Mohon tunggu...
Devi Safitri
Devi Safitri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis untuk memberi informasi dan menghibur orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

My Dream My Love Bagian 8

21 Juli 2024   09:41 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Alda, sicewek malang

  Alda sedang berjalan-jalan di halaman sekitar sekolah. Tapi kemudian dia melihat Yudha sama Mita duduk berdua di halaman depan kelas. Mereka sedang ada tugas kelompok. Guru mengatur Yudha dan Mita satu kelompok dan kelompok itu hanya berdua.

  Alda cemburu dan menghampiri mereka. "Lo lagi, Lo lagi! Kenapa sih lo selalu deket-deket Yudha!" teriak Alda.

"Apa sih, Da! Aku sama Mita ngerjain tugas bareng," Yudha menjelaskan.

"Bohong! Ngaku, kalian pacaran, kan?" Alda marah sekali.

"Nggak, kak. Aku sama Yudha temen," kata Mita.

"Kalian berdua terus. Kemarin ke kantin, sekarang di sini. Siapa sih dia?"

"Dia Mita. Kamu lupa? Aku pernah ngenalin Mita ke kamu, dia temen aku. Lagian kita gak ada hubungan apa-apa lagi,"

"Ah, bodo amat! Yang jelas kalo dia deketin kamu, aku marah!" teriak Alda.

"Ayo, Mit kita pergi.." Yudha mengajak Mita pergi.

  Mereka ke taman belakang sekolah yang sepi. Hanya berdua. "Maafin mantan aku ya, Mit. Dia berulah lagi," kata Yudha.

"Heran deh sama Mbak Alda. Bukannya dia udah dikenalin ke aku dan Arumi setahun lalu waktu pertama kali kalian pacaran? Kenapa sekarang marah aku berduaan sama kamu? Harusnya dia tau kita cuma sahabat,"

"Dia lupa mungkin.."

"Kamu harus tunjukkin pacar kamu ke Mbak Alda, Yud.."

"Kalo dia malah nyerang Bunga gimana?"

"Oh, jadi kamu lebih milih aku yang diserang sama Mbak Alda? Yud, seenggaknya kamu sama Bunga gak satu sekolah,"

"Iya sih. Tapi aku tetep harus rahasiain identitas Bunga. Aku gak mau sih Bunga diserang sama Alda nantinya,"

Yudha cinta banget sama pacarnya. Jadi iri, batin Mita.

  Saat pulang sekolah. Bunga ada di sekolah Yudha bersama motornya. Dia menunggu Yudha, pacarnya. Arumi dan Mita menghampiri Bunga. "Kamu pacarnya Yudha, kan?" tanya Arumi.

"Iya. Aku mau nunggu mas Yudha," jawab Bunga.

  Tiba-tiba Yudha datang. "Hai, sayang. Baru dateng apa udah nunggu lama?" tanya Yudha.

"Baru dateng kok," kata Bunga.

"Ya udah, kamu tunggu sini. Aku ambil motor dulu," kata Yudha.

"Oke," kata Bunga sambil mengacungkan jempolnya.

  Baru melangkah, Yudha dikejutkan oleh kedatangan Alda, mantannya. "Yudha, dia pacar kamu?" tanya Alda sambil menunjuk Bunga.

"Aku? Iya, aku Bunga. Pacar Yudha. Kakak siapa ya?" tanya Bunga sopan.

"Kamu jahat ya, Yudha ngelupain aku gitu aja. Jahat!" teriak Alda.

"Emang kenapa? Kita kan udah putus. Sekarang kamu udah tau pacar aku, kan? Berarti kamu berhenti gangguin Mita.." Alda langsung pergi meninggalkan mereka.

"Siapa, mas?" tanya Bunga penasaran.

"Itu mantan pacar aku. Dia masih belum move on dari aku," jelas Yudha.

"Oh, gitu. Mas Yudha ganteng sih, jadi banyak yang suka," kata Bunga.

"Ah, bebeb bisa aja. Kamu cantik banget, imut.." Yudha ngegombal.

"Makasih.. so sweet banget,"

"Iya dong.." Yudha mengusap rambut Bunga seperti yang biasa ia lakukan pada pacar sebelumnya.

"Oh ya, salah satu dari kalian ada yang mau ikut sama aku? Biar aku anterin," kata Bunga menawarkan tumpangan.

"Arumi aja. Soalnya aku bawa motor," ucap Mita.

"Gak perlu repot-repot kayanya, Bung.." ujar Arumi.

"Gak papa, kak. Aku pengen kenal sama temennya mas Yudha. Yuk naik.." tawar Bunga.

"Naik aja, Rum.." kata Yudha.

"Oke, aku mau.." kata Arumi. Lalu Arumi menaiki motornya Bunga. "Aku ikut Bunga ya, Mit?" kata Arumi.

"Iya, Rum gak papa.." ucap Mita.

"Ya udah, mas kamu ambil motornya. Aku tunggu di sini.." kata Bunga.

"Oke.."

  Yudha menaiki motornya di tempat parkir. Dan langsung menyusul Arumi dan Bunga. "Kita kemana?" tanya Yudha.

"Kita makan dulu, yuk?" usul Bunga.

"Kalian aja. Aku gak ikut, langsung pulang," Arumi menolak.

"Jangan gitu, kak. Aku berbaik hati lho mau nraktir kak Arum. Mau ya? Anggep aja ini PJ,"

"Oke.." Arumi akhirnya setuju.

"Gitu dong. Kita ke warung makan dulu kalo gitu," kata Bunga.

"Oke. Sip.." kata Yudha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun