Situasi:Â
- Latar Belakang :
- Setelah di analisis beberapa penyebab dari permasalahan ini yaitu :
- Media yang digunakan guru masih terbatas. Seperti balok huruf dan kartu huruf yang jumlahnya masih sedikit. Media yang digunakan belum mengandung unsur multisensori seperti menelusuri huruf yang timbul dan menulis angka di pasir / tepung; Guru cenderung lebih sering dalam penggunaan LKA dengan kegiatan menulis, menebalkan garis atau tulisan, menarik garis, menggambar dan mewarnai; Guru kurang memiliki kreatifitas secara mandiri  dalam pembuatan media untuk pembelajaran; Alat dan bahan yang disiapkan guru dalam pembelajaran hanya papan tulis, spidol, buku, pensil, crayon.
- Guru kurang menerapkan metode - metode yang menyenangkan bagi anak misal dengan metode bermain, dan lain-lain. Guru masih sering menggunakan metode pemberian tugas.  Sehingga  peserta didik kurang tertarik untuk menyelesaikan kegiatan menulis permulaan; Guru terlalu sering memberikan contoh kepada anak setiap akan menulis, tidak jarang juga guru mendikte anak dalam menulis huruf; Guru kurang memahami tahapan - tahapan dalam menulis permulaan dan belum menerapkan pada anak, sehingga kurang ada repetisi tentang pengenalan huruf.
- Kemampuan motorik halus anak  belum terasah dengan baik untuk bekal menulis permulaan. Sehingga anak cenderung bosan jika di minta memegang pensil untuk menulis.
- Dari pemaparan kajian literatur dan analisis penyebab dari permasalahan ini guru perlu meningkatkan kemampuan menulis permulaan  peserta didik kelompok A ( 4-5 tahun) dalam menulis huruf vokal (a,i,u,e,o).
- Praktik ini perlu dibagikan karena untuk refleksi dan memotivasi terutama untuk diri saya sendiri agar dapat melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan pada pembelajaran selanjutnya, serta dapat menjadi bahan referensi bagi teman sejawat atau rekan pendidik lain yang mengalami permasalahan yang sama sehingga pendidik dapat lebih bisa menggali potensi diri untuk menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan media yang bervariasi, metode pembelajaran yang tidak monoton, dan pemanfaatan TPACK yang mendukung pengetahuan anak terbukti dapat meningkatkan  kemampuan menulis permulaaan pada peserta didik.
- Peran saya sebagai guru bertanggungjawab untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Tentunya dalam hal ini saya sebagai guru harus menyiapkan media yang menarik, model pembelajaran yang menyenangkan, metode pembelajaran yang efektif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Tantangan :
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru dan kepala sekolah, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu :
- Guru harus lebih mempersiapkan media, metode, dan segala kebutuhan dalam pembelajaran. Sehingga setiap kebutuhan tidak ada yang terlupakan dan dapat mendukung pengetahuan anak tentang huruf vokal sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru harus lebih mengeksplorasi pengetahuan dan kemampuan dalam mengajar, agar dapat selalu menciptakan proses pembelajaran yang inovatif sehingga dapat menarik minat anak.
Pihak yang terlibat:
Kepala sekolah, guru, wali murid, dan peserta didik.
Aksi :
- Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu :
- 1. Berkoordinasi   dengan    kepala sekolah maupun  teman sejawat.
- 2. Melaksanakan   wawancara baik kepada kepala sekolah, dan  teman sejawat.
- 3. Mencari kajian literatur yang sesuai.
- 4. Merumuskan solusi.
- 5. Melakukan penjadwalan aksi.
- Tantangan yang ada diatas tersebut harus segera diselesaikan dengan baik oleh guru, strategi yang digunakan diantaranya yaitu :
- Menggunakan media yang menarik dan bervariasi.
- Meminimalisir penggunaan LKA dalam proses pembelajaran.
- Menerapkan model pembelajaran sentra sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran sentra.
- Menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, yaitu metode bermain.
- Menggunakan media konkret dan pemanfaatan TPACK untuk mendukung pengetahuan anak.
- Proses pelaksanaan aksi pada siklus 1 ini yaitu :Â
- 1. Kegiatan main dalam kegiatan pembelajaran kali ini terdapat 5 densitas main yaitu :
- Menjepit huruf vokal yang sama dalam kata "ikan bandeng" dan menulis di tepung .
- Memilih simbol huruf vokal dengan bermain kantong huruf vocal dan menulis huruf vokal a,i,u,e,o di tepung dengan benar.
- Mendeteksi simbol huruf vokal yang hilang pada suatu kata melalui kegiatan bermain kartu kata dengan benar.
- Mengecap huruf vokal sesuai warna gambar bandeng dengan pasta warna dengan benar.
- Membuat kreasi melalui kegiatan kolase gambar bagian -- bagian ikan bandeng berdasarkan petunjuk huruf vokal dengan media biji -- bijian dengan kreatif.
- 2. Adapun media, alat dan bahan yang digunakan yaitu :Â
- Kantong huruf vokal, gambar ikan, Tepung, Piring kertas, Jepitan huruf vokal, Stik huruf vokal, APE huruf vokal, Laptop dan proyektor untuk menonton video tentang ikan bandeng, Kertas kosong, Ikan bandeng di ember, LKPD huruf vokal bergambar, Spidol, penghapus, ,pensil, dan pasta warna.
- Pihak yang terlibat yaitu : Kepala sekolah, guru, wali murid, dan peserta didik.
- Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :
- 1. RPP dengan kegiatan yang lebih bervariasi dan inovatif menggunakan kurikulum 13.
- 2. Pemanfaatan media dan TPACK untuk mendukung pengetahuan anak
Refleksi Hasil dan dampak :
1. Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan :
- Kegiatan yang disediakan oleh guru membuat anak dapat berpikir kritis, sehingga mendukung pengetahuan anak tentang huruf vokal.
- Meningkatkan kemampuan anak dalam menulis huruf vokal.
- Menumbuhkan semangat dan ketertarikan anak untuk belajar.
- Anak menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
- Hasil belajar anak meningkat.
2. Hasil yang diperoleh cukup efektif karena anak dapat mengasah kemampuan berpikir kritisnya melalui kegiatan main yang guru berikan, sehingga mendukung peningkatan dari hasil belajar anak.
3. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :
- Kepala Sekolah : Sebagai pihak pengelola sekolah, kepala sekolah merasa senang dan bangga ketika guru dapat menerapkan pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi anak. Karena tujuan pembelajaran akan tercapai dengan maksimal jika guru benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
- Teman Sejawat : Teman-teman guru merasa senang dan termotivasi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan inovatif.
- Peserta Didik : Dari hasil penilaian dan observasi selama proses pembelajaran, anak sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Setiap kegiatan main yang disediakan oleh guru membuat anak penasaran dan tertarik.
4. Faktor keberhasilan, adapun yang menjadi faktor keberhasilan dalam aksi yang dilakukan yaitu kerjasama yang baik antara Kepala Sekolah, Guru, Wali murid serta peserta didik yang sangat antusias. Sarana dan prasarana sekolah yang memadai untuk menjalankan aksi tersebut.
5. Pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu :
- Sebagai seorang guru harus peka terhadap kebutuhan anak. Hal ini dapat guru analisis dari kesulitan yang anak hadapi dalam proses pembelajaran.
- Penyediaan media dan pembelajaran yang inovatif dapat mendukung pengetahuan anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.
- Perencanaan yang matang sebelum proses pembelajaran berlangsung sangat mendukung keberhasilan dari tujuan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H