Mohon tunggu...
Devita Apriliani
Devita Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gunung Kemukus Kini Menjadi Objek Wisata Religi dan Keluarga

6 Juni 2024   16:44 Diperbarui: 6 Juni 2024   16:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Sragen merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang kaya akan potensi wisatanya. Salah satu destinasi wisata unggulan di Bumi Sokawati ini adalah Gunung Kemukus. Gunung Kemukus berlokasi di Desa Soko, Kebayanan II, Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen adalah sebuah tempat yang penuh dengan sejarah dan budaya. 

Saat ini, Gunung Kemukus telah menjadi salah satu destinasi wisata religi dan keluarga unggulan di Kabupaten Sragen. Wisata religi yang dimaksud adalah ziarah ke makam Pangeran Samudro. Pangeran Samudro yang dikenal sebagai penyiar agama Islam di kaki Gunung Lawu
Gunung Kemukus memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan erat dengan cerita legenda setempat. 

Menurut cerita rakyat, Gunung Kemukus adalah tempat peristirahatan terakhir Pangeran Samudro, seorang tokoh dari Kerajaan Majapahit. Pangeran Samudro konon meninggal di gunung ini saat melarikan diri dari pengejaran musuh. Makamnya di puncak gunung yang merupakan tempat ziarah yang banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah.
Pada zaman dahulu, Gunung Kemukus dikaitkan dengan citra negatif. Bertahun-tahun lamanya tempat ini mendapat stigma sebagai tempat pesugihan atau tempat yang diyakini sebagai tempat penglarisan supaya usaha yang dilakukan berhasil dengan ritual s*ks bebas. Ritual ini melibatkan hubungan seksual antara peziarah dengan orang yang bukan pasangan sahnya. 

Keyakinannya adalah bahwa dengan melakukan ritual ini, peziarah akan mendapatkan berkah dan keberuntungan dalam kehidupan mereka. Ritual ini telah menarik perhatian media dan menimbulkan berbagai kontroversi serta opini negatif di kalangan masyarakat luas.
Meskipun masih menempuh perjalanan untuk sepenuhnya menghapus noda lama secara tuntas, Gunung Kemukus menunjukkan tekad dan upaya nyata dalam mengubah identitasnya dari mitos s*ks menjadi destinasi wisata religi dan keluarga yang menarik. 

Saat ini, area Gunung Kemukus telah dilengkapi dengan taman budaya atau promenade, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan alam dan beristirahat di gazebo. Keberadaan tempat kuliner baru juga menambah daya tarik Gunung Kemukus sebagai destinasi wisata keluarga. 

Pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner lokal, makanan, minuman, dan oleh-oleh khas daerah. Suasana yang lebih santai dan ramah keluarga menciptakan ruang bagi para pengunjung untuk bersantai, melepas penat, dan mengabadikan momen bersama keluarga. Terdapat pula kegiatan hiburan seperti live music yang semakin memperkaya pengalaman wisata di Gunung Kemukus.
Dengan harga tiket yang terjangkau, Pemerintahan Kabupaten Sragen berharap Gunung Kemukus bisa menjadi destinasi wisata utama di wilayahnya. Harga tiket yang berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 tergantung hari dan waktu kunjungan. Biaya parkir sepeda motor dan mobil juga berlaku untuk menunjang pemeliharaan fasilitas dan kenyamanan pengunjung. 

Melalui upaya bersama yang berkelanjutan, diharapkan Gunung Kemukus dapat tetap menjadi destinasi wisata yang memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh pengunjung, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada.
Gunung Kemukus adalah tempat yang kaya akan sejarah dan budaya. Meskipun dikenal dengan ritual yang kontroversial, upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengubah citra dan menyebarkan aspek positif dari tempat ini patut diapresiasi. 

Pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai lokal menjadi landasan untuk memperkuat perubahan positif dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pariwisata lokal dan pengembangan potensi wisata Gunung Kemukus yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun