Bertempat di Arena Birmingham, Inggris, Kamis (14/3/2018) kemarin, Inggris kembali menjamu pebulutangkis dari berbagai belahan dunia. Stadion yang selalu menyelenggarakan event terakbar bulutangkis setiap tahunnya ini kembali menghadirkan pertandingan-pertandingan seru yang selalu dinanti pecinta bulutangkis. Di stadion inilah berlangsung turnamen tertua bulutangkis, All England. Di tahun ini, All England kembali dihelat dari Rabu-Minggu, 14-18 Maret 2018. Babak pertama telah berlangsung dan sudah menyuguhkan berbagai kejutan yang mampu menarik perhatian pecinta bulutangkis.
Pertandingan dimulai pukul 09.00 waktu Birmingham atau pukul 16.00 WIB. Di babak pertama ini, banyak kejutan karena tumbangnya beberapa pemain unggulan. Selain itu, pemain non unggulan mampu memberikan perlawanan sengit hingga memenangi pertandingan. Bukan All England namanya bila tidak menyediakan pertandingan yang mampu membelakkan mata. Selain Istora Senayan, Arena Birmingham juga punya daya magis tersendiri.
Hingga pertandingan yang berakhir pagi dini hari tadi, penulis mencoba merangkum pertandingan yang menarik untuk diketahui para Kompasianer. Dimulai dari pertandingan sektor tunggal putri, tunggal putra, ganda putri, ganda putra hingga ganda campuran. Perlu diketahui, Indonesia menempatkan 14 wakilnya untuk berlaga di turnamen bulutangkis tertua ini. Dari tunggal putri, ada Fitriani. Di sektor tunggal putra, ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie dan Tommy Sugiarto. Lalu di ganda putra, ada Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra, Angga/Rian dan Fajar/Rian. Terakhir, di ganda campuran ada Tontowi/Lilyana, Praveen/Debby dan Hafiz/Gloria.
Tunggal Putri, dari Kalahnya Inthanon, Hingga Fitriani Membalik Keadaan
Pertandingan sektor tunggal putri antara Ratchanok Inthanon dari Thailand berhadapan dengan Michele Li dari Canada. Inthanon yang menjadi unggulan ketiga harus kalah dari Li yang menempati peringkat 18 dunia. Sulit dipercaya, Inthanon kalah di game pertama dengan skor 21-15. Inthanon sempat membalas di game kedua dengan skor 21-14. Namun sayang, ia menyerah di game ketiga 19-22. Ini adalah kali pertama Inthanon kalah setelah 4x sebelumnya pertemuan selalu dimenangkan Ratchanok Inthanon.
Selain Inthanon, Fitriani dari Indonesia juga membuat pebulutangkis Indonesia jantungan. Pasalnya, Fitriani kembali berhadapan dengan Sonia Cheah, dari Malaysia. Pertandingan ini dimenangkan dramatis oleh Fitriani, dengan skor 21-16, 18-21, 9-21. Titik balik membuat tikungan tajam adalah saat dia sudah tertinggal 2-13 di game kedua. Terpaut 11 angka dan Sonia sudah berada di atas angin. Namun, Fitriani berhasil memperkecil jarak angka di poin 7-13. Fitriani berhasil menyamakan kedudukan di poin 18-18. Fitriani akhirnya merebut game kedua. Dan di game ketiga, Fitriani telah menunjukkan kepercayaan dirinya dengan tak membiarkan Sonia meraih poin double digit. Ini menjadi modal bagus bagi Fitriani, bahwa dengan kerja keras dan optimisme, kemenangan bisa diraih.
Jonathan Balas Dendam terhadap Wong Wi Ki Vincent, Wakil Denmark Habis
Setelah meraih gelar Asia Badminton Championship Man Team, Indonesia semakin optimis di sektor tunggal putra. Jonathan yang tampil sempurna di ajang tersebut kembali menunjukkan performanya. Jonathan yang dipertemukan dengan Wong Wi Ki Vincent dan memenangi laga 21-7, 21-13. Jonathan sebelumnya kalah di French Open 2017, bulan Oktober lalu dengan rubber game.
Tunggal putra Indonesia yang lain, Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto harus berhadapan. Anthony yang dinantikan performanya setelah menjuarai Indonesia Master, menyerah oleh seniornya, Tommy Sugiarto denngan skor. Dari hasil ini, Indonesia mempunyai 2 wakil yang berlaga di babak selanjutnya. 14-21 dan 19-21.
