Mohon tunggu...
Devina NurulSyifa
Devina NurulSyifa Mohon Tunggu... Lainnya - saya kini melanjutkan ke jenjang universitas tepatnya di Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung, dimana UIN termasuk kedalam nominal Universitas islam terbaik di Indinesia, selain itu UIN pula memiliki keunggulan Hafalan bagi setiap mahasiswa/i yang ada.

Saya putri sulung dari 3 bersaudara, bersekolah di Sekolah Dasar Negri Cincin 1, Soreang. lalu melanjutkan pendidikan jenjang menengah pertama dan menengah atas di Homeschooling DAarul Muqorrobin, Bandung. (menempuh pendidikan di pesantren selama kurang lebih 6 tahun) lalu melanjutkan ke jenjang tinggi di Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung. Saya memiliki Hobi, Menulis, Membaca dan Menghafal Alquran. Saya pernah memiliki minat yang besar pula di Bidang olehraga selama kurang lebih empat tahun dan bergelut di kegiatan Karate,baik saat di pondok maupun setelah menginjakkan diri di UIN SGD bandung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa Menyongsong SDGs Guna Menyejajarkan Indonesia Dengan Negara Maju

25 Juni 2022   08:55 Diperbarui: 25 Juni 2022   09:52 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Oleh : Devina Nurrul Syifa

Apa itu SDGs atau pembangunan berkelanjutan, dalam istilah bahasa inggris dikenal pula dengan Sustainable Development Goals, diusung dari istilah dalam bahasa inggris inilah kini kita mengenal SDGs atau pembangunan berkelanjutan tahun 2030 di indonesia. SDGs merupakan tujuan pembangunan secara berkelanjutan pada tahun 2030, kesepakatan pembangunan terbaru untuk membawa perubahan-perubahan kepada arah pembangunan yang bersifat berkelanjutan sesuai dengan HAM (Hak Asasi Manusia)

Berbagai negara melakukan banyak hal guna mendapatkan kedudukan sebagai negara maju dan Indonesia merupakan salah satu negara yang mana akan melakukan perubahan dari negara berkembang menuju negara maju, dalam merealisasikan tujuan untuk mendapatkan kedudukan sebagai negara maju, Indonesia melakukan beberapa cara diantaranya bergabung dengan perserikatan dunia seperti, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun mengikuti Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs diberlakukan sejak tahun 2015 tepatnya 25 September 2015 hingga 2030, Setelah Program MDGs atau seringkali disebut dengan Millenium Development Goals dimana, MDGs ini sudah dicanangkan sedari tahun 2001 hingga 2015. SDGs diberlakukan dengan maksud dan tujuan meningkatkan pembangunan di setiap negara dengan 17 program dan 169 target yang dimana setiap program dan target tersebut harus dicapai dan dimiliki setiap negara untuk menciptakan negara maju. Salah satu point dalam program tersebut adalah pendidikan berkualitas, menjamin pemerataan pendidikan, menjamin semua anak baik laki laki maupun perempuan memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra sekolah dasar yang berkualitas sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar, selain itu dalam bidang pendidikan ini pula terdapat penjaminan akses yang sama bagi setiap anak terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi termasuk universitas yang terjangkau dan berkualitas dan tak lupa SDGs dalam bidang pendidikan bertujuan meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan termasuk keterampilan teknik dan kejuruan untuk pekerjaan dan profesi lainnya, selain itu pun terdapat tujuan untuk menjamin semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan 

keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan termasuk antara lainnya melalui pendidikan yang ada. Bayangkan saja jika persoalan pemerataan pembelajaran atau peningkatan signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan tidak diberdayakan, maka sangatlah sulit bagi Indonesia memecahkan masalah masalah lainnya dikarenakan akar dari pembangunan dari kemajuan suatu negara yaitu, pendidikan tidak tertunjang secara baik. maka untuk mencapai kedudukan sebagai negara maju pun semakin sulit dijangkau, di sisi lain permasalahan pendidikan ini pun telah menjadi masalah  yang   mengkhawatirkan   di   Indonesia.   Mengutip   dari   www.bangsaku.web.id  6 Masalah Pendidikan di Indonesia ialah keterbatasan jumlah guru terampil, sarana dan prasarana  tidak  memadai,  minim  bahan  pembelajaran,  mahalnya  dana  pendidikan.,  mutu pendidikan rendah dan minoritas bagi kelompok difabel.

Mahasiswa sebagai Agent Of Change memiliki peran besar dalam menyongsong dunia pendidikan di indonesia, menjadi pilar pilar dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia, terutama pada bidang pendidikan, seperti yang telah masyarakat ketahui mahasiswa senantiasa memiliki agenda mengajar didesa, baik didesa yang terpencil, tertinggal dan masih banyak lagi. Gerakan Mengajar Desa (Lembaga Swadaya Masyarakat) The Youth Collaboration Project For Better Education 5.300 Volunteers From 144 Regency & 28 Province Yayasan Gnerasi Sahabat Pendidikan merupakan salah satu bukti dari pada gerakan mahasiswa peduli terhadap pendidikan di Indonesia dan berupaya untuk menyongsong pendidikan di Indonesia guna menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya. Bukan hanya memeratakan pendidikan didesa saja namun mahasiswa pun seringkali mengadakan acara pembelajaran eksklusif bagi anak-anak yang putus sekolah seperti anak-anak yang mengamen dipinggir jalan, lalu anak-anak yang tinggal dikolong jembatan dan masih banyak lagi, dalam target pencapaian SDGs pada point of pendidikan tercantum bahwasanya pada ahun 2030 adanya penjaminan bagi setiap anak (baik anak laki-laki maupun perempuan) untuk menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif. Perlu  digaris bawahi, mengapa terdapat penjaminan sekolah tanpa biaya diIdonesia ini? Dikarenakan banyak sekali di temui kenyataan di Indonesia, anak yang putus sekolah dikarenakan alasan ekonomi yang rendah, dengan demikian pemerintah mengeluarkan subsidi dalam bidang pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), PIP (bagian daripenyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dikutip dari http://jdih.bpk.go.id Subsidi Umum Pendidikan Tinggi atau Bantuan Umum Pendidikan Tinggi adalah dana yang  berasal dari APBN yang dialokasikan kepada PT-BHNM dengan tujuan membiayai pengeluaran PT-BHNM berdasarkan prestasi kerja dalam pelaksanaan Tridarma yang ditugaskan Dapartemen Pendidikan Nasional . pemberian bantuan tersebut bertujuan memberikan layanan pendidikan bagi penduduk miskin untuk dapat memenuhi kebutuhannya dibidang pendidikan, agar peserta didik yang dimana orangtuanya tidak mampu tersebutdapat tetap memperoleh pendidikan. Hal ini juga dalam rangka mendukung pencapaian wajib belajar.

Pada kesimpulannya, Indonesia senantiasa bergerak dalam pembangunan berkelanjutan yang bertujuan mencapai Indonesia maju. Dalam perealisasian capaian menuju negara maju, pemerintah senantiasa membutuhkan sambutan dan bantuan hangat dari berbagai pihak guna mensukseskan capaian-capaian yang telah dicanangkan, maka dalam keberjalanan menyongsong SDGs ini terutama pada bidang pendidikan, mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk andil dalam menyejajarkan indonesia dengan negara maju lainnya. Beberapa kegiatan yang seringkali dilaksanakan oleh para mahasiswa untuk menyongsong dan memperbaiki pendidikan di Indonesia ialah dengan mengadakan acara mengajar desa, karena pintar desanya maju kotanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun