Pemaknaan tentu akan berbeda pada setiap individu tergantung pada kebudayaan yang ada di lingkungan sekitar kita.Â
Elemen Representasi dari Clubhouse
Seperti yang saya ceritakan di atas, Clubhouse secara tidak langsung telah membentuk sebuah budaya digital. Lantas, bagaimana kita dapat memaknai Clubhouse?Â
Berikut adalah bentuk representasi dari Clubhouse yang sekaligus dapat menjawab pertanyaan di awal tadi. Apa yang membuat aplikasi ini begitu menarik perhatian kita?
1. Eksklusivitas
Tentu Anda sudah tahu bahwa aplikasi ini sangat eksklusif atau terbatas. Hanya pengguna IOS yang bisa mengunduh Clubhouse karena belum tersedia di Andorid.Â
Selain itu, walaupun Anda seorang pengguna IOS, Anda belum bisa begitu saja mengunduh dan membuat akun Clubhouse. Melainkan, Anda harus mendapat undangan dari yang sudah menjadi pengguna Clubhouse duluan. Sedangkan, Clubhouse hanya menyediakan dua undangan bagi setiap pengguna baru Clubhouse.Â
Clubhouse menjadi representasi dari aplikasi yang eksklusif sehingga eksklusivitasnya inilah yang menjadikannya menarik di kalangan pengguna IOS. Mereka dapat menjadi bagian dari pengguna Clubhouse, dimana tidak semua orang dapat menggunakan Clubhouse seperti pengguna Android.
2. Media SharingÂ
Sebagai aplikasi yang didesain khusus audio, Clubhouse menyediakan ruang konferensi, dimana kita sebagai pengguna dapat berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai banyak hal.Â
Berkorelasi dengan poin eksklusivitas, tidak sembarang orang dapat menjadi pengguna Clubhouse sehingga topik-topik yang diangkat sangat menarik ataupun personal. Seperti misalnya bagaimana seseorang mengolah keuangannya atau bagaimana cara menghadapi istri yang sedang hamil. Topik yang sangat personal bukan?Â