Sementara itu, Denmark yang memiliki tiga pilar tungga putra harus angkat koper lebih awal di sektor ini. Comebacknya Jan O Jorgensen yang patut diwaspadai rupanya telah diredam lebih dulu oleh pebulutangkis tunggal putra Korea, Lee Dong Keun. Selain Jan O Jorgensen, Hans Christian Vittinghus juga menyerah dari legenda bulutangkis asal Tiongkok, Lin Dan. Sedangkan Viktor Axelsen terpaksa mengundurkan diri akibat cedera yang belum sembuh saat berlaga di Indonesia Master 2018.
Unggulan Tiongkok Kalah, Fajar/Rian Tersingkir
Menurut pengamatan penulis, peta persaingan untuk ganda putra lebih menempatkan Cina dan Indonesia sebagai negara yang mendominasi di sektor ini. Perlahan namun pasti, Indonesia masih berusaha mempertahankan predikat tersebut. Berbeda dengan Tiongkok yang sekarang seakan menurunkan intensitasnya. Kalahnya Liu Cheng/Zhang Nan dua game langsung dari pasangan non unggulan dari Taipei, Liao Min Chun/Su Ching Heng dengan skor identik 22-20. Tiongkok masih memiliki kans dengan satu wakilnya di sektor ini, Li/Liu.
Sedangkan wakil Indonesia, Fajar/Rian harus menyerah dari wakil Taipei, Yew Sin Ong/Ee Yi Teo dengan skor 21-16 16-21 23-21. Fajar/Rian yang menjadi runner up pada turnamen German  Open 2018 minggu lalu sepertinya masih dibayangi aturan servis setinggi 1.5 m yang cukup menyulitkan untuk diadaptasi. Sedangkan Marcus/Kevin lolos setelah duel senegara dengan Angga/Rian. The Daddies, Ahsan/Hendra juga berhasil menyusul Marcus/Kevin setelah menang straight game dari lawannya, Jacco Arends/Ruben Jille.
Greysia/Apriani Diluar Prediksi, Della/Rizky dan Anggia/Ketut Berjuang
Absennya Greysia/Apriani dari dua turnamen sebelum All England, Swiss Open dan German Open dipersiapkan oleh pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian untuk berlaga di kejuaraan ini. Namun siapa sangka, mereka justru kalah dua game langsung dari pasangnan non unggulan asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stevani Stoeva. Greysia/Apriani seakan tak mampu menjebol defend dari duo Stoeva karena bermain dengan sangat rapat dan bagus.
Indonesia masih bertumpu pada ganda putri lainnya, Della/Rizki dan Anggia/Ketut. Della/Rizki lolos setelah bermain rubber game dengan pasangan Korea, Chang Ye Na/Kim Hye Rin 22-20 18-21 21-17. Selalu tertinggal jauh hinggal 5 angka lebih dahulu, Della/Rizki bermain penuh optimisme. Anggia/Ketut pun juga menyusul setelah menumbangkan pasangan Chloe Birch/Jessica Pugh dengan straight game, 22-20 21-14
Tang /Tse Kalah dari Ganda Campuran Jepang, Praveen/Debby Bernostalgia
Dari sektor ganda campuran, unggulan yang harus tumbang adalah pasangan asal Hongkong, Tang Chung Man/Tse Yung Suet. Pasangan ini kalah dari ganda campuran asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 18-21 21-18 21-16. Tang/Tse menghuni peringkat 5 dunia. Sedangkan Watanabe/Higashino menduduki peringkat 29 dunia saat ini.
Dan di All England ini, pecinta bulutangkis akan bernostalgia dengan pasangan Indonesia, Praveen/Debby yang pernah meraih gelar di turnamen ini tahun 2016. Setelah bercerai, mereka kembali comeback dengan langkah positif di babak pertama dengan mengalahkan pasangan Lee Yang/Hsu Ya Cing dari Taiwan. Menurut pengakuan Praveen, dilansir dari twitter PBSI, Praveen mengaku menikmati pertandingan dan tidak lupa cara bermain dengan Debby. Selain Praveen/Debby, dua wakil Indonesia di sektor ini adalah Hafiz/Gloria dan Tontowi/Lilyana yang sama-sama berhasil melaju ke babak kedua.
Babak kedua All England akan dimulai Kamis, 15 Maret pukul 19.00 waktu Birmingham. Pecinta bulutangkis Indonesia bisa menikmati via streaming mulai pukul 19.00 WIB di detiksport.com. mari kita dukung perjuangan mereka meraih gelar ini. Salam hangat, sekedar berbagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H