh pihak Aceh terhadap Malaka mengalami kegagalan dan kira kira pada masa itulah suruh diturunkan dari tahta melalui suatu kudeta.
C. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama dan budaya Islam di pulau Jawa.
Kedatangan Islam pertama Tama di pulau Jawa tidak dapat diketahui secara pasti. Batu nisan kubur Fatimah Binti Maemun di Leran Gresik yang berangkat tahun 475 H (1082 M) merupakan bukti yang kongkrit bagi kedatangan Islam di Jawa. Tetapi meskipun demikian hal itu belum berarti adanya proses Islamisasi yang meluas di Jawa timur.
1. Kedatangan Islam di Pulau Jawa
Pertumbuhan masyarakat muslim di sekitar Majapahit dan terutama di kota kota pelabuhan nya ada pula hubungannya dengan perkembangan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang orang muslim yang telah mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di Samudera Pasai dan Malaka. Pada Taraf permulaan masuknya Islam di pesisir utara Jawa terutama daerah kekuasaan Majapahit, belum dapat dirasakan akibatnya di bidang politik pada kerajaan Indonesia Hindu itu. Kedua belah pihak waktu itu membantingkan usaha untuk memperoleh keuntungan dagang. Proses Islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti munculnya Demak, dipercepat oleh karena juga kelemahan kelemahan yang dialami pusat kerajaan Majapahit sendiri, akibat pemberontakan serta perang perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja raja.
2. Kerajaan Demak (1500-1550)
Sekitar tahun 1005 ratusan seorang bupati Majapahit yang bernama Raden patah yang berkedudukan di Demak dan memeluk agama Islam terangterangan memutuskan segala ikatannya dari Majapahit yang sudah tidak berdaya lagi. Dengan bantuan daerah daerah lain di Jawa timur yang sudah Islam kelas seperti Jepara Tuban dan Gresik, iya mendirikan kerajaan Islam dengan Demak sebagai pusatnya.
3. Kerajaan Pajang (1568-1586)
Joko Tinggir menjadi raja pertama dari kerajaan Pajang. Kedudukannya, yang di sahkan pula okeh Sunan Giri (Seorang dari Wali 9), segera medapat pengakuan dari adipati-adipati di seluruh jawa Tengah dan Jawa Timur.
4. Kerajaan Mataram
Pengangkatan Senapati oleh dirinya sendiri menjadi raja Mataram banyak mendapat tantangan, lebih lebih lagi oleh karena segera ia menunjukkan politik ekspansinya. Bentrokan pertama tadi pada 1586 yaitu dengan Surabaya. Dengan perantaraan Sunan Giri pertumpahan darah yang lebih hebat dapat dicegah. Surabaya tidak ditentukan tetapi bersedia mengakui kekuasaan Senopati.
5. Kerajaan Banten
Banten di Islamkan oleh Fatahilah atas nama raja Demak. Segera kedudukan Banten diperkuat, Dan untuk kepentingan perdagangan maka seluruh pantai utara di Islamkan pula sampai di Cirebon, Sunda Kelapa, Kota pelabuhan Pajajaran yang dapat menjadi saingan direbut dalam tahun 1527 dan sebagai bagian Banten diberi nama Jayakarta.
D. Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
Pada abad kelima belas terjadi beberapa peristiwa penting di Eropa. Salah satu kejadian penting yang dapat mempengaruhi jalannya sejarah dunia ada peristiwa jatuh nya kota Konstantinopel yang merupakan ibukota Romawi Timur. Â Kota Konstantinopel merupakan benteng terdepan Eropa untuk membendung masuknya agama Islam di benua Eropa. Dalam suatu perang yang sangat sengit akhirnya orang Turki Seljuk yang beragama Islam berhasil merebut kota Konstantinopel. Dengan demikian terbukalah pintu bagi bagi penguasa Islam untuk masuk ke Eropa.
E. Perjuangan rakyat pulau Jawa melawan penjajah Belanda
Pertentangan antara Banten Belanda memuncak setelah Kompeni menduduki Jayakarta 1619. Perlawanan Banten ditingkatkan setelah sultan Ageng Tirtayasa naik tahta,tahun 1656 sejumlah kapal VOC berhasil dirampas oleh orang Banten, tetapi VOC berhasil menundukkan Banten dengan mempengaruhi putra mahkota supaya melawan ayahnya.
Kelebihan dan Kekurangan
Buku ini dikemas dengan periodisasi periodisasi yang cukup jelas sehingga tidak membuat bingung pembaca. Bahasa yang digunakan juga mudah di pahami baik oleh orang dewasa maupun anak sekolah menengah pertama ataupun menengah atas. Namun buku ini tidak dilengkapi dengan gambar-gambar yang memperjelas atau mempercantik agar pembaca tidak merasa bosan melihat semua isi dengan tukisan. Namun jni adalah sebuah karya,dan layak untuk dijadikan referensi dalam belajar sejarah terumata Sejarah Nasiona Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H