Industri film merupakan salah satu industri yang populer di kalangan masyarakat, berbagai perusahaan film berlomba-lomba untuk merilis film terbaik mereka dalam berbagai genre mulai dari komedi, percintaan, kehidupan, action, horror, thriller, fantasy dan masih banyak lagi.Â
Film banyak digemari oleh masyarakat karena dengan menonton film seseorang dapat mendapatkan pengalaman seolah dibawa ke dalam dunia film tersebut dan merasakan keseruan, kesedihan, ketegangan hingga kebahagiaan pada alur film tersebut.Â
Dengan menonton film secara tidak langsung juga dapat memberikan pengetahuan baru seperti mempelajari budaya dari film asing, belajar bahasa-bahasa baru dan pembelajaran lainnya yang dapat diambil dari pesan moral yang terdapat dalam film tersebut.Â
Seiring berjalannya waktu, industri film dari tahun ke tahun terus melakukan revolusi dan berkembang mulai dari segi alur film yang tidak mudah ditebak hingga teknologi yang digunakan dibalik layar dalam proses produksi film.Â
Mungkin sebagian dari kita pernah pernah bertanya-tanya ketika sedang menyaksikan suatu film dengan efek atau aksi yang diluar nalar manusia, contohnya melihat hewan dapat berbicara layaknya manusia hingga melihat hewan prasejarah yang kembali hidup di masa sekarang.Â
Salah satu judul film yang akan di angkat dalam artikel ini adalah Jurrasic World yang rilis pada 2015 silam.Â
Film Jurassic World bercerita mengenai sebuah resor mewah di salah satu pulau bernama Isla Nublar, dalam pulau tersebut terdapat banyak dinosaurus hasil dari rakayasa genetika sehingga dapat hidup kembali di masa sekarang.
Namun karena adanya kesalahan teknis akhirnya salah satu dinosaurus yang ganas dalam pulau tersebut lepas dan mengacaukan seluruh isi resor mewah tersebut.Â
Film Jurassic World merupakan seri ke 4 setelah Jurassic Park 1,2 dan 3. Perbedaan umur perilisan film antara Jurassic Park 1 hingga Jurassic World terlampau waktu yang cukup lama yaitu hingga 22 tahun lamanya, dengan waktu yang cukup lama tersebut tentunya perkembangan teknologi dalam proses pembuatan film turut mengalami perkembangan yang pesat.Â
Dapat terlihat dengan jelas perbedaan dinosaurus dalam film Jurassic Park pertama dengan Jurassic World, hal ini salah satunya karena pada Jurassic Park pertama yang rilis pada tahun 1993, pada masa tersebut dibalik layar pembuatan, dinosaurus masih berbentuk robot utuh yang dibuat sedemikian rupa dengan bentuk aslinya yang melibatkan hasil karya seni tangan manusia secara langsung dalam robot tersebut untuk membuatnya semirip mungkin dengan dinosaurus asli.Â
Sedangkan pada film Jurassic World, karena kemajuan teknologi maka proses pengeditan adegan dalam film memudahkan karena bantuan komputer, adanya CGI (Computer-Generated Imagery) semakin memudahkan industri film dalam mengedit sebuah adegan.Â
CGI merupakan suatu teknologi grafis komputer untuk menghasilkan berbagai efek spesial yang terlihat sangat nyata dalam film, dengan adanya CGI memudahkan berbagai industri film untuk mendapatkan efek visual secara nyata dan lebih praktis dibanding harus membuat replika secara utuh.Â
Dengan adanya kemajuan teknologi seperti ini dalam industri film tentunya muncul berbagai implikasi sosial, para seniman yang dulu turut berpartisipasi untuk membuat karya seni sebagai properti dalam film kini sudah digantikan tugasnya dengan teknologi canggih yang menghasilkan efek lebih baik dibandingkan hasil tangan manusia.Â
Walaupun terdapat dampak positif, dengan adanya kemajuan teknologi secara tidak langsung juga mendatangkan dampak yang kurang baik dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat, namun semua itu kembali kepada diri masing-masing agar tetap optimis mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H