Mohon tunggu...
Devina Meliani
Devina Meliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Culture Jamming dalam Politik di Indonesia

29 Maret 2021   21:24 Diperbarui: 29 Maret 2021   21:28 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah culture jamming tentunya masih seringkali terdengar asing di telinga masyarakat luas, padahal sebenarnya istilah ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita tanpa kita sadari. Menurut (Barker & Jane, 2016)  culture jamming adalah suatu praktik menumbangkan pesan dari media massa termasuk iklan, melalui sindiran yang artistik. Sindiran artistik yang dimaksud disini ialah suatu sindiran atau sarkasme yang di representasikan dalam bentuk karya seni seperti animasi, poster, kata-kata sarkasme, dan lain-lain.  

Culture jamming muncul pada sekitar tahun 1980-an dan 1990-an yang berasal dari bentuk politik representasi postmodern. Lalu apa contoh dari culture jamming yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari? 

Kalian pasti sudah pernah mendengar mengenai berita korupsi di Indonesia yang dilakukan oleh sejumlah oknum politik atau pejabat tinggi yang tidak memegang kekuasaannya dengan baik namun justru memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak dari gaji mereka seharusnya yaitu dengan memakai uang rakyat untuk kepentingan mereka pribadi. 

Karena maraknya kasus korupsi di Indonesia memunculkan berbagai perumpamaan yang di representasikan oleh sejumlah seniman ke dalam sebuah karya seperti bentuk poster, kata-kata hingga karikatur. Salah satu bentuk contoh animasi yang menggambarkan kondisi kasus korupsi di Indonsia ialah seperti yang terlihat dalam gambar A. 

Dalam gambar tersebut terlihat seekor tikus yang mengenakan pakaian rapi layaknya seorang pejabat, tikus tersebut terlihat berlari menghindari manusia dan seekor hewan lainnya. 

Dapat disimpulkan dari gambar tersebut bahwa seekor tikus yang sedang berlari sambil menunjukan wajah mengejek merupakan para koruptor yang berasal dari kalangan pejabat tinggi seperti misalnya para Dewan Perwakilan Rakyat yang seringkali erat dengan kasus korupsinya. Hewan yang terlihat cedera diumpamakan rakyat kecil yang kesulitan untuk menjalani hidupnya ditambah dengan perwakilan daerah mereka yang memakan uang mereka sehingga bantuan dari pemerintah yang seharusnya sampai ke tangan rakyat justru disalahgunakan oleh para perwakilan rakyat. 

Dalam animasi juga terlihat seorang pria yang mengejar tikus tersebut sambil membawa papan bertuliskan "Save KPK" atau yang berarti selamatkan Korupsi Pemberantasan Korupsi yang merupakan musuh utama para koruptor.  Selanjutnya pada gambar animasi kedua, terlihat seekor tikus yang sedang memakan uang, dalam gambar ini diibaratkan seekor tikus tersebut merupakan para koruptor yang sedang memakan uang rakyat.

Dari kedua gambar tersebut dapat disebut sebagai salah satu bentuk culture jamming karena pesan yang terdapat dalam gambar tersebut berasal dari banyaknya media massa yang memberitakan mengenai kasus korupsi dan rata-rata berasal dari kaum pejabat tinggi, ditandai dengan gambar tikus memakai jas layaknya seorang pejabat seperti contohnya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Dalam gambar-gambar tersebut juga mengandung sindiran bagi para koruptor. 

Salah satu berita yang mendukung sindiran ini adalah berita yang dilansir dari kumparan.com dalam berita yang ditulis oleh (Oktaviana, 2018) dengan judul "Tikus - tikus Berdasi yang Suka Ingkar Janji" membahas mengenai beberapa pasal yang mengatur mengenai kasus korupsi dan beberapa dampak dari adanya korupsi yang sangat merugikan bagi rakyat dan negara seperti memperlambat laju pertumbuhan ekonomi dan investasi, meningkatnya hutang negara hingga lambatnya pengentasan kemiskinan rakyat yang merupakan salah satu masalah utama bagi bangsa Indonesia.

Setelah beberapa penjelasan dan contoh yang dipaparkan dalam artikel ini, diharapkan membantu teman-teman dalam memahami lebih dalam mengenai apa itu culture jamming.

DAFTAR PUSTAKA

Barker, C. & Jane, E. A. (2016). Cultural studies: theory and practice (5th ed.). London: SAGE Publications.

Kumparan. (2018). Tikus - tikus Berdasi yang Suka Ingkar Janji. Diakses pada Senin, 29 Maret 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun