Hidden curriculum merupakan salah satu pembahasan dari sosiologi kurikulum. Sosiologi kurikulum bertujuan untuk menjelaskan diskursus teoritis dan pembahasan tentang kurikulum dalam studi sosiologi, serta hubungannya dengan kekuasaan. Penggunaan hidden curriculum dalam proses pembelajaran menawarkan keuntungan tersendiri bagi peserta didik, terutama dalam hal membantu pengembangan cita-cita pendidikan karakter. Pendidikan menjadi lebih adaptif sebagai solusi atau alternatif pembelajaran jarak jauh, karena berkaitan dengan program dan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai adanya kurikulum darurat atau penyederhanaan kurikulum pendidikan di masa pandemi COVID-19 mengenai program Merdeka Belajar sebagai bentuk terobosan reformasi pendidikan nasional di Indonesia dalam kondisi darurat seperti saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Castro, I. E., & Sujak, M. C. (2014). "Why can't we learn about this?" Sexual minority students navigate the official and hidden curricular spaces of high school. Education and Urban Society, 46(4), 450--473.
Cubukcu, Z. (2012). The effect of hidden curriculum on character education process of primary school students. Educational Sciences: Theory and Practice, 12(2), 1526--1534.
Furkan, N. (2014). The implentation of character education through the school culture in SMA Negeri 1 Dompu and SMA Negeri Kilo Dompu Regency. Journal of Literature, Languages and Linguistics, 3(1), 14--44.
Nasution, S. W., Nasution, H. N., & Fauzi, R. (2022). Dasar-dasar pengembangan kurikulum. Penerbit NEM.
Renzulli, J. S., & Reis, S. M. (2021). The schoolwide enrichment model: A how-to guide for talent development. Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H