Surakarta, 12 Desember 2024 - Dalam upaya preventif smartphone addiction pada remaja di tengah melonjaknya penggunaan smartphone di era revolusi industri 4.0. Tim mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Riset dari Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang terdiri atas Devina Alifa Putri, Lina Zhafirah Hanafasya, Ni Putu Ananda Karistha Iswari, dan Vania Ditiara Nabila di bawah bimbingan Ibu Zahrina Mardhiyah, M.Psi., Psikolog. mengadakan program pengabdian masyarakat yang berjudul Pendampingan Psikologis dan Studi Eksplorasi Kecenderungan Smartphone Addiction Remaja Surakarta.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru Bimbingan Konseling diketahui bahwa kurikulum saat ini sudah berbasis teknologi yang mendorong siswa untuk mengakses smartphone dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, guru juga menyadari jika terkadang terdapat siswa yang mencuri waktu untuk menggunakan smartphone saat tidak diperlukan dalam pembelajaran di kelas. Sementara itu, pada hasil asesmen siswa kelas X SMAN 6 Surakarta menunjukkan bahwa mayoritas siswa menggunakan smartphone lebih dari 4 jam dalam sehari. Pada data yang diperoleh, sebanyak 58.1% atau 201 siswa menggunakan smartphone selama lebih dari 4 jam, 35.1% atau 118 siswa menggunakan smartphone selama 2 hingga 4 jam, dan 7.8% atau 27 siswa menggunakan smartphone selama kurang dari 2 jam. Hal ini cukup mengkhawatirkan, apabila waktu yang dihabiskan tidak digunakan secara produktif.
Program pengabdian masyarakat yang bertajuk “SMARTSTART: Strategic Management and Awareness for Resisting Technology Addiction” telah dilaksanakan sejak tanggal 9 Oktober 2024 hingga 1 November 2024 dan diikuti oleh 36 siswa dari kelas X SMA Negeri 6 Surakarta. Program ini terdiri atas psikoedukasi dan self-report yang dirancang untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kontrol diri dalam menggunakan smartphone, serta teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi durasi penggunaan smartphone.
Pelaksanaan psikoedukasi ini menghadirkan berbagai materi yang disampaikan oleh tim MBKM Riset dengan arahan dari pembimbing seputar kesehatan mental, serta mengadakan sesi interaktif dan praktik untuk membantu siswa mengaplikasikan teknik-teknik kontrol diri, seperti membuat to-do list, menyusun SMART Goal, dan mencoba teknik pernapasan STOP. Selain itu, kegiatan ini juga menyediakan ruang bagi siswa untuk melaporkan kegiatan yang menggantikan pemakaian smartphone saat senggang, serta berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjalani kehidupan sekolah, baik terkait akademik, sosial, maupun emosional.
Untuk mengukur efektivitas program, terdapat evaluasi melalui 3 pretest dan posttest. Pada tes pertama untuk mengukur tingkat smartphone addiction menunjukkan adanya penurunan dari rata-rata skor dari 25,225 menjadi 20,714. Sebanyak 21 dari 36 siswa memiliki tingkat lebih rendah setelah diberikan program. Kemudian, pada tes pemahaman materi hari pertama dan kedua yang diberikan pada setiap psikoedukasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman atau wawasan siswa mengenai fenomena smartphone addiction dan kontrol diri.
Selain itu, dari feedback yang diberikan siswa pada salah satu sesi didapatkan hasil bahwa program ini memberikan dampak positif karena mayoritas peserta menunjukkan kesadaran akan bahaya penggunaan smartphone yang berlebihan dan perlunya upaya untuk mengontrol dan membatasi waktu terkait penggunaan smartphone. Siswa juga menyatakan bahwa materi yang diberikan mudah dipahami dan memberikan wawasan pengetahuan yang baru. “Program ini juga menyenangkan dan tidak membosankan karena kegiatan yang seru dan bervariatif” ujar siswa X-E5 SMAN Surakarta.
Seluruh rancangan pelaksanaan program disusun ke dalam sebuah modul yang diserahkan kepada pihak sekolah pada akhir kegiatan. Penyerahan ini dilakukan sebagai panduan untuk pihak sekolah apabila ingin menyelenggarakan program yang serupa. Tentunya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terselenggara berkat dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pihak Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret dan pihak SMAN 6 Surakarta. Di masa yang akan datang, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan meningkatkan peluang bagi mahasiswa untuk berinovasi dan berkarya di bidang riset.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H