JERITAN LARA
Oleh : Devi Suryandari
Muak aku dengan suara yang memekakkan telinga
Jenuh aku dengan rasa yang sama
Diamku membuncah meronta-ronta
Angkara merasuk memenuhi rongga-rongga dada
Lelah aku mengiba saat aku tahu akhir yang sama
Semua memilih menutup mata dan telinga
Peduli hanya ragam kata yang mereka lontarkan semata
Semata hanya kata-kata
Aku terhimpit
tercekik
Dan mereka bersorak pora tertawa
Nurani terkunci dan memilih mati
Aku enggan menjadi perayu ulung saat mereka menatap hina dengan nyalang
Ku temui diriku seorang diri tanpa ulur tangan yang membersamai
Aku memilih abai dan menciptakan duniaku sendiri
Tak akan ku biar kan seorang pun menyinggahi
Aku menutup semua celah-celah yang mampu melukai
Mereka boleh berkata sesuka mereka
Mereka boleh berlaku semau mereka
Sebab mulai saat itu, aku tak akan lagi sama
Nanti jika mereka bertanya, Mengapa?
Maka akan ku jawab, luka mampu membentukku dengan sempurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H