Tidak terasa, bulan Ramadan telah memasuki hari ke-5, yang tidak sedikit orang telah menghitung mundur berakhirnya puasa. Dengan berakhirnya puasa, maka umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Hari Lebaran, hari yang sangat dinanti-nanti untuk saling berkumpul, merajut tali silaturahmi dan saling memaaafkan.
Berbicara mengenai persiapan Hari Lebaran, tidak sedikit masyarakat yang merogoh saku demi memaksimalkan momen menyambut Lebaran. Mulai dari makanan, pakaian hingga perabotan, akan mulai direncanakan anggaran untuk pembelian barang-barang tersebut. Bahkan tak jarang, gawai atau kendaraan pun akhirnya terealisasikan untuk dibelanjakan, meskipun sebenarnya kantong sudah kembang kempis.
Tidak hanya pada saat Ramadan dan Lebaran, pada hari-hari biasa pun mengelola keuangan adalah hal yang cukup rumit. Ditambah, dengan adanya momentum tahunan, seperti Ramadan dan Lebaran, tentunya membuat ketidaksadaran akan sifat boros dan cenderung toleran terhadap prinsip pengelolaan keuangan yang sudah dijalankan.
Lantas, bagaimana kita dapat keluar dari labirin pengelolaan keuangan laksana mengurai benang kusut ini?
Pocket Calendar, Menabung Spontanitas Ala Masyarakat Korea Selatan
Kalau anda adalah orang yang tidak suka hal detil, bisa jadi anda akan cukup sulit dalam mengelola keuangan. Mungkin, tidak sempat mencatat setiap pengeluaran yang telah dilakukan, dimana pos-pos pengeluaran yang cukup banyak serta berapa rupiah dana yang telah dikeluarkan untuk biaya-biaya kecil yang tidak terlihat. Padahal, biaya seperti parkir, transfer antar bank dan ongkos kirim barang yang dibeli secara daring, lambat laun akan terkumpul dalam jumlah yang banyak. Wah!
Ada cara untuk menyiasati untuk anda agar bisa menabung spontan tanpa harus merangkum dalam sebuah catatan kertas sehingga tercapai financial goal yang diimpikan.
Pocket Calendar, sebuah metode unik dari penduduk negeri gingseng dapat menjadi jurus jitu yang bisa anda terapkan. Pocket Calendar atau kalender saku, adalah kalender unik yang mempunyai kantong di setiap tanggal pada suatu bulan, untuk menyimpan uang setiap hari. Setiap tanggal mempunyai kantong masing-masing. Tujuannya, agar anda dapat menyimpan uang setiap hari mulai dari tanggal 1 sampai dengan akhir bulan dari sisa uang harian yang telah dibelanjakan. Jadi, Pocket Calendar ini adalah media menabung anda sebagai saku untuk mengontrol konsistensi dan keteguhan prinsip keuangan anda.
Cara yang kedua adalah menyisihkan di akhir, yaitu menyisihkan sisa dari uang harian yang telah dibelanjakan, berapapun nominal yang tersisa. Metode ini dapat digunakan ketika anda tidak sedang memiliki kebutuhan mendadak, namun berpotensi mengumpulkan target nominal yang lebih rendah dibandingkan metode sebelumnya.
Nah, pada tim manakah anda akan berlabuh? Menyisihkan di awal, atau di akhir?
Kakeibo, Seni Mengelola Keuangan Ala Masyarakat JepangÂ
Selain Korea Selatan, ada satu negara lagi yang dapat kita sontek budayanya dalam hal mengelola keuangan, yaitu negeri sakura atau Jepang. Kalau berbicara mengenai negara ini, memang tidak akan berhenti kagum akan semua elemen yang dimiliki, seakan tidak ada habisnya, walaupun tidak memungkiri tentu ada kekurangan di setiap negara di dunia.
Kakeibo (baca: kah-keh-boh) diperkenalkan oleh seorang jurnalis, Hani Motoko, Â pada tahun 1904, dengan gagasan dasar untuk menanamkan kedisplinan individual. Di dalam menerapkan metode Kakeibo, anda hanya membutuhkan buku catatan dan pulpen, sebagai media analisis pengeluaran yang anda akan lakukan. Anda harus membagi pengeluaran ke dalam 4 kategori, yaitu kebutuhan, keinginan, hobi atau minat dan darurat.
Setelah menganalisis pengeluaran yang akan dilakukan, anda harus menjawab pertanyaan dari Kakeibo. Nah, bagi yang sudah menyimpan segudang item di keranjang marketplace, anda harus menjawab dulu 4 pertanyaan ini:
- Berapa dana yang tersedia?
- Berapa banyak yang akan kamu sisihkan?
- Berapa banyak yang akan kamu keluarkan?
- Berapa banyak yang akan kamu kembangkan?
Selain menanamkan kedisiplinan individu, Hani Matoko sendiri ternyata memiliki misi terhadap metode Kakeibo untuk menyediakan "Financial Freedom" kepada ibu rumah tangga, dalam hal mengelola keuangan rumah tangga yang jelimet melalui metode yang ia perkenalkan. Ketika sudah ada metode dan media, tinggal kedisiplinan, konsistensi dan prinsip yang tumbuh dari diri sendiri bukan?
Jadi, dari dua metode yang telah diulas, metode terebut memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk Pocket Calendar, metode ini bisa cocok diterapkan untuk keuangan yang bersifat individual, hanya menyangkut kepentingan diri sendiri.
Sedangkan Kakeibo, metode ini memang didesain untuk pengelola keuangan rumah tangga yang lebih kompleks dan analisis pengeluaran yang mendalam. Perlu jeli, teliti serta rajin membuat catatan.
Apakah anda tertaik untuk menerapkannya pada saat bulan Ramadan ini? Selamat mencoba!
Salam hangat Kompasiana,
Referensi:
How to Save Money Using Kakeibo
I tried 'Kakeibo': The Japanese art of saving money---and it completely changed how I spend my money
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H