Berulang kali kita selalu menganggap remeh tentang masalah sampah yang semakin hari semakin meningkat. Ternyata tanpa kita sadari sampah berkontribusi besar dalam pemanasan global, terutama melalui emisi gas rumah kaca seperti metana dan karbon dioksida. Setiap hari kita selalu merasa kepanasan dengan suhu bumi yang terus meningkat. Padahal, kita sendiri yang tidak pernah mau berusaha untuk mengurangi sampah. Lalu, kapan sampah benar benar menjadi ancaman serius terhadap pemanasan global?
Pertama, ketika sampah tidak di kelola dengan benar maka sampah akan memberikan kontribusi negatif. Misalnya, sampah organik seperti sisa makanan membusuk dan dibiarkan menumpuk lalu tidak adanya oksigen di tempat pembuangan akhir (TPA) maka akan menghasilkan gas metana(CH4), merupakan salah satu gas yang paling berbahaya. Gas metana ini akan terlepas ke atmosfer dan menjadi pengaruh pemanasan global. Dengan jumlah sampah organik yang terus bertambah, TPA merupakan sumber utama gas metana.
Kedua, plastik merupakan sampah yang paling sulit terurai. Ketika plastic terpapar sinar matahari maka akan mengeluarkan gas metana dan etilena dalam jumlah kecil. Tampaknya memang kecil, tapi akumulasi plastik di seluruh dunia bisa menjadi pemicu perubahan iklim. Selain itu, proses pembuatan dan pemusnahan sampah plastik dapat menghasilkan karbon dioksida(CO2).
Ketiga, pembakaran sampah merupakan cara untuk mengubah bentuk sampah padat menjadi gas. Banyak negara yang sistem pengelolaan sampahnya belum opimal dan memilih untuk membakar sampah karena untuk mengurangi volume. Pembakaran sampah ini menghasilkan karbon dioksida (C02) dalam jumlah yang besar dan dapat memperparah efek rumah kaca. Selain itu, pembakaran sampah dapat mencemari udara lingkungan.
Keempat, proses pengangkutan sampah mengandung emisi juga, di karenakan truk untuk mengangkut sampah biasanya menggunakan bahan bakar fosil lalu melepaskan karbon dioksida (CO2). Selain itu, karena kurang efektifnya pemilihan sampah menyebabkan ssampah langsung menuju TPA, dan semakin memperparah lingkungan.
Selain itu, produksi awal sampah seperti, plastik, makanan, barang-barang lainnya memiliki jejak karbon yang besar. Produksi barang-barang tersebut juga menggunakan bahan bakar fosil, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida(CO2) dan metana(CH4).
Pada akhirnya, sampah memang berkontribusi terhadap pemanasan global sejak awal sampah di produksi. Sampah hanya akan menjadi masalah besar jika kita terus-menerus membiarkannya. Maka dari itu, masyarakat dan pemerintah dapat terlibat ke dalam upaya mengurangi sampah untuk mengurangi pemanasan global. Beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Mengurangi sampah plastik
Agar menghindari penggunaan plastik yang hanya bisa sekali pakai, kita dapat menggunakan tumbler ketika membeli minuman dan menggunakan tas belanja ketika belanja di supermarket dll.
2. Mendaur ulang sampah
Untuk proses mendaur ulang sampah, kita harus memisahkan tempat pembuangan sampah organik dan anorganik agar mempermudah proses daur ulang sampah. Lalu misalnya sampah organik dapat dijadikan pupuk.