Mohon tunggu...
DEVI MERRY EVENDI
DEVI MERRY EVENDI Mohon Tunggu... -

tentang saya,saya orangnya on time ,tidak suka menyepelekan sekecil masalah apapun,ingin tau hal yang bermanfaat bagi saya.saya orangnya keras terhadap sesuwatu apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kanker Otot Lurik Menyerang Anak-anak

17 Desember 2011   12:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:08 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tak mudah mendeteksi kanker pada anak karena gejalanya sangat tidak spesifik.jadi, waspadalah.Tahun demi tahun, angka kejadian kanker anak terus meningkat.Di Indonesia, peningkatan terjadinya karena kurangnya pemahaman tentang penyakit kanker. Buktinya, kebanyakan pasien dating ke rumah sakit setelah kankernya berstadium lanjut.

Penyebab kanker sangat misterius.kanker pada anak bias terjadi sejak bayi dilahirkan dan dapat menyerang setiap organ tubuh dari berbagai macam populasi dan etnis. Berdasarkan pengalaman dan penelitian kanker pada anak bias diakibatkan interaksi berbagai factor, gabungan factor ginetik atau pengaruh.penyakit kanker dapat disembuhkan apabila keberadaanya diketahui sejak dini tetapi kanker pada anak sulit diketahui karena jarang menimbulkan gejala dan keluhan tambah lagi anak-anak umumnya belum dapat merasakan adanya kelainan .

KANKER OTOT LURIK

Kanker yang berasal dari jaringan otot lurik ini dapat terjadi dimana saja. Pada anak biasanya terjadi di daerah kepala, leher, kandung kemih, prostat, dan vagina. Karenanya, gejala yang muncul sangat tergantung pada wilayah yang diserang,kanker otot lurik pada rongga mata di tandai dengan mata menonjol. Di telingan menyebabkan nyeri pada telingan disertai perdarahan.bila mengenai otot lurik dari anggota gerak,maka terjadi pembengkakan.

Jadi bagaimana kalau anak-anak disekitar kita mengalami hal ini?

Bukankah ini sangat menyakitkan bagi mereka,bagaimana seorang anak kecil menahan sakit yang di deritanya.

Lalu langkah apa yang pantas kita lakukan sebagai pemuda Indonesia?

Berkreasilah sepenuh tenanga berantas Indonesia dari penyakit.bagaimana jika yang mengalami hal tersebut saudara anda bahkan adik anda.air mata yang akan mengalir,bautlah kehidupan orang tercinta kita bahagaia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun