Mohon tunggu...
Devina Meliani
Devina Meliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Menolak Lupa Raditya Dika, Sutradara Multitalenta

27 September 2021   10:43 Diperbarui: 27 September 2021   11:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: merdeka.com

Nama Raditya Dika mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat terutama para pecinta komedi.

Raditya Dika Angkasa Putra lahir pada 28 Desember 1984. Sepanjang perjalanan hidupnya selama 37 tahun, Raditya Dika telah banyak mengukir penghargaan melalui karyanya.

Selain sutradara, Raditya Dika juga seorang penulis, youtuber, komika dan aktor dari berbagai film termasuk film-film yang disturadarai oleh dirinya sendiri.

Sebagai penulis, Raditya Dika sudah menerbitkan beragam buku antara lain Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, Koala Kumal, Marmut Merah Jambu dan masih banyak lagi. Bahkan beberapa judul buku yang diterbitkan Raditya Dika telah mencapai tiga series yang artinya banyak orang yang menyukai karya tulisan Raditya Dika.

Hasil tulisan Raditya Dika tidak berhenti sampai disana, Radit mengadaptasikan sebagian besar bukunya menjadi film yang disutradarai oleh dirinya sendiri sehingga karyanya dapat dinikmati oleh lebih banyak kalangan.

Tidak hanya sebagai sutradara, Raditya Dika juga berperan sebagai penulis skenario dan aktor dalam film buatannya sendiri sehingga ia dapat mewujudkan film sesuai dengan kemauannya.

Film hasil produksi Raditya Dika antara lain Marmut Merah Jambu (2014), Malam Minggu Miko (2014), Single (2015), Koala Kumal (2016), Hangout (2016), The Guys (2017), Target (2018), Single Part 2 (2019), Manusia Setengah Salmon (2013) dan masih banyak lagi.

Karena segudang karya yang telah ia lahirkan membuat Raditya Dika disebut sebagai auteur. Apa auteur itu? Simak artikel ini sampai habis ya!

Pengertian Auteur

Istilah Auteur pertama kali muncul di Perancis pada akhir tahun 1950 dan awal tahun 1960-an. Auterisme dalam beberapa aspek hadir sebagai ekspresi humanisme eksistensialis yang dipengaruhi fenomenologi (Stam, h.83)

Secara sederhana seorang auteur merupakan seseorang yang memegang sebagian besar hingga kontrol penuh sebuah film. Dengan kata lain tokoh tersebut dominan dalam proses pembuatan film tersebut.

Sarris dalam bukunya (Stam, 2000, h.89) menyebutkan 3 karakteristik yang dapat digunakan untuk mengenali seorang auteur, antara lain: (1) keterampilan teknis, (2) kepribadian yang berbeda; dan (3) makna batin yang tumbuh karena adanya ketegangan antara kepribadian dan materi.

Apakah Raditya Dika termasuk seorang auteur?

Seseorang dapat disebut sebagai Auteur ketika ia sudah memiliki kriteria dan ciri-ciri yang telah dibahas singkat sebelumnya, berdasarkan dengan kriteria tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Raditya Dika merupakan seorang Auteur.

Raditya Dika memegang kunci utama dalam alur cerita film yang ia produksi, untuk mendapatkan hasil karya yang maksimal ia juga mengandalkan dirinya sendiri untuk menjadi aktor utama dalam filmnya dibantu dengan aktor serta aktris lainnya untuk mengisi peran dalam film yang ia produksi.

Film-film dari Raditya Dika selalu mengandung ciri khas utama seorang Raditya Dika sebagai seorang komika, dimana ia selalu konsisten untuk memberikan genre komedi dalam setiap filmnya dan dipadukkan dengan genre lainnya sehingga menghasilkan film dengan kombinasi genre yang tepat dan menghibur penontonnya.

Tiga karakteristik seorang Auteur yang dipaparkan sebelumnya dapat ditemukan dalam diri seorang Raditya Dika, berikut contoh singkatnya:

  • Keterampilan teknis

Raditya Dika memiliki keterampilan multitalenta dimana ia dapat mengatur jalannya sebuah film dan ikut serta mengambil peran sebagai aktor dalam film yang ia buat.

  • Kepribadian yang berbeda

Meskipun setiap film yang diangkat oleh Raditya Dika mengandung unsur komedi, Raditya Dika tetap membawakan kepribadian yang berbeda-beda dalam setiap perannya tanpa mengubah unsur komedi di dalam dirinya.

  • Makna batin yang tumbuh karena adanya ketegangan antara kepribadian dan materi.

Melalui karyanya Raditya Dika  selalu memberikan pesan moral yang bermanfaat bagi penontonnya, salah satunya adalah film Hangout (2016) pada film tersebut ia memberikan pesan bahwa jangan mudah percaya dengan seseorang.

Film tersebut pun mengangkat genre yang sangat unik yaitu perpaduan antara thriller dan komedi.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Raditya Dika adalah seorang Auteur. Semoga dengan membaca artikel ini dapat memotivasi kalian untuk berkarya!

DAFTAR PUSTAKA

Stam, Robert. (2000). Film Theory: an Introduction. USA : Blackwell

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun