Mohon tunggu...
DEVI LESTARI
DEVI LESTARI Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD/GURU/TK MAMBAUL ULUM MAYONG/LAMONGAN

Saya adalah guru PAUD yang suka menulis. Menulis dapat menyalurkan hobby, perasaaan, pengalaman, dan berbagi ilmu. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalkan Kecerdasan Anak Usia Dini dengan Stimulasi Multisensori

5 November 2022   17:20 Diperbarui: 5 November 2022   17:31 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0 - 7 tahun. Pada masa ini anak dalam masa Golden Age atau masa keemasan. Dimana perkembangan otak anak berkembang sangat pesat. Demi perkembangan anak usia dini yang maksimal kita sebagai orang dewasa harus memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan usianya. 

Salah satu cara yang dapat diupayakan oleh guru sebagai pendidik dan orang tua di rumah yaitu dengan stimulasi multisensori.

Stimulasi multisensori adalah stimulasi atau rangsangan dengan memanfaatkan semua alat indera anak. Dari indera penglihatan (visual), indera pendengaran (auditori), indera peraba (touch), indera penciuman (smell), dan indera pengecap (taste) semua di stimulasi dengan optimal sebagai berikut :

  • Indera penglihatan (visual) anak dapat belajar dengan penglihatannya. Sehingga sebagai orang dewasa kita perlu mengarahkan anak untuk memanfaatkan penglihatannya dalam melihat sesuatu sebagai media dalam mempelajari sesuatu sesuai dengan usianya. Dalam hal ini orang dewasa harus mengetahui perkembangan / milestone apa yang perlu dikembangkan sesuai dengan usia anak saat ini, sehingga stimulasi tisak akan sama dengan anak yang usianya di atas atau di bawahnya.  
  • Indera pendengaran (auditori) anak dapat belajar semua hal dari pendengarannya. Apa yang anak dengar itulah sumber belajar bagi anak. sebagai orang dewasa kita harus memberi stimulasi pendengaran yang baik bagi anak usia dini. Anak yang dari kandungan sudah didengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an maka saat ia lahir dan bertumbuh besar ia akan lebih peka jika mendengar ayat - ayat suci al-Quran. Begitu pula hal yang lainnya. Jangan sampai pendengaran anak ternodai oleh hal - hal yang negatif sehingga menghambat perkembangan segala aspek kecerdasannya.
  • Indera peraba (touch) anak dapat belajar dengan indera perabanya. Pada anak usia dini, anak harus distimulasi dengan baik alat perabanya, seperti belajar tentang tekstur sesuatu, mengetahui suhu udara agar anak dapat membedakan panas atau dingin, dan lain - lain. Alat peraba juga dapat membantu anak mengkoordinasikan sistem geraknya, sehingga kecerdasan fisik motoriknya akan terstimulasi dengan baik.
  • Indera penciuman (smell) anak dapat belajar sesuatu melalui penciumannya. Pada anak usia dini anak harus distimulasi dengan baik indera penciumannya. Melalui indera ini anak akan belajar tentang perbedaan bau, menngontrol pernafasan,dan belajar mengidentifikasi sesuatu melalui perbedaan bau. Tentu saja saat anak dapat mengoptimalkan fungsi indera penciuman dengan baik maka perkembangan aspek kecerdasannya akan berkembang dengan maksimal.
  • Indera pengecap (taste) anak dapat belajar sesuatu melalui lidahnya. Pada anak usia dini hal ini sangat penting, agar anak mengenal semua rasa makanan, membedakan rasa - rasa dari makanan yang disukai, bagaimana memanfaatkan lidah untuk makan, dan memanfaatkan lidah sebagai alat bantu dalam berbicara. Hal ini juga dapat membantu anak mengetahui minat dan bakatnya, karena setiap gaya belajar anak berbeda - beda.

Era Kurikulum merdeka ini, sebagai pendidik PAUD juga dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran atau permainan yang menarik, kreatif, dan inovatif guna mengoptimalkan perkembangan kecerdasan anak. Saat ini guru lebih ditekankan untuk menjadi fasilitator dan anak atau peserta didik yang lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. 

Pendidik PAUD dapat menyediakan media yang bervariasi, kegiatan yang menarik, dan  metode - metode yang sesuai dengan gaya belajar masing - masing anak. Hal ini akan memicu anak didik untuk dapat berpikir kritis dan membangun pengetahuannya secara mandiri.

Anak usia dini bagaikan kertas putih yang masih bersih. Dia akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan stimulasi yang orang dewasa berikan. Semakin kita tau cara menstimulasi dengan baik, maka perkembangan kecerdasan anak akan berkembang dengan optimal. 

Hal ini akan membantu anak untuk mengetahui minat dan bakatnya. Karena setiap anak itu unik maka tidak akan sama stimulasi antara anak yang satu dengan yang lainnya. Sebagai orang dewasa kita harus lebih terbuka dengan ilmu, dan selalu upgrade pengetahuan sekalipun ibu rumah tangga. Semangat dalam pengasuhan yang positif.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun