Dari SD, SMP hingga SMA semua pasti sudah belajar tentang pancasila dan kewarganegaraan. Tentang bagaimana pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari, apa peran kita sebagai warga negara yang baik, bagaimana keadaan Indonesia dulu hingga sekarang dan masih banyak bahasan yang lain. Pendidikan pancasila ini juga tak berhenti sampai di SMA namun jenjang kuliah saat ini juga membahas tentang pancasila dan kewarganegaraan. Jadi kenapa harus belajar pancasila?
Belajar tentang pancasila adalah hal yang penting untuk setiap warga Indonesia agar setiap individu memiliki rasa nasionalisme yang tertanam dalam dirinya sedari kecil. Tak hanya tentang rasa nasionalisme dalam diri tapi juga tentang pendidikan etika dan moral, karena kita kita hidup tidak terlepas dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Jika semua orang menganggap belajar pancasila adalah hal yang membosankan dengan topik bahasan yang itu-itu saja maka itu salah.
Belajar pancasila dan kewarganegaraan bukan hanya tentang menghafal pancasila, UUD 1945 atau bahkan hanya mendengar materi dari guru atau dosen di depan kelas.
Belajar pancasila akan sangat menyenangkan bila dengan suasana yang menyenangkan pula, seperti belajar pancasila dan kewarganegaraan dengan bapak Edi Purwanto,M.Si. Pak Edi adalah orang yang ramah dan sederhana terhadap orang-orang disekitarnya.
Dalam perkuliahan bersama pak Edi, kami belajar pancasila dan kewarganegaraan dengan santai dan sangat menarik sehingga membuat mahasiswanya enjoy dengan kuliah beliau.
Banyak hal-hal bermanfaat serta menarik yang dapat kita ambil dan pelajari dari setiap perkuliahan beliau. Beliau mempersilahkan mahasiswanya untuk bebas memilih materi apa yang akan dipelajari dan tidak membatasi tentang apapun itu. Tugas-tugas dari beliau pun juga menarik.
Contohnya seperti tugas wawancara ke tempat ibadah agama-agama. Tugas ini begitu menarik bagi saya karena dengan wawancara ini kita dapat mengetahui dan mempelajari tentang agama lain dan mempelajari tentang pentingnya bertoleransi di kehidupan kita terutama di Indonesia dengan penduduk yang beragam agama. Contoh lain tugas beliau yang menarik adalah membuat artikel seperti ini. Dengan membuat artikel seperti ini, saya pribadi bisa lebih mengembangkan kemampuan menulis saya.
Beliau juga memiliki pemikiran yang luas yang dengan mudah bisa menjawab berbagai pertanyaan dari mahasiswanya. Pak edi juga dosen yang aktif di berbagai media sosial, seperti twitter dan instagram. Beliau selalu membagikan postingan-postingan yang bermanfaat untuk masyarakat luas bukan hanya untuk mahasiswanya.
Selain banyak hal yang bisa dipelajari dari beliau, pak edi juga terkadang memberikan beberapa materi yang tak lepas tentang pancasila dan kewarganegaraan, apalagi tentang perkembangan negara Indonesia ini.
Mulai dari bahasan masyarakat awan bahkan hingga bahasan pejabat tinggi negara. Pak Edi ini juga suka traktir kita soto qonaah, yang berada di belakang UIN. Soto ini adalah soto yang terkenal karena harganya yang cocok di kalangan mahasiswa. Seluruh UIN pasti tau soto ini.
Tetapi pak Edi sering terlambat, mungkin karena beliau mendapat jadwal di kelas kami selalu di jam 06.30 dan itu terlalu pagi baik bagi kami para mahasiswa maupun beliau sendiri. Tetapi pak edi selalu mengganti waktu awal yang hilang dengan menambah waktu di akhir walaupun hanya beberapa menit karena beliau harus mengajar di kelas lain juga.
Tetapi Pak Edi tetap orang yang bisa memberikan pelajaran dan pengalaman hidupnya yang bermanfaat. Dosen yang cara mengajarnya asik dan santai dapat menjadi penyemangat mahasiswa untuk belajar lebih tentang pancasila dan kewarganegaraan atau tentang yang lainnya. Sekian dari saya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H