Mohon tunggu...
devinakurniasari
devinakurniasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Menuju Kesejahteraan di Masa yang akan Datang

20 November 2024   20:09 Diperbarui: 20 November 2024   20:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan eksistensi eksternal dan sebuah tantang terbesar yang dirasakan oleh manusia pada saat ini. Kejadian ini tidak hanya berdampak pada ekosistem alam, melainkan pada kehidupan sosial dan ekonomi manusia. Seperti alkisah

Di sebuah desa kecil yang terletak di sebuah hutan yang sangat hiduplah seorang pemuda . Desa ini telah dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, di mana sungai jernih yang mengalir dan pohon-pohon rindang yang memberikan keteduhan. Namun, muncullah sebuah faktor dimana menimbulkan perubahan drastis di desa tersebut disebabkan oleh perubahan Iklim

Pertama, suhu udara mulai meningkat secara drastis membuat tanah menjadi kering dan tanaman sulit tumbuh. Petani harus mengalihkan lahan mereka untuk menanam tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan, seperti jagung dan kacang-kacangan. Namun, hal ini mengurangi lahan untuk tanaman pangan utama seperti beras, yang menjadi sumber utama kehidupan makanan bagi penduduk desa.

Selain itu, pola curah hujan juga mengalami perubahan. Beberapa tahun yang lalu, desa ini sering mengalami banjir yang merusak tanaman dan infrastruktur. Namun, kini desa ini mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Kekurangan air bersih menjadi masalah serius, dan penduduk harus berjauhan untuk mencari sumber air yang layak.

Perubahan iklim juga mempengaruhi kehidupan satwa liar. Hewan-hewan yang sebelumnya hidup berdampingan dengan manusia mulai menghilang. Burung-burung yang dulu sering terlihat di ladang-ladang sekarang jarang terlihat. Beberapa spesies hewan bahkan mengalami kepunahan akibat perubahan habitat yang drastis.

Tantangan ini memaksa penduduk desa untuk beradaptasi dan mencari solusi.Akhirnya mereka mulai bercocok tanam dengan teknik pertanian yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan pupuk organik dan metode irigasi tetes. Mereka juga mengadakan kegiatan reboisasi untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dioksida.

Namun, meskipun upaya-upaya tersebut dilakukan, perubahan iklim terus membawa tantangan baru. Badai yang semakin sering terjadi membahayakan nyawa dan harta benda. Penduduk desa harus selalu siap menghadapi situasi darurat dan mencari tempat yang aman.

Dalam menghadapi perubahan iklim, pemuda tersebut penduduk desanya menyadari bahwa kerjasama dan pengetahuan adalah kunci utama dan belajar dari satu sama lain sekaligus berbagi pengetahuan tentang teknik pertanian yang berkelanjutan dan juga aktif berpartisipasi  agar dapat menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun