Bulutangkis memang menjadi kancah unjuk gigi para negara-negara raksasa di bidangnya seperti Tiongkok, Indonesia, Korea hingga beberapa negara eropa seperti Denmark, Inggris dan Spanyol. Catatan berbicara, negara-negara Asia adalah negara paling mendominasi untuk dunia perbulutangkisan. Namun, pelan tapi pasti, perwakilan dari benua biru itu kini mulai merebut tempat di podium-podium juara dari lever super series, super series premiere hingga kejuaraan dunia. Terakhir, Denmark mampu meraih piala Thomas Cup 2016 di Kunshan, Tiongkok setelah menunggu 67 tahun lamanya. Denmark harus melakoni 9 kali partai final sampai pada akhirnya mampu menjadi juara. Denmark sekaligus menjadi negara Eropa pertama yang memenangi gelar juara bulutangkis beregu putra tersebut.
Baru saja kita melihat turnamen kejuaraan bulutangkis super series di negeri sakura, Jepang. Jepang didaulat menjadi tuan rumah setelah turnamen Korea Open, di Seoul, berselang satu minggu kemudian. Di babak final, Jepang sebagai tuan rumah menempatkan 3 wakil melalui 3 sektor sekaligus. Yaitu ganda campuran, ganda putri dan ganda putra. Ironis memang, Nozomi Okuhara, salah satu tunggal putri terbaik Jepang harus kalah dengan status walk out (WO) karena cidera di semi final saat melawan wakil Spanyol, Carolina Marin. Di partai puncak, Marin menang straight game dari He Bingjio, wakil dari Tiongkok dengan skor 23-21 dan 21-13.
Berikut hasil turnamen Japan Open Super Series Premiere 2017 :
Ganda Putri         : Winner      Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang)                         Â
                    Runner-Up   Kim Ha Na/Hee Yong Kong  (Korea Selatan)                 Â
Ganda Putra         : Winner      Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
                    Runner-Up   Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang)                         Â
Ganda Campuran     : Winner      Wang Yilyu/Huang Dongping (Tiongkok)
                    Runner-Up   Takuro Hoki/Sayaka Hirota (Jepang)
Tunggal Putri        : Winner      Carolina Marin (Spanyol)
                    Runner-Up   He Bingjiao   (Tiongkok)        Â
Tunggal Putra       : Winner      Viktor Axelsen (Denmark)                    Â
                    Runner-Up   Lee Chong Wei (Malaysia)
Carolina Marin adalah salah satu dari dua bule penyusup di podium juara Japan Open. Marin sedang mengincar gelar di kejuaraan tahun ini setelah gagal dari berbagai turnamen level Grand Prix Gold, Super Series hingga Super Series Premiere di sepanjang tahun 2017. Sebelumnya, Marin telah 2 kali berturut-turut meraih emas Kejuaraan Dunia tahun 2014 dan 2015, kemudian emas dari Olimpiade. Carolina Marin kini menjadi satu-satunya tunggal putri Eropa yang mampu bersaing di level papan atas dunia. Rival Marin adalah Tai Tzu Ying (China Taipei), Ratchanok Inthanon (Thailand), Nozomi Okuhara (Jepang), Pusarla V.Sindhu (India). Uniknya, usia mereka tak terlampau jauh. Masih di bawah 25 tahun.
Selain Marin, ada Viktor Axelsen dari Denmark yang tengah "on fire". Viktor menang rubber game dari Datok Malaysia, Lee Chong Wei dengan skor 21-14 19-21 21-14. Sangat mengagumkan seorang Viktor Axelsen, yang berusia 23 tahun menang dalam waktu 1 jam 15 menit menit dari seorang legenda bulutangkis. Lee Chong Wei sudah makan garam yang kini berusia 34 tahun dan baru saja menikmati gelar All England tahun ini. Â
Jepang Super Series ini adalah gelar ketiga Viktor di tahun 2017. Sebelumnya, di India Open, Viktor juga menang 2 game langsung melawan Chou Tien-Chen ( China Taipei) dengan skor 21-13 dan 21-10. Dan yang paling memukau, di final Kejuaraan Dunia Glasgow, Viktor mampu menumbangkan sang master bulutangkis dari Tiongkok, Lin Dan. Viktor menyelesaikan pertandingan dengan raihan angka 22-20, 21-16. Kini, Viktor menghuni peringkat 2 dunia setelah Son Wan Ho, asal Korea Selatan. Â Selebrasi Viktor pada saat itu sangat unik. Ia justru berekspresi terkejut dengan memegang kepalanya. Seakan tak percaya bahwa unggulan dunia itu bisa tumbang di tangannya secepat itu.
![Sumber : http://www.dailymail.co.uk](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/09/25/wire-1215579-1503860536-709-634x422-59c8866eb6140107e4792d02.jpg?t=o&v=770)
Dominasