Mohon tunggu...
Devina Alifianti
Devina Alifianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Intern Marketing Officer at Widya Security

Saya seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan dibidang marketing dan copywriting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Berapa Persen Kesiapan Perusahaan Indonesia dalam Hadapi Ancaman Siber?

19 April 2024   10:14 Diperbarui: 19 April 2024   10:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Cybersecurity Readiness Index Cisco menunjukan bahwa hanya 39% perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. Angka tersebut terhitung sangat kecil karena belum mencapai setengah persen dari total perusahaan Indonesia yang siap menghadapi ancaman siber. 

Menurut laporan Cisco, perusahaan yang sudah matang dapat dilihat dari tingkat kematangan dalam mengatasi risiko keamanan siber. Indonesia berada di tingkat teratas global dalam hal kematangan dalam mengatasi ancaman siber yakni 39%, dengan kinerja jauh di atas rata-rata global 15 persen,.

Penilaian dalam riset ini mencakup 5 point penting yakni identitas, perangkat, jaringan, beban kerja aplikasi dan data. Mengutip siaran pers, Kamis (30/3/2023) riset ini diikuti oleh sebanyak 6.700 responden dari 27 negara dengan keadaan peralihan setelah pandemi covid-19. 

Perkembangan bisnis di indonesia relatif baik dan terus meningkat, namun tidak diikuti dengan kesiapan dalam menghadapi ancaman siber. Keamanan siber menjadi pilar dalam pelaksanaan suatu bisnis karena hampir semua pekerjaan dibantu oleh teknologi dalam berbagai aspek kegiatan operasional perusahaan.

"Perusahaan yang tidak siap menghadapi ancaman siber akan mengalami kerugian besar, Oleh karena itu diperlukan persiapan yang matang untuk menghadapi ancaman siber yang terus berkembang." Ungkap Alwy Herfian Satriatama CEO Widya Security.

Munculnya ancaman siber menjadi tantangan serius yang berpotensi merugikan perusahaan. Ancaman ini dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar akibat pencurian data sensitif, gangguan dalam operasi bisnis, hingga merusak reputasi perusahaan akibat kebocoran informasi atau serangan siber. 

Dalam menghadapi ancaman siber, perusahaan perlu merancang strategi dengan tepat. Perusahaan dapat memberikan fasilitas cyber security training untuk karyawan, hingga melakukan pentest secara rutin untuk mencegah maupun mengatasi ancaman siber.

Alwy juga menambahkan bahwa dengan mempersiapkan strategi yang terstruktur perusahaan dapat mengidentifikasi risiko ancaman siber, mengevaluasi kerentanan dalam sistem, dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan demikian investasi perusahaan dalam keamanan siber  menjadi suatu keharusan, karena dapat meminimalisir kerugian akibat ancaman siber yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun