Maka, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, mengubah nama Syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank pemerintah yang menjadi pelopor berdirinya perbankan di tanah air.Â
Pergantian nama tersebut rupanya melalui diplomasi yang panjang. Jepang tak mudah melepaskan status quo di Indonesia. Hingga akhirnya, hasil konsolidasi berjung pada dikuasainya Syomin Ginko oleh orang Indonesia, merubah BRI dengan jajaran pertama yaitu M. Harsoadi sebagai presiden direktur, M. Soegijono Tjokrowirono sebagai direktur, dan M. Soemantri sebagai direktur merangkap sekretaris (brimuseum.blogspot.co.id).
Ditetapkan dan Dikukuhkan, 1968
Sesuai Undang-Undang No. 21 Tahun 1968, Pemerintah kembali menetapkan nama Bank Rakyat Indonesia dengan status sebagai bank umum. BRI juga satu-satunya yang  ditunjuk Pemerintah sebagai bank yang bertugas menyalurkan kredit program Bimbingan Masal (Bimas) dan mulai dibentuknya BRI Unit (bri.co.id). Dengan adanya target Bimas tersebut, BRI membuka kantor berupa BRI Unit Desa di berbagai daerah demi tersalurkannya program tersebut. Maka, jumlah karyawanpun terus bertambah. Di tahun tahun 1983 jumlah BRI Unit Desa sebanyak 3.617 kantor dengan 292 kantor cabang termasuk 100 kantor cabang Inpres dari Pemerintah dengan pekerja mencapai 31.777 orang (ediunisnu.wordpress.com).
BRI Milik Masyarakat Indonesia, 1992
Di tahun 1992, BRI telah berubah menjadi perusahaan Perseroan Terbatas (PT), yang mana mengemban status baru sebagai perusahaan terbuka. Sahamnya dapat dimiliki oleh siapa saja, tak hanya pemerintah.Â
BRI mulai mengelola bisnis perbankan mikro semenjak program Bimas diberhentikan pemerintah. Tahun 2003, BRI sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan label saham "bluechip". BRI adalah saham perbankan dengan nilai tertinggi di Indonesia.Â
Dengan label tersebut, BRI telah sukses hadir melayani produk finansial bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, fokus BRI adalah masyarakat menengah mikro! Sebuah kebanggaan!
Hadir untuk Nasabah Syariah, 2007
Akuisisi terhadap Bank Jasa Artha, memunculkan unit usaha baru BRI. Pada 17 November 2017, sebuah diferensiasi pelayanan bertajuk "BRI Syariah" berdiri. BRI Syariah hadir untuk masyarakat Indonesia yang menginginkan jaminan pelayanan perbankan sesuai syariat-syariat Islam.Â