Yups! Benar banget. Indonesia merupakan produsen hiu dan juga pari nomor 1 di dunia.Â
Berdasarkan fakta dari badan pangan dunia (FAO), rata-rata produksi tahunan Indonesia dari tahun 2000-2011 dapat mencapai 106.000 ton! Sangat banyak bukan? Ada sekitar 218 jenis hiu dan pari yang ada di Indonesia. Dan sekitar 26 jenis hiu dan pari yang memiliki nilai ekonomi di pasar nasional maupun internasional terutama untuk diambil sirip dan insangnya.
Fakta lain membawa kenyataan sedih datang dari Valenta (2019) yang menyatakan bahwa Indonesia juga menempati posisi penangkap hiu terbanyak di dunia. Dari tahun 2007-2017, rata-rata penangkapan di Indonesia mencapai 110.737 ton per tahun! Angka ini tentu lebih banyak dari rata-rata produksinya.Â
Tingginya penangkapan diakibatkan karena kepentingan ekonomi. Dimana, permintaan (demand)Â sirip hiu menjadi salah satu faktor utama tingginya penangkapan serta perdagangan hiu.
Wajar saja apabila semakin tahun, populasi hiu dan pari di Indonesia mengalami defisit yang cukup mendalam bahkan hingga mencapai posisi yang kritis dan terancam punah. Apalagi proses perkembangbiakkan hiu tergolong lambat.Â
Padahal, kehadiran hiu dan pari sangat penting bagi keseimbangan  ekosistem laut. Apabila hiu punah, maka dapat terjadi ledakan populasi biota atau bahkan juga mengurangnya populasi biota laut lainnya.
Lantas, apa sih yang bisa kita lakukan sebagai generasi muda Indonesia?Â
Kita bisa melakukan konservasi hiu ataupun pari dan juga konservasi lingkungan khususnya perairan dengan melaporkan apabila menemukan kematian hiu ataupun kegiatan pencemaran laut.Â
Kita juga bisa bergabung dengan komunitas dan turut membantu menjaga lingkungan perairan Indonesia. Salah satu komunitas yang menggeluti bidang ini adalah Komunitas Marine Buddies.Â
Komunitas Marine Buddies #InOceanWeLive
Marine Buddies atau bisa disebut dengan Marbud merupakan komunitas pecinta lingkungan khususnya daerah perairan. Tagar yang selalu digunakan sebagai identitasnya adalah #InOceanWeLive yaitu menggambarkan bahwa laut adalah bagian penting dalam hidup kita yang harus dijaga.
Fenomena ancaman kepunahan hiu menjadi salah satu latar belakang terbentuknya komunitas yang aktif sejak 2016 ini. Marbud juga merupakan komunitas yang dibentuk oleh WWF atau World Wide Fund for Nature --Â yayasan yang secara nasional maupun internasional berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati.
Selaras dengan visi dan misi Marine Buddies yaitu menggandeng generasi muda Indonesia seperti kita untuk ikut berkontribusi dalam berbagai kegiatan konservasi laut dalam upaya untuk menghindari kepunahan hiu dan pari.
Hingga saat ini, Komunitas Marbud tersebar di beberapa daerah Indonesia yaitu Medan, Aceh, Tangerang, Makassar, Jakarta, Surabaya, Palopo, Semarang, Malang, dan Denpasar. Â Bagi Anda yang tertarik terhadap komunitas ini, dapat langsung mengunjungi Instagram mereka di @marinebuddies atau yang sesuai dengan daerah Anda.Â
Namun, dalam artikel ini, saya ingin berbagi kesan saya setelah saya mengenal Marbud melalui Marbud Denpasar (@marbud.dps).
Sebenarnya, saya mengetahui komunitas ini karena adanya tugas dari kampus. Menurut saya, komunitas seperti ini sangat jarang ditemukan karena masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap kepentingan kelautan serta masih tinggi permintaan atas sirip ikan hiu dan pari terutama pari manta.
Komunitas ini mengajak seluruh masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan konservasi perairan dengan cara-cara yang seru dan asik banget. Perasaan ini saya dapatkan ketika pertama kali bercengkrama dengan koordinator Marbud DPS melalui Zoom. Rasa deg-deg an, canggung, dan bingung yang awalnya saya rasakan, semuanya buyar karena disambut secara hangat. Benar-benar asik, seru dan terasa kekeluargaannya.Â
Kegiatan yang diadakan oleh Marbud Denpasar sangat beragam, mulai dari kumpul dan diskusi bareng, penyampaian edukasi seputar kegiatan konservasi, pawai, menanam bakau bersama, bahkan juga mengadakan kegiatan diskusi bersama dan screening film secara online!
Bagi saya, kehadiran komunitas Marine Buddies ini dapat meningkatkan awareness saya, Anda, ataupun anak muda Indonesia lainnya agar lebih menjaga lingkungan perairan kita. Salah satunya melalui hal sederhana seperti membuang sampah. Apabila kita membuang sampah di perairan (pantai dan laut) dapat menyebabkan adanya pencemaran. Selain itu, binatang yang hidup disekitarnya juga akan terdampak.Â
Kabar baik untuk kita saat ini, Marbud Denpasar dan daerah lainnya sedang membuka kesempatan bagi teman-teman yang ingin bergabung menjadi volunteer! Ayo lestarikan laut, hiu, dan pari bersama Marine Buddies.
Semoga artikel ini juga menjadi salah satu kontribusi saya untuk meningkatkan kesadaran teman-teman akan pentingnya menjaga kelautan kita. In Ocean We Live! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H