Tentang kekuasaan ini bermacam-macam bayangan yang terdapat pada manusia, demikian pula cara membayangkannya. Demikianlah Tuhan dianggap oleh manusia sebagai tenaga ghaib di seluruh dunia dan unsur-unsurnya atau sebagai Khalik rohani. Tenaga ghaib ini dapat menjelma dalam alam (animisme), dalam buku suci (torat), atau dalam manusia (kristus).
Dalam agama ada 2 macam, yaitu agama samawi (agama wahyu atau turun dari langit) dan agama budaya (agama ciptaan manusia sendiri). Agama samawi hanya satu yaitu Islam, selebihnya yaitu agama budaya selain agama Nasrani dan Yahudi. Agama adalah pustaka kebenaran, dan kunci darinya yaitu iman. Iman tentunya berbeda dengan akal.
Dalam akal, manusia memikirkan sesuatu secara rasional dan kekuatannya pun terbatas. Pengetahuan tentang Tuhan tidak dapat difikirkan dengan akal, namun harus menggunakan keyakinan atau keimanan. Karena jika menggunakan akal saja, maka akal itu tidak akan sampai untuk memikirkannya, dan kembali lagi bahwa akal itu hanya untuk memikirkan hal yang rasional.
Diawal telah dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk pencari kebenaran, dan unsur dari kebenaran itu ada 3: ilmu, filsafat, dan juga agama. Antara ketiganya terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu, sama sama mencari kebenaran dengan metodenya sendiri-sendiri. Perbedaannya, ilmu serta filsafat bersumber dari akal, sedangkan agama bersumber wahyu dari Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H