Menjalankan ibadah puasa Ramadan bersamaan dengan masa pandemi virus corona adalah tantangan tersendiri bagi umat muslim. Tubuh harus kuat menghadapi segala pergerakan saat aktivitas di tengah ibadah puasa. Asupan makanan yang tidak seimbang dengan frekuensi aktivitas akan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang menurun pun dapat berpotensi terkena virus.
Padahal, bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Umat muslim pun berbondong-bondong untuk meraih keberkahan tersebut dengan serangkaian ibadah mulai dari puasa, salat tarawih, tadarus Al-quran hingga mengikuti pengajian.Â
Namun, bagaimana dapat menjaga kekebalan tubuh agar dapat terus menjalankan aktivitas ibadah di bulan Ramadan dengan tetap bugar dan prima? Sementara seringkali kita mudah merasa lelah saat bekerja, sehingga ketika selepas berbuka justru ibadah yang lain terlewatkan begitu saja.
Mengubah Pola Konsumsi Makanan Selama Berpuasa
Sesungguhnya, ibadah puasa tidak sepenuhnya menjadi alasan ketika kita merasa lelah dan capek. Kenali dulu pola konsumsi makanan kita saat berbuka dan sahur. Apakah menu makanan yang kita konsumsi sudah cukup nutrisi? Jangan sampai, hanya sekadar mencari menu yang mengenyangkan, kandungan nutrisi justru terabaikan.
Dilansir British Nutrition Foundation, ketika berbuka kita dianjurkan untuk mengonsumsi: minum cairan, makan makanan rendah lemak, makanan berair dan makanan dengan gula murni.Â
Mengapa dianjurkan untuk minum dan makan makanan kaya cairan? Karena penting untuk segera menggantikan cairan yang hilang ketika berpuasa. Sementara makanan rendah lemak akan mengurangi daya serap cairan. Terakhir, makanan yang mengandung pemanis alami dapat mendukung sumber energi untuk tubuh. Makanan yang mengadung pemanis alami dapat kita temukan dalam madu.
Madu, Bahan Alami yang Wajib Masuk Dalam Pola Konsumsi Makanan
Kebaikan madu telah disebutkan dalam Al-quran melalui surat An-Nahl ayat 69 yang artinya:
"Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir".
Madu telah diyakini sebagai sumber kebaikan dengan kandungan yang ada di dalamnya. Madu melalui kandungan nutrisi karbohidrat, vitamin, asam amino, magnesioum, phosopor dan kalium sangat bermanfaat bagi tubuh. Madu juga bersifat antibakteri, antiradang dan antijamur, seperti yang dirangkum oleh situs alodokter.com.
Tiga Manfaat dalam Satu Sendok Makan KOJIMA
Madu, bersama dengan jinten hitam dan kurma adalah kombinasi pas yang dianjurkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tidak mudah merasa lelah. Ketiganya sama sama memiliki sifat menjaga daya tahan tubuh dan sumber energi.
Jinten hitam atau dikenal dengan istilah habatussauda mempunyai sifat antivirus dan antibakteri yang dapat melawan ancaman infeksi. Bahkan, kandungan thymoquinone dapat mencegah timbulnya kanker.
Sedangkan kurma, kandungan zat fenolik dan karotenoid adalah zat yang dapat menigkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin B yang menjadi pendamping juga mendukung energi yang ada dalam tubuh.
Kombinasi kebaikan dari ketiga bahan alami memiliki fungsi phytonutrient (penambah nutrisi alami) dan Immunostimulant (peningkat daya tahan tubuh). Mengonsumsi satu sendok KOJIMA ketika berbuka dan sahur akan melindungi tubuh agar tidak mudah merasa lelah, capek dan selama berpuasa. Ibadah selama Ramadan dapat dijalankan dengan tubuh segar karena nutrisi yang terjaga. Â
Bagaimana bisa 3 bahan alami terkandung dalam satu sendok KOJIMA? Karena terobosan inilah madu KOJIMA sangat layak kita masukkan dalam daftar pola konsumsi makan selama Ramadan. Alangkah baiknya dapat terus berlanjut di kemudian hari bukan?
Salam hangat Kompasiana,Â
Referensi
A Healthy Ramadan
Ini 3 Produk Herbal yang Bantu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H