Indonesia merupakan negara kepulauan yang memliki banyak penduduk akibat bonus demografi. Bonus demografi adalah proses pertumbuhan penduduk akibat tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian di Indonesia. Tingginya Pertumbuhan penduduk di Indonesia, khususnya penduduk usia produktif (pelajar dan mahasiswa) akan sangat menguntungkan apabila memiliki daya saing dan keahlian dalam berkerja. Mereka juga diharapkan mampu memicu pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan komptetif.
Namun demikian, Pertumbuhan jumlah penduduk yang banyak tanpa didasari pada pengembangan program keahlian, khususnya pada penduduk usia produktif dapat menjadi sebuah bumerang dan beban nasonal Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari tingginya jumlah angka pengangguran di Indonesia saat ini. Mereka yang tidak memiliki keterampilan (skill) tidak akan mampu bersaing dalam bekerja. Akibatnya sebagian dari mereka banyak yang tidak bekerja alias menganggur. Tingginya suatu jenjang pendidikan yang dipilih juga tidak akan berguna bagi mereka yang hanya menguasai teori namun tidak memiliki keterampilan (skill). Hanya sumber daya manusia yang unggul, khususnya penduduk usia produktif yang menggunakan pengetahuan dan keterampilan secara seimbang dalam menemukan dan melihat sebuah peluang.
Kemendikbudristek mengkaji lebih dalam tentang metode pembelajaran di Indonesia yang menyeimbangkan kemampuan teori dan penerapan keterampilan secara seimbang. Oleh karena itu, diciptakanlah metode pembelajaran baru yang lebih interaktual dan kompetetif, yaitu program Merdeka Belajar. Penerapan Kurikulum Merdeka dan Kampus Merdeka merupakan agenda dari program Merdeka Belajar yang lebih menekankan pada kemampuan para pelajar dan mahasiswa agar mampu memanfaatkan keterampilan dalam berwirausaha. Metode pembelajaran ini memiliki tujuan dasar untuk membentuk generasi muda yang mandiri, inovatif, dan kreatif.
Keterampilan berwirausaha akan mendorong mereka (para pelajar dan mahasiswa) agar lebih merdeka dalam melakukan inovasi dan pembaharuan ekonomi di Indonesia. Pelajar dan mahasiswa diharapakan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Diciptakan lapangan kerja ini nantinya akan menyerap para tenaga kerja yang menganggur dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
PENTINGNYA PEMBELAJARAN MERDEKA BERWIRAUSAHA UNTUK MENGEMBANGKAN POLA PIKIR (MINDSET) MAHASISWA YANG LEBIH MAJU
Kemdikbudristek resmi meluncurkan program Wirausaha Merdeka. Program ini merupakan bagian dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM). Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah jiwa dan mengembangkan potensi dalam berwirausaha. Mendikbudristek Indonesia mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki jumlah wirausahawan yang rendah di Asia Tenggara. Mendikbudristek menyatakan bahwa persentase wirausahawan Indonesia hanya sekitar 3,4 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan adanya program Wirausaha Merdeka diharapkan mahasiswa nantinya tidak hanya mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan terbaik, namun juga bisa menjadi pendiri perusahaan dan membuka banyak lapangan kerja di Indonesia.
“Kami ingin agar adik-adik mahasiswa dapat mengembangkan pola pikir (mindset) dan semangat berwirausaha. Berani mencoba merealisasikan ide untuk memulai bisnis bisnis, mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan tidak mudah menyerah jika mengalami masalah atau kegagalan,” ucap Mendikbudristek Indonesia Nadiem Anwar Makarim, Sabtu (16/07/2022).
PERLUNYA PENERAPAN MERDEKA BERWIRAUSAHA YANG SELARAS DENGAN PENGUATAN BUDAYA PANCASILA.
Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh generasi muda (pelajar dan mahasiswa) saat ini. Tantangan kemajuan teknologi dan globalisasi saat ini dan dimasa yang akan datang menjadi suatu permasalahan yang serius. Dampak negatif dari kemajuan tersebut lebih mendominasi dari pada pengaruh positifnya. Begitu juga dengan perkembangan Industri 4.0 dimasa sekarang yang menjadi tantangan tentang penggunaan alat-alat modern dan mesin-mesin canggih untuk menggantikan tanaga manusia. Mereka yang tidak mampu bersaing akan menjadi pengangguran. Hal ini akan menciptakan tingginya angka pengangguran dan tindakan krimnial karena para penggangguran tetap membutuhkan kebutuhan hidup, tetapi mereka tidak bisa bekerja. Pentingnya kegiatan pembelajaran Wirausaha Merdeka sebagai bekal bagi generasi muda untuk menghasilkan sebuah inovasi dan ide-ide kreatif dalam menjawab tantangan masa depan.
Generasi muda harus menjadi pilar-pilar komponen pembanngunan negeri yang berkarakter Pancasila yang mandiri, terampil, dan inovatif. Mereka juga harus menyeleraskan kegiatan berwirausaha dengan Budaya Pancasila. budaya dan semangat berwirausaha yang dibarengi Budaya Pancasila akan menghasilkan generasi muda yang mampu mencari solusi dan berani mengambil tindakan yang tepat. Enam profil Pelajar Pancasila ini adalah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinnekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis dan kemandirian sangat diperlukan untuk membangun jiwa wirausaha yang inovatif dan kreatif.
“Ini adalah enam profil Pelajar Pancasila yang nantinya adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi wirausaha, atau jadi apapun, ini akan menjadi skill-skill, kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting,” ucap Menteri Nadiem saat menjadi guru tamu di SMP Negeri 5 Jakarta, Jumat (13/05/2022).
- KESIMPULAN DAN SARAN
- KESIMPULAN