Masalah yang semakin liar tak terkendali membuat kamu stres dan pada akhirnya kamu pun perlu menceritakannya kepada orang lain untuk melegakan hati dan pikiran yang sedang morat marit.Â
Mereka adalah orang terdekat yaitu orang tua, saudara kandung atau pasangan yang akan selalu mendukungmu meskipun nanti dunia akan meninggalkanmu. Tapi ingat, kamu hanya perlu menceritakan permasalahan yang umum tidak perlu menceritakan sampai hal-hal yang tidak pantas untuk diceritakan.Â
Karena sesuai ajaran agamaku, "kamu jangan terlalu bergantung kepada manusia karena pasti akan berujung pada kekecewaan, cukup bergantung pada Sang Maha Kuasa maka semua masalahmu akan terselesaikan".
3. Update di Media SosialÂ
Pernah ga si kamumerenung setelah update cerita terbaru di media sosial. Mungkin masih gapapa kalau kamu updatenya cerita bahagia, paling respon orang hanya kasih jempol, emot love, dan komen-komen yang enak dibaca. Efeknya kamu bakal seneng dan bangga banget kalau banyak yang respon diupdetanmu.Â
Tapi bagaimana respon mereka ketika kamu update cerita sedih, sulit, dilema bahkan masalah yang sangat pribadi. Apakah betul mereka yang merespon benar-benar peduli atau mungkin mereka hanya ingin sekedar tahu. Bahkan sebagian dari mereka merasa senang ketika melihatmu update tentang kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi.Â
Tiba-tiba kamu dapat respon yang kayanya ini orang peduli banget sama masalah kamu.
"Kamu kenapa?"
Akhirnya kamu menjawab dengan perasaan haru bahagia, menceritakan dari A sampai Z.
Padahal belum tentu orang itu peduli, bisa jadi ceritamu ke Dia akan menjadi boomerang diwaktu berikutnya.  Kemudian  tiba-tiba cerita hidupmu menyebar luas, padahal kamu ngerasa ga pernah cerita apa-apa ke orang lain. #damn
4. Mengumbar Cerita ke Semua Orang secara Live