Mohon tunggu...
Devi Noviyanti
Devi Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang mempunyai hobi travelling, fhotographer, dan menari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Tiara Mengikuti Pertukaran Mahasiswa Antar Daerah

11 November 2023   01:19 Diperbarui: 11 November 2023   01:30 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/pmm.unpam

Oleh : Devi Noviyanti (Mahasiswi Ilmu Komunikasi)

"Jangan pernah menyerah sebelum mencoba, jika kedepannya ada kegagalan itu hal yang biasa. Lebih baik gagal setelah mencoba daripada tidak mencoba sama sekali. Cobalah semua hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri dan pengalaman selagi masih di masa muda ini." Begitulah kata Tiara Gendis Erlangga, ketika diwawancarai oleh Devi Noviyanti pada (17/09/23) di WhatsApp via online.

Di erah globalisasi, pertukaran mahasiswa antar daerah adalah jendela yang mengungkapkan peluang tak terbatas. Mahasiswa dari berbagai daerah bersatu untuk memperdalam pemahaman mereka tentang dunia yang beragam ini. Dalam perjalanan ini, mereka tidak hanya mengejar gelar akademik, tetapi juga pelajaran kehidupan yang tak terlupakan.

Saya berbicara dengan salah satu mahasiswa yang telah mengambil langkah berani ini. Salah satunya adalah Tiara Gendis Erlangga, mahasiswa asal Makassar dengan Program Studi Hukum di Universitas Muslim Indonesia. Ia menceritakan perjuangannya untuk mengikuti program Pertukaran Mahasiswa ini. “Lebih ke sulit meyakinkan kaprodi untuk konversi nilai. Pada awalnya karena tadinya mau ngambil di UGM tapi ternyata mata kuliah prodiku gak dibuka jadi ya susah, tapi akhirnya lihat di UNPAM eh banyak mata kuliahnya yang sama jadi ambil UNPAM. Akhirnya diizinin sama kaprodi. Dan capek sih bolak balik kampus minta ttd dan saran dari pihak kampus.” Kata Tiara.  

Pertukaran mahasiswa antar daerah bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan jiwa yang mengubah hidup. Ini adalah kisah tentang pemuda-pemudi pemberani yang meninggalkan zona nyaman mereka, menjelajahi dunia yang belum dikenal, dan tumbuh menjadi warga global yang lebih bijaksana. Dan hal yang mendorong ia mengapa memutuskan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ini “Saya ingin menambah pengalaman, mendapatkan teman baru dari berbagai daerah, dan merasakan kuliah dikampus lain. Yang mendorong saya untuk  ikut program ini karena saya mau membuktikan kalau saya bisa dan  memberi tantangan ke diri sendiri.” Ujar Tiara.

Pertukaran mahasiswa adalah sekolah kehidupan yang tak terlupakan. Para peserta belajar untuk mengatasi hambatan komunikasi, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga. Ini adalah pelajaran yang tidak bisa diajarkan dalam buku teks.

“Bisa mengenal suku sesama mahasiswa PMM, jadi belajar banyak hal juga sama eskplor tempat-tempat wisata di Jabodetabek.” kata Tiara, karena ada program modul nusantara ‘Kebhinekaan’ disetiap hari sabtu. Dengan tujuan mengenalkan budaya dan mempererat tali persaudaraan serta belajar toleransi terhadap perbedaan.

https://www.instagram.com/pmm.unpam
https://www.instagram.com/pmm.unpam
Ia juga berbicara tentang apa tantangan selama progmram pertukaran dan bagaimana ia mengatasinya. “Tantangannya pasti ada, apalagi dari lingkungan, makanan, teman yang dari berbagai daerah pasti beda-beda pemikirannya. Caraku ngatasin sih ya jalanin aja dan tetap berfikir positif untuk kedepannya.” Begitulah kata Tiara.

Lebih dari itu, pertukaran ini adalah kesempatan untuk merasakan kehidupan di daerah lain secara mendalam. Ini adalah tentang merayakan perbedaan budaya, merasakan kelezatan hidangan lokal, dan mengahargai seni dan musik yang berbeda.Dalam dunia yang semakin terhubung, pertukaran mahasiswa antar daerah adalah bagian penting dalam memahami dunia kita yang beragam. Ini adalah cerminan nilai-nilai kesetaraan, toleransi, dan kerjasama lintas batas.

Kisah-kisah dari mahasiswa yang menjalani pertukaran antar daerah mengingatkan kita bahwa kita semua adalah warga dunia. Mereka adalah bukti nyata bahwa ketika kita melintasi batasan geografis, kita dapat menggapai impian kita dengan merangkul dunia dengan lebih bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun