Mohon tunggu...
Devina MarsyaRani
Devina MarsyaRani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Harmonis dengan Pancasila dari Perspektif Generasi Muda Milenial

3 November 2022   20:38 Diperbarui: 3 November 2022   20:43 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia harmonis adalah sebuah hal yang ingin diwujudkan oleh semua warga Negara Indonesia, apasih harmonis itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata harmonis memiliki arti bersangkut paut dengan (mengenai) harmoni atau seia sekata. Seia sekata dalam kata ini berarti satu jiwa, satu hati, sepakat, selaras, sepemahaman. Indonesia harmonis berusaha mewujudkan semua warga Negara Indonesia agar hidup selaras berdampingan dengan jiwa yang sama, sepakat dan sepemahaman dalam mengambil sebuah keputusan baik keputusan besar maupun keputusan kecil sekalipun. 

Dalam usaha mewujudkan Indonesia yang harmonis di mata masyarakat Indonesia perlu melakukan berbagai usaha, yang dapat dimulai dari usaha-usaha kecil seperti terus mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sudut pandang generasi muda, menjadikan Indonesia harmonis dengan hanya melakukan kampanye kesana kemari, mencetak banner besar-besaran tanpa ada tindakan nyata, hanyalah omong kosong belaka yang sering kali terjadi daripada menghamburkan uang untuk melakukan hal-hal besar tetapi tidak ada tindakannya, lebih baik di mulai dengan usaha-usaha kecil dengan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang nilai-nilai dasar yang ada di pancasila, dan biarkan masyarakat dengan sendirinya mengimplementasikan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tentu dapat membuat seluruh masyarakat Indonesia selaras, sehati, dan dapat mewujudkan Indonesia menjadi Negara yang harmonis. 

Adanya pandemi covid-19 beberapa tahun belakangan ini juga dibutuhkan partisipasi seluruh masyarakat dengan tetap mematuhi protokol yang telah disampaikan pemerintah, masyarakat harus berusaha mendukung satu sama lain, harus sepamaham dan sepemikiran untuk melaksanakan anjuran yang telah disampaikan pemerintah agar pandemi yang telah terjadi dapat berangsur-angsur pulih dan dapat hilang. Terbukti dengan menyatunya pemikiran masyarakat Indonesia dan dapat dengan tegas menegur kepada sesama warga jika ada yang melanggar anjuran pemerintah, pandemi Covid-19 dapat hilang dan seluruh masyarakat dapat kembali memulai kehidupan yang terdahulu.

Menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mewujudkan Indonesia harmonis merupakan hal-hal sederhana yang dapat dengan mudah diterapkan oleh masyarakat seluruh Indonesia. Contoh penerapan nilai pancasila yang paling mudah dan dalam lingkup kecil adalah pemilihan ketua RT di lingkungan setempat, dalam pemilihan RT ditentukan kandidat atau calon yang cocok untuk menempati posisi sebagai ketua RT, jika kandidat sudah ditentukan atau sudah ada yang maju untuk mencalonkan dirinya sendiri sebagai ketua RT maka proses pemilihan ketua dapat dilakukan, karena hanya dilingkup kecil yang ada di lingkungan masyarakat biasanya pemilihan ketua RT hanya dilakukan dengan cara voting atau pemungutan suara dan yang memiliki jumlah suara terbanyaklah yang akan menjadi ketua RT atau proses musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat sekitar hingga mencapai kata mufakat. Hal-hal kecil inilah merupakan salah satu bentuk menjadikan Indonesia menjadi Negara harmonis, karena dalam pelaksanaan contoh pemilihan ketua RT diatas masyarakat sekitar dengan hati yang selaras dan sepakat secara sadar telah memilih seseorang untuk diamanahi dan diberi tanggung jawab menjadi ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya.

Dari perspektif atau sudut pandang generasi muda millenial Indonesia menjadikan Indonesia harmonis memang bukanlah hal yang mudah, banyak hal-hal yang sulit diterapkan atau dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal-hal tersebut sulit dilakukan karena masing-masing dari masyarakat memiliki pemikirannya sendiri, pemikiran-pemikiran tersebutlah yang sulit sekali disatukan menjadi satu pemikiran yang selaras. 

Sebagian dari masyarakat masih banyak yang mempercayai mitos yang sudah ada sejak zaman nenek moyangnya, sebagian dari masyarakat lainnya telah berpikiran modern yang menganggap hal-hal tersebut adalah hal kuno dan telah ketinggalan zaman. 

Bahkan pemikiran-pemikiran ini dapat berkembang hanya ada di lingkup kecil seperti lingkup keluarga yang notabennya masih di dalam rumah yang sama. Sehingga memecah keluarga hanya karena pemikiran-pemikiran tersebut. Untuk itu menjadikan Indonesia menjadi Negara yang harmonis memerlukan andil masyarakat besar agar dapat diwujudkan dengan baik dan benar.

Salah satu upaya mempersatukan pemikiran-pemikiran yang berbeda dalam masyarakat adalah dengan pancasila. Dalam sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilambangkan dengan gambar bintang emas, dalam kalimat ini memang kita tidak boleh memaksakan kepercayaan atau agama kepada orang lain karena hanya ingin masyarakat Indonesia yang harmonis harus memiliki satu agama, bukan itu yang dimaksud dengan Indonesia harmonis meskipun kata harmonis memiliki arti sepemikiran dan sejiwa. 

Dalam mewujudkan Indonesia harmonis kita harus menghargai setiap agama yang berkembang di Indonesia, karena pada dasarnya setiap agama mengajarkan umatnya untuk selalu berbuat baik, menjauhi setiap larangan-Nya, dan senantiasa ibadah serta berdoa kepada-Nya. Jika seluruh masyarakat Indonesia rajin beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kita dapat melihat setiap tempat ibadah rajin dikunjungi, itu sudah salah satu bentuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara yang harmonis. 

Dalam sila kedua pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang dilambangkan dengan rantai emas. Dalam sila kedua ini disebutkan bahwa kita sebagai manusia harus bersikap adil dan beradab, kita hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki adab atau norma adalah sesuatu hal yang penting, aturan perilaku yang baik harus dilakukan sedini mungkin, dan orang tua harus mengajarkannya dalam situasi apapun. Dengan perilaku yang baik, bersikap ramah kepada semua orang, tidak berbicara seenaknya, usahakan berbicara dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung lawan bicara, sehingga dapat terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.

Dalam sila ketiga pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia dan dilambangkan dengan pohon beringin, kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia harus bersatu, bukan hanya bersatu dengan daerah atau provinsinya saja, tetapi kita semua harus bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh meskipun adanya perbedaan budaya, makanan, hingga bahasa disetiap daerahnya karena kita Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. 

Dengan bersatunya setiap daerah atau provinsi yang ada di Indonesia kita bisa meminimalisir adanya serangan dari Negara luar yang dapat menganggu keberlangsungan kehidupan harmonis yang ada di Indonesia. Dalam sila keempat pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan yang dilambangkan dengan kepala banteng, dalam kalimat ini kita harus memecahkan permasalah apapun dengan sebuah permusyawarahan atau upaya bersama dapat dilakukan dengan pembahasan bersama untuk mencari sebuah solusi dalam permasalah tanpa merugikan kedua belah pihak hingga kata mufakat telah diucapkan. 

Bahkan dalam urusan pemerintahan bentuk pemilu merupakan salah satu bentuk wujud dalam sila keempat pancasila, dimana masyarakat diberi hak dan kewiban untuk memilih seseorang yang akan diberi sebuah posisi penting di daerahnya. Sehingga dalam musyawarah ini masyarakat juga diberi hak dan kewajiban untuk menyampaikan pendapatnya dan pendapatnya akan selalu dihargai. 

Dalam sila kelima pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dilambangkan dengan padi dan kapas, disebutkan bahwa kita harus bersikap adil kepada seluruh warga Negara Indonesia tanpa membedakan daerah asal, agama, ras, suku, bahasa, dan lain sebagainya. Jangan bersikap rasis dan membedakan orang yang kamu anggap berbeda, karena Tuhan sesungguhnya menciptakan kita manusia dengan sempurna. Hidup bermasyarakat dengan adil adalah bentuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara yang harmonis. 

Penerapan-penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutukan agar setiap pemikiran yang berbeda akan bersatu dan menjadikan Indonesia menjadi Negara yang harmonis. Tidak harus menerapkan hal yang dirasa sulit, mulai dengan menerapkan hal yang dirasa mudah selagi tidak menyimpang nilai-nilai dasar dari pancasila itu sudah merupakan bentuk hal yang postif dan jika dilakukan terus menerus mungkin akan menganggap hal yang sulit menjadi lebih mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun