Mohon tunggu...
devinakurniasari
devinakurniasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi tekanan, Menemukan kebebasan dengan mengadvokasi perubahan lingkungan

2 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:05 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Ekspektasi sosial adalah sebuah harapan yang dicetuskan oleh seseorang tertentu dan ditujukan kepada individu-individu yang berkaitan dengan pendidikan, karier bahkan cara berpakaian atau berbicara. Ekspektasi sosial seringkali menjadi rintangan besar bagi seseorang karena telah menghalangi kebebasan masing-masing untuk menjadi diri mereka sendiri. Seperti ada seseorang yang ingin bertindak harus dengan cara tertentu atau menjalani hidup sesuai dengan norma yang berlaku, kemungkinan besar mereka akan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan identitas asli mereka. Sehingga dapat menciptakan perasaan tertekan atau terkurung, gangguan pada mentalnya dan bahkan dapat berujung pada ketidakbahagiaan. Maka dari itu bisa ditemukan salah satu contoh tantangan eksistensi eksternal seperti bullying yang telah dilakukan disebuah sekolah,lingkungan ataupun tempat kerja atau juga diskriminasi agama, gender atau status sosial, mengapa demikian? Karena Bullying bertentangan dengan implementasi Pancasila terutama berkaitan dengan penghormatan terhadap kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial.

Bullying (Perundungan) merupakan tindakan yang agresif, dilakukan berulang kali, sengaja, bermaksud untuk melukai, merendahkan, atau menguasai orang lain baik secara emosional, fisik, maupun mental. Dari banyak Informasi ditemukan beberapa kasus perundungan terjadi di masyarakat, terutama di kalangan remaja. Seolah-olah, Bullying (perundungan) dianggap hal yang normal dan menjadi tren yang ingin menunjukkan keberanian ketika pelaku dapat melakukan tindakan tersebut terhadap orang lain. Padahal, dampaknya sangat berbahaya. Namun, Mengapa motif Bullying masih berkeliaran, faktor apa yang telah melatar belakangi pelakunya?

Sebagian dilatar belakangi oleh lingkungan keluarga yang tidak baik seperti kekerasan atau perselisihan yang terus-menerus sehingga mempengaruhi cara seseorang bersikap kepada orang lain ketika di luar rumah, memiliki rasa iri hati dan dengki karena tidak bisa berada diposisi korban penindasan tersebut sehingga bertujuan untuk meluluhlantakkan mental seseorang, karena dengan cara itu beranggapan ada sebuah rasa kepuasan dalam dirinya.

Haruskah kita bertindak ketika melihat ada tindakan bullying di sekitar kita? Harus, Segera ambil tindakan. Jangan tunda untuk menghadapinya. Jika kamu melihat atau mendengar ada orang yang mengalami perundungan, segera pisahkan kedua belah pihak untuk menghentikan perundungan tersebut. Jika kamu tidak dapat melakukannya sendiri, mintalah bantuan orang lain yang mampu. Orang dewasa yang ingin mengintervensi atau mengakhiri perundungan mungkin juga memerlukan dukungan dari orang dewasa lain.

Dampak Bullying

Setiap jenis bullying mempunyai efeknya sendiri, tetapi semua bisa meninggalkan bekas yang mendalam bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Adapun dampak dari Bullying antara lain :

1.Korban

Perundungan dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Korban juga mungkin mengalami penurunan kepercayaan diri, yang dapat membuatnya sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Selain itu, perundungan dapat memicu gejala psikosomatis, yaitu kondisi fisik yang timbul akibat emosi negatif seperti ketakutan, kecemasan, dan kesedihan.

2.Pelaku

Perundungan dapat berakibat pada gangguan emosional dan meningkatkan risiko kecanduan alkohol serta narkoba. Pelaku juga berisiko berperilaku agresif di lingkup sosial dan rumah tangga (KDRT).

3.Saksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun