Mohon tunggu...
Devina
Devina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Main musik, baca, nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Cabut dan Akibatnya Bagi Karakter Siswa

28 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 28 Januari 2025   16:15 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena Cabut di MTsN  dan di Asrama MTsN  Serta Akibat Bagi Karakter Siswa:

Fenomena cabut di MTsN dan di asrama MTsN telah menjadi permasalahan yang serius dan memerlukan perhatian dari semua pihak. Cabut adalah fenomena di mana siswa meninggalkan sekolah atau asrama tanpa izin dan tidak memiliki alasan yang jelas.

Kita mulai membahas dari proses terjadinya cabut. Proses terjadinya cabut di MTsN dan di asrama MTsN biasanya dimulai dengan perasaan bosan dan tidak tertarik dengan kegiatan belajar mengajar.

Siswa kemudian mulai mencari kesempatan untuk keluar dari kelas atau asrama. Lalu melakukan aktivitas lain yang lebih menarik bagi mereka.

Biasanya cara cabut yang dilakukan oleh siswa di MTsN dan di asrama MTsN biasanya melibatkan beberapa tahap, yaitu mulai dari mencari kesempatan untuk keluar kelas. Membuat alasan palsu untuk meninggalkan sekolah atau asrama. Terakhir melakukan aktifitas yang menarik untuk dilakukannya.

Selanjutnya kita membahas mengenai kronologi cabut.
Kronologi cabut di MTsN dan di asrama MTsN biasanya terjadi pada saat-saat tertentu, seperti:
1. Saat jam pelajaran yang tidak disukai.
2. Saat ada kegiatan lain yang lebih menarik bagi mereka.
3. Saat ada masalah pribadi yang tidak dapat diatasi.

Jika kalian melakukan cabut, sudah pasti akan mendapatkan sanksi.
Sanksi cabut di MTsN dan di asrama MTsN biasanya diberikan oleh pihak sekolah atau asrama, seperti peringatan tertulis. Pengurangan nilai. Pemberian tugas tambahan. Pemberian sanksi lain yang sesuai dengan kebijakan sekolah atau asrama. Bahkan ada yang sampai orang tuanya terpanggil ke sekolah.

Cabut juga dapat memiliki pengaruh yang negatif bagi karakter siswa, seperti:
1. Menurunkan motivasi belajar.
2. Meningkatkan risiko kenakalan remaja.
3. Mengurangi rasa tanggung jawab.
4. Meningkatkan risiko kehilangan kesempatan belajar.

Cabut juga ada akibat dan cara pengobatannya. Saya melihat dari Google.
Menurut Dr. H. M. Quraish Shihab, seorang ahli pendidikan, "Cabut adalah fenomena yang dapat memiliki akibat yang negatif bagi karakter siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mencegah dan mengatasi cabut, seperti meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kualitas pengajaran, dan meningkatkan peran serta orang tua."

Dapat kita simpulkan bersama bahwa, penyebab cabut di MTsN dan di asrama MTsN adalah perasaan bosan dan tidak tertarik dengan kegiatan belajar mengajar. Serta kurangnya motivasi belajar. Risiko cabut bagi karakter siswa adalah menurunkan motivasi belajar, meningkatkan risiko kenakalan remaja, mengurangi rasa tanggung jawab, dan meningkatkan risiko kehilangan kesempatan belajar.

Menurut saya sendiri, cabut adalah fenomena yang perlu diatasi dengan serius. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kualitas pengajaran, dan meningkatkan peran serta orang tua.

Saran saya untuk menghindari keinginan untuk cabut yaitu.  Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan penghargaan dan pengakuan atas prestasi mereka.Meningkatkan kualitas pengajaran dengan memberikan pelatihan bagi guru dan meningkatkan sarana dan prasarana belajar.Meningkatkan peran serta orang tua dengan memberikan informasi tentang pentingnya pendidikan dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Tidak lupa saran Kepala Sekolah yaitu.  Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap siswa yang cenderung cabut. Meningkatkan kerja sama dengan orang tua untuk mencegah dan mengatasi cabut. Meningkatkan kualitas pengajaran dan meningkatkan motivasi.

Terakhir juga ada saran dari ahli. Saya mengambil informasinya dari google.
Menurut Dr. H. M. Quraish Shihab, seorang ahli pendidikan, "Untuk mencegah dan mengatasi cabut, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kualitas pengajaran, dan meningkatkan peran serta orang tua. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab cabut dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi cabut."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun