Mohon tunggu...
Devi Rahmawati
Devi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

welcome to kompasiana, semoga konten yang saya tulis bermanfaat yaa!💓👀

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perayaan Budaya Halloween di Indonesia

4 Januari 2023   09:00 Diperbarui: 4 Januari 2023   08:59 2116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya budaya populer yang membuat trend di masyarakat sekarang sangat berdampak terhadap baik atau buruknya sebuah khalayak contoh yang terjadi baru baru ini adalah budaya perayaan halloween. Di berbagai belahan dunia, 31 Oktober identik dengan perayaan Halloween, tak terkecuali di Indonesia. Adanya perayaan hallowen identik dengan dandanan kostum horor dan tradisi berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya. Halloween bukan budaya Indonesia dan mungkin tidak sejalan dengan kebudayaan bangsa ini. Namun, sejarah membuktikan bahwa Indonesia memiliki ketahanan kebudayaan yang kuat sehingga dengan adanya perayaan Halloween tidak perlu dikhawatirkan.

Halloween merupakan sebuah tradisi dari Celtic Kuno yang dirayakan sebagai festival di setiap akhir musim panas (festival Samhain). Hal ini dikarenakan pada akhir Oktober menandai bahwa berakhirnya musim panas dan pada awal November berganti ke musim dingin.

Orang-orang Celtic yang merayakannya biasanya akan membuat api unggun serta memakai kostum seram. Penggunaaan kostum seram ini digunakan dengan harapan dapat mengusir roh-roh yang jahat yang menurut kebudayaan mereka di waktu tersebutlah banyak berkeliaran.

Ada juga kepercayaan lainnya, bahwa jika orang-orang Celtic bertemu dengan kucing hitam di saat perayaan Halloween ini maka mereka akan mendapat kesialan. Ini membuat bertemu dengan kucing hitam adalah suatu hal yang harus dihindari. Mereka percaya, bahwa di saat Halloween-lah, penyihir jahat akan bertransformasi menjadi seekor kucing hitam (Simangunsong, 2021).

Masuknya budaya Halloween di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Budaya apapun yang berasal dari budaya Barat akan dengan cepat terserap ke budaya lain. Dalam tinjauan kebudayaan, ini berkaitan dengan kapital budaya dan popularitas yang digemari oleh masyarakat, pada internet dan media sosial sekarang ini di berbagai belahan dunia cepat tersebar.

Perayaan Halloween ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Namun sejak abad ke-19, banyak imigran dari Irlandia yang datang dan akhirnya menetap di Amerika Serikat dengan membawa kebudayaan ini. Sejak saat itulah, kebudayaan yang terkenal seram ini dikenal dan populer di dunia termasuk Indonesia (Irani, 2019).

Sudah dapat dipastikan, bahwa tren perayaan Halloween masuk ke Indonesia karena adanya arus globalisasi. Di negara Indonesia, perayaan ini tidak dirayakan secara istimewa, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga masyakat yang ikut serta merayakannya. Hal ini menjadikan budaya Halloween termasuk minoritas di Indonesia.

Atribut Halloween sudah tersebar disaksikan di berbagai tempat, atribut keagamaan dan budaya masyarakat non Muslim yang jumlahnya di Indonesia hanya sekitar 13 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Islam adalah agama mayoritas namun budaya minoritaslah yang mendominasi, masyarakat Indonesia tidak sadar bahwa sebagian dari mereka justru bangga mengenakan atribut Halloween. Atribut-atribut keagamaan bahkan perilaku mereka telah membudidaya dalam kehidupan kita sebagai umat mayoritas.

Masyarakat di Indonesia ikut serta dalam merayakan Halloween seperti banyak toko yang mengusung tema Halloween, festival Halloween di beberapa tempat yang ramai pengunjung, pertunjukan teater bertema Halloween, restoran yang menyediakan menu bertema Halloween, fashion show dengan tema Halloween, menonton film horor bersama di bioskop atau di rumah, foto estetik bertema Halloween yang nantinya akan diunggah ke akun instagram.

Contoh - contoh perayaan Halloween yang terjadi di Indonesia :

Merayakan parade kostum halloween, para pengunjung berfoto dengan peserta yang mengenakan kostum unik dengan karakter labu. Parade Kostum Halloween kali ini akan dipenuhi dekorasi dan instalasi bertemakan berbagai ornamen layaknya seperti di negeri ajaib. Kegiatan ini juga akan diramaikan beragam makanan manis yang identik dengan makanan kecil dari kegiatan trick or treat dalam tradisi Halloween (Sofian, 2021).

Warga Arab Saudi ikut merayakan Halloween 2022, pesta yang identik dengan budaya Barat dari Irlandia dan Amerika ini. Warga berkumpul di Boulevard Riyadh yang disulap menjadi tempat penyelenggaran "Pekan Menyeramkan" memakai berbagai kostum sesuai tema acara. Pengunjung bisa masuk gratis ke Boulevard dengan syarat harus memakai kostum mengerikan. Warga Arab Saudi merayakan pesta Halloween menjadi viral di media sosial terutama TikTok. Beberapa akun TikTok di Indonesia juga menyinggung saat Perayaan Halloween Diperbolehkan tapi Perayaan Maulid Nabi Muhammad Dilarang Pemerintah Arab Saudi. Tujuan utama dari acara ini hanya satu yakni menciptakan kesenangan bagi masyarakat Arab Saudi yang ikut berpesta Halloween (Arya, 2022).

  • Di The Alana Hotel & Convention Center Solo

Halloween merupakan perayaan yang sudah lazim ditemukan di seluruh penjuru dunia. Namun ada sisi unik dari The Alana Hotel & Convention Center Solo di mana mengangkat tema kearifan lokal dengan judul Lingsir Wengi. Sentuhan menyeramkan di Aquamarine Pool & Bar membuat perayaan Halloween menjadi mengesankan.

The Alana Hotel & Convention Center Solo mendatangkan cosplay hantu bernuansa lokal seperti pocong, kuntilanak, dan lainnya. "Tidak ada kata lain yang dapat menggambarkan ide yang kami berikan kepada para tamu. Mengingat The Alana Hotel & Convention Center Solo sangat kental dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan Jawa akhirnya kami pun mengangkat Halloween dengan Lingsir Wengi dan cosplay hantu dari Indonesia," Ujar Sistho A. SRESHTHO, ST, CHA selaku General Manager The Alana Hotel & Convention Center Solo (Bram, 2022).

Daftar Pustaka

Arya, S. (2022). Geger Perayaan Halloween di Arab Saudi, Warganet Indonesia Singgung Maulid Nabi Malah Dilarang, Tanda Kiamat. Metrosulteng.Com, 1. https://www.metrosulteng.com/sosial-budaya/amp/pr-5195391917/geger-perayaan-halloween-di-arab-saudi-warganet-indonesia-singggung-maulid-nabi-malah-dilarang-tanda-kiamat

Bram, D. (2022). Lingsir Wengi, Perayaan Halloween dengan Kearifan Lokal. Radarsolo.Jawapos.Com, 1. https://radarsolo.jawapos.com/ekonomi/04/11/2022/lingsir-wengi-perayaan-halloween-dengan-kearifan-lokal/amp/

Irani, W. M. A. (2019). Budaya Halloween Merambah ke Indonesia, Pakar Budaya: Tidak Perlu Khawatir Berlebihan. Tribunnews.Com, 2. https://m.tribunnews.com/amp/nasional/2019/10/31/budaya-halloween-merambah-ke-indonesia-pakar-budaya-tidak-perlu-khawatir-berlebihan?page=2

Simangunsong, Y. T. A. (2021). "Happy Halloween!" sebagai Budaya Baru Indonesia? Anakteknik.Co.Id, 1. https://www.anakteknik.co.id/yessythalita29/articles/happy-halloween-sebagai-budaya-baru-indonesia

Sofian, A. (2021). Semarak Parade Kostum Halloween di Jakarta. Liputan6.Com, 8. https://m.liputan6.com/photo/read/4698055/foto-semarak-parade-kostum-halloween-di-jakarta?page=3

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun