3. Simple Plan-Welcome To My Life
Dari UK, kita beralih ke Kanada. Selain The Script, pasti ada yang sudah mengenal Simple Plan terlebih dahulu bukan? Bila saya biasa memutar lagu "Perfect" ketika sedang sedih, saya akan mengganti track menjadi Welcome To My Life ketika pagi hari. Inilah lagu yang mengenalkan saya pada Simple Plan pertama kali. Lagu ini rilis tahun 2004 masuk dalam track album Still Not Getting Any...
Simpel Plan mempunyai beberapa lagu yang mengintepretasikan kehidupan seseorang yang sedikit berantakan. Lagu Welcome To My Life ini dalam liriknya mendeskripsikan seseorang yang ingin memperlihatkan kekhawatirannya dan betapa ruwetnya kehidupan yang sedang dijalani ini. Ekspresif banget ya? Maka dari itu, wahai kompasianer. Ekspresikan apapun yang kamu rasakan! Tak perlu kebablasan. Bisa dengar mendengarkan lagu dan menarilah.
4. Simple Plan-Summer Paradise feat Taka One OK Rocks
Summer Paradise memiliki 3 versi. Versi originalnya, Simple Plan berkolaborasi dengan K'naan, seorang rapper berdarah Somalia berkebangsaan Kanada. Sedangkan versi kedua, dengan Sean Paul, penyanyi asal Jamaika dengan konsep raggae.
Kalau versi yang paling saya suka justru dengan vokalis band rock asal Jepang, Takahiro Mariuchi alias Taka dari One OK Rocks. Versi ini cukup fresh juga karena ada campuran rap dengan bahasa Jepang. Oh iya, sekedar informasi, aksen Taka dalam bahasa inggris cukup bagus loh, coba dengarkan lagu One Ok Rock berjudul Heartache atau Listen feat Avril Lavigne.
5. Maroon 5-Sugar
Nah, band yang dari US ini sangat digandrungi karena suara sang vokalis, yakni Adam Levine sangat unik. Suaranya yang melengking itulah yang membuat pendengar ingin berjingkrak. Band ini berdiri tahun 1994 yang dulu bernama Kara's Flowers. Setelah lulus dari universitas, Adam Levine cs menambah personil baru di tahun 2001 dan mengganti nama menjadi Maroon 5.
Lagu sugar ini, selain digunakan untuk lagu-lagu pernikahan menurut saya juga pas diputar untuk amunisi di pagi hari. Sugar masuk dalam album V, yang mana desain cover album ini dibuat oleh mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta lewat sebuah sayembara. Menurut pengakuan Adam Levine, lagu ini terinspirasi oleh musisi senior sekaligus idolanya, Prince. Lagu ini sukses menduduki puncak Bilboard Amerika dan terjual lebih dari 2 juta kopi.