Materi memang perlu, tapi tidak semua materi menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Pembelajaran untuk diri sendiri adalah jangan main hakim sendiri terhadap hidup orang lain. Kalau orang lain kesulitan, memangnya kita mau menolongnya bangkit hingga menjadi sukses seperti definisi kita? Lagi-lagi itu adalah perspektif diri saya dalam melihat fenomena hidup. Apabila ada orang lain yang beropini lain, ya silakan saja. Toh, kita sama-sama manusia yang menumpang hidup di muka bumi, untuk apa saling mencaci, menghakimi, apalagi mengebiri.
Ah, lagi-lagi soal perspektif. Serahkan sajalah kepada orang yang sudah dewasa, dalam laku dan kata. Selamat lebaran, umat manusia yang hidup dalam perspektif. Maknai perspektif dengan arif walau seringkali penuh dengan kontradiktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H