Mohon tunggu...
Devi Probosari
Devi Probosari Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Pabrik Cinta Damai

Buruh Pabrik Cinta Damai dan Ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hai, Aku Seorang Pendosa

25 Agustus 2022   17:23 Diperbarui: 25 Agustus 2022   17:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saya melakukan banyak kesalahan dalam hidup saya, kesalahan yang sebagian besar saya sadari dan saya cari pembenaranya. Dan entah sejak kapan saya menjadi begini, menghindari diri saya sendiri, menghindari kesadaran bahwa saya telah melakukan kesalahan. Saya menjadi sosok yang kerdil dan mengkerdilkan nurani serta kebenaran yang saya pahami betul namun saya tolak secara sadar.

Saya bukan orang baik, saya terlalu jauh melangkah dan tersesat. tentu saja saya tidak akan menjelaskan ketersesatan saya secara gamblang. saya hanya akan menceritakan apa yang terjadi terhadap saya setelah rangkaian kesalahan yang menutupi hati saya. pernah dengar tidak, bahwa hati adalah cahaya terang yang semakin meredup setiap kali kita berbuat kesalahan?, dan kesalahan yang paling salah adalah mencoba merasa tetap benar.

Sekarang saya terjebak dalam pikiran saya sendiri, mencoba menguraikan sendiri, karena terlalu rumit untuk menceritakan gelap ini kepada mereka. atau sebenarnya saya sudah terlalu jauh dari mereka. Mereka ini teman, kerabat, rekan dan keluarga, mereka adalah pusat hidup yang seharusnya. 

Sore ini, tiba-tiba jari saya lancar menari diatas papan ketik, walaupun harus saya akui kepala dan hati saya masih tersendat mengalirkan aksara dan cerita, tapi ini jauh lebih baik daripada yang sebelumnya.

Hai kalian, saya seorang pendosa, aku mohon maaf atas hal tersebut, hal-hal keliru yang saya lakukan secara sadar yang mungkin menyakit, atau pasti menyakiti kalian.

Saya sedang berusaha menerima bahwa saya telah keliru. saya sedang berusaha menundukan ego dan menggapai diri saya sendiri dengan menyampaikan segala kesalahan dan meminta ampun darinya lebih dulu. semoga saya mampu,semoga saya bisa.

Hai saya seorang pendosa yang berusaha kembali,

Saya tahu Tuhan maha pengampun, walaupun setengah mati harus menanggung malu untuk pulang kepadaNya, Saya yakin cintaNya luas. Saya justru lebih khawatir bahwa diri yang telah saya tinggalkan ternyata hanya sebatas manusia kerdil yang tidak mampu memaafkan sisi gelapnya sendiri, saya takut diri yang telah saya tinggalkan akan memilih membeku, mati rasa. lalu menyisakan saya yang akan berkubang dengan salah dan pembenaran yang  menggerogoti.

Semoga Allah mengampuni saya, semoga diri saya memaafkan gelapnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun