PERNAH GA SIH TERPIKIR KALAU LAGI DIEM?
GIMANA YAA CARANYA SUPAYA BISA TETAP OPTIMAL BELAJAR TAPI AKTIVITAS LAIN JUGA JALAN TERUS?
coba coba sini, kita bahas.Â
Belajar menjadi salah satu aktivitas yang kerap kali sangat dekat dengan seorang pelajar tentunya, tapi bukan pelajar aja yang masih belajar, terkadang seseorang yang sudah bekerja juga pasti muncul keinginan untuk belajar lagi di dalam bidangnya supaya bisa lebih ahli dan lebih jago lagi skill nya.
Tapi pertanyaannya, waktu nya itu yang kerap kali susah. jangankan buat belajar, masih bisa istirahat aja udah untung. yakann? penulis sendiri juga mengalami hal yang sama. kesulitan mengatur belajar dengan aktivitas yang selainnya. atau misal murid murid yang masih sekolah, kalau belajar terus eh ga ada waktu buat berorganisasi atau mengembangkan diri yang selainnya.
Emangnya, bisa ga sih yaaa kita tuh tetap punya waktu buat belajar tapi juga punya waktu buat aktivitas dan pengembangan diri? Â jawabannya pasti bisa dong asal ada kemauan.Â
Nahhh berikut nih, beberapa cara yang bisa dilakuiin supaya kita bisa terus tetap belajar tapi juga masih punya waktu buat aktivitas pengembangan diri selainnya:
1. Langkah awal, membentuk kesadaran di dalam diri bahwa aktivitas belajar dan pengembangan diri sama penting.
Kita pertama tama harus sadar nih kalau setiap medan yang akan dihadapi dalam hidup termasuk aktivitas belajar dan pengembangan diri tentu akan ada dinamika-dinamika kesulitan yang dihadapi.Â
Tak jarang perilaku yang timbul adalah meninggalkan aktivitas berdinamika itu atau menghadapi terus-terusan tanpa sebuah strategi sehingga meninggalkan aktivitas selainnya, maka satu langkah awal untuk menerapkan keseimbangan, kita perlu membangun sebuah kesadaran bahwa tiap tanggung jawab yang diberikan terhadap kita meskipun menjumpai dinamika kesulitan, tidak ada yang menghilangkan satu sama lainnya.Â
Justru diperlukan penataan dengan baik tiap aktivitas secara seimbang. Kesadaran ini sebagai alarm pengingat dalam diri, bahwa jangan sampai kita belajar aja tapi lupa bersosialisasi, lupa pengembangan diri selainnya. atau bahkan keasikan pengembangan diri seperti melakukan hobi tapi lupa belajar teruss sama sekali ga ada ilmu baru yang masuk ke kita. atau kalau kamu masih sekolah, tiba tiba nilai jelek :(
2. Menetapkan dengan jelas target yang ingin dicapai dari belajar dan aktivitas pengembangan diri
Disadari bahwa penerapan keseimbangan supaya dapat terarah, dibutuhkan satu target yang jelas. Untuk itu dalam penerapan nilai seimbang belajar dan pengembangan diri juga membutuhkan satu rumusan target yang jelas dari perilaku keduanya. Jadi kita perlu nih buat merumsukan  target dibuat dapat berupa kualitas ataupun kuantitas tertentu, target dapat dirumuskan dari umum sampai spesifik mengikuti konteks situasi yang dihadapi.Â
Semisal kita bisa memulai untuk merumuskan tujuan atau target apa yang hendak dicapai dengan belajar, hanya mendapatkan pemahaman atau sampai memiliki kemampuan/skill dalam jangka waktu tertentu atau bisa ditarget mau dapat nilai berapa nanti di ujian dari aktivitas belajar yang dilakukan.Â
Lalu baru deh kemudian setelahnya dapat mencoba untuk merumuskan tujuan/target yang jelas dari aktivitas pengembangan diri selainnya, misal targetnya aku mau dapat skill bermain musik dari aktivitas pengembangan diri ini atau boleh juga target-target selainnya. intinya dua aktivitas tersebut harus dirumuskan yah target nya.Â
3. Â Manajemen waktu yang baik dan mengatur skala prioritas
Setelah menemukan target yang mau dicapai dengan jelas, so pasti langkah selanjutnya kita perlu memanajemen waktu dan mengatur skala prioritas. Manajemen waktu yang dimaksud disini adalah, mengatur agenda-agenda belajar dan pengembangan diri selainnya dalam waktu 24 jam yang dimiliki.Â
Memastikan bahwa belajar dan berperan mendapatkan porsinya masing-masing tanpa ada yang dihilangkan. Agenda yang jelas sebagai pemandu kita di dalam mengerjakan setiap tanggung jawab yang harus diselesaikan dan pengingat jangan ada aktivitas yang terlewat.
Kemudian perlunya mengatur skala prioritas dari rumusan strategi yang telah dibuat. Darisana dapat diketahui mana aktivitas yang perlu porsi utama lebih dahulu daripada aktivitas selainnya. Pengaturan skala prioritas ini dikembalikan lagi terkait dengan kondisi diri. Semisal kita sedang dalam fase sangat perlu mempelajari satu konsep penting dalam belajar, maka ini bisa menjadi prioritas utama untuk dikerjakan dari aktivitas selainnya yang baru dilakukan setelahnya.
4. Pembiasaan dan Konsisten
Yupsss, ketika kitaa udah menemukan nih alur dan flow yang bagus buat diri  sendiri gimana pengaturan belajar dan aktivitas pengembangan diri maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah konsisten. Ini paling susah memang diantara yang selaiinnya, sebab sudah berbicara soal pembiasaan. Tapi jika suatu aktivitas dilakukan terus-menerus maka itu akan membentuk habit sendiri dan tentunya juga akan menjadi pola hidup yang baik sendirinya
Gimanaaa? sudah terbayang belum dari sini? kalau kamu sudah menerapkan langkah yang mana nih? dan mana yang menurut kamu sulit? boleh komen yaaa biar kita juga bisa sama-sama sharing :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H