Mohon tunggu...
Devi Nuraeni
Devi Nuraeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Masyarakat dalam Menjaga Keseimbangan dan Stabilisasi Pendidikan

29 Desember 2021   09:11 Diperbarui: 29 Desember 2021   09:36 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kontribusi Masyarakat dalam Menjaga Keseimbangan dan Stabilisasi Pendidikan dimasa Pandemi

Sejak 2019 lalu, banyak negara diserang oleh sebuah virus yang diberi julukan covid-19 atau sering kita kenal sebagai corona. Sudah kita ketahui bahwa Virus covid-19 tidak hanya hampir melumpuhkan sector ekonomi, tetapi juga di sector pendidikan. Virus ini telah menewaskan puluhan hingga ratusan jiwa penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia dilanda kekhawatiran sejak merebaknya virus covid-19 ini, tidak menyangka bahwa yang semula hanya mendengar di siaran berita luar negeri menjadi ikut merasakan bagaimana dampak dari adanya covid-19.

Dalam siaran pers tanggal 24 Maret 2020, Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Salah satu pokok dari isi edaran tersebut adalah pembatalan pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat SMK maupun Ujian Sekolah di tingkat SMA. Kegiatan ujian di Sekolah Dasar pun ditiadakan. Hal tersebut dilakukan agar virus ini tidak menyerang kaum pelajar dan juga mempersempit penyebaran.

Sejak siaran pers tersebut, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan, yang semula hanya pembatalan Ujian Nasional di tingkat SD,SMP,dan SMA hingga menjadikan sistem pembelajaran di Indonesia menggunakan metode dalam jaringan (daring). Hal ini dikarenakan untuk menekan dari meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, agar anak-anak tidak terkena dampak dari adanya virus ini. Proses pembelajaran daring tersebut masih berlangsung hingga akhir tahun 2021 ini, mengingat pertengahan tahun 2021 ini angka kasus terpapar covid-19 sangat meningkat tajam. Untuk itu pemerintah tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar dalam dunia pendidikan.

Dari adanya fenomena sosial tersebut, saya ingin membahas lebih lanjut mengenai sistem pendidikan Indonesia dimasa pandemic covid-19 melalui pemikiran-pemikiran Emile Durkheim, Untuk melihat bagaimana realitas pendidikan saat ini dalam pandangan sosiologi.

            Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan manusia di dalam masyarakat. Kebertahanan dan kemajuan manusia dibelahan negara manapun ditentukan oleh ketersediaan pendidikan yang direncanakan secara matang bagi masyarakatnya, sehingga pendidikan dan masyarakat berjalan searah dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha yang melekat pada manusia dalam melalukan produksi dan reproduksi pengetahuan.

            Tantangan zaman pada saat ini dalam hal pendidikan adalah adanya virus covid-19. Virus ini bisa menyebar hingga sampai ke Indonesia karena adanya globalisasi dan modernitas yang ada di dunia. Dengan adanya fakta sosial seperti itu, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahwa saat ini terjadi perubahan sistem pendidikan di Indonesia, demi menyelamatkan mereka dari bahayanya virus covid-19.

            Dalam dunia pendidikan era pandemic seperti ini, banyak sistem di dalamnya yang mengalami perubahan. Yang semula berfungsi atau berjalan dengan baik, menjadi berhenti atau aksesnya menjadi terbatas. Hal ini berkaitan dengan teori struktual fungsional. Perspektif struktual fungsionalis di dasarkan pada Sebagian besar karya-karya Herbert Spencer, Emile Durkheim, Taclot Parsons, dan Robert K. Merton. Menurut fungsionalisme, masyarakat adalah suatu sistem dan bagian yang saling berhubungan dan bekerja secara harmonis untuk menjaga keadaan keseimbangan dan keseimbangan seluruh sistem sosial.

            Perspektif ini juga menekankan keterkaitan masyarakat dengan berfokus pada bagaimana setiap bagian memengaruhi dan dapat di pengaruhi oleh orang lain. Kalangan fungsionalis menggunakan istilah fungsional dan disfungsional untuk menggambarkan efek dari unsur-unsur sosial di masyarakat. Elemen masyarakat yang fungsional jika mereka berkontribusi pada stabilitas sosial dan disfungsional jika mereka mengganggu stabilitas sosial (Hidayat:78:2014). Lalu bagaimana kaitan teori struktual fungsional dengan pendidikan disaat pandemic seperti ini?

            Pendidikan dalam Teori Struktual Fungsional merupakan suatu integrasi antara pendidikan dan masyarakat. Dalam hubungan ini terlihat bahwa masyarakat memengaruhi pendidikan, dan begitupun sebaliknya pendidikan memengaruhi masyarakat. Kedua aspek tersebut akan terus dan selalu berhubungan satu sama lain. demi kestabilan dalam sistem kehidupan masyarakat.  karena setiap individu perlu ilmu untuk menjalankan kehidupannya, dan ilmu pun perlu seseorang untuk di kembangkan. 

            Dalam perspektif structural fungsional, masyarakat merupakan suatu sistem dari bagian- bagian yang mepunyai hubungan satu dengan yang lain. Hubungan dalam masyarakat bersifat timbal balik atau bersifat symbiosis mutualisme. Hakikatnya manusia adalah mahkluk sosial, yang saling membutuhkan dan saling bergantung, serta saling menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun