2. Inklusif: Penelitian ini mencakup berbagai kelompok usia dan latar belakang budaya, yang membuat hasil penelitian ini relevan dan dapat diterapkan pada berbagai populasi.
3. Penggabungan Perspektif Agama: Dengan menjelajahi kesehatan mental dari perspektif Islam, penelitian ini mencakup dimensi spiritualitas yang sering kali terabaikan dalam penelitian kesehatan mental tradisional.
4. Fokus pada Penanganan Stres: Penelitian ini menyoroti pentingnya mengelola stres dalam konteks kesehatan mental, suatu area yang sangat relevan mengingat tekanan dan tuntutan hidup modern.
5. Praktis: Penelitian ini tidak hanya berfokus pada teori dan konsep, tetapi juga pada bagaimana mempromosikan kesehatan mental dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Hal ini membuat penelitian ini sangat praktis dan relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
6. Pengakuan terhadap Kesehatan Mental Anak dan Remaja: Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental pada anak dan remaja, penelitian ini mampu menyoroti isu penting yang sering kali diabaikan atau disalahpahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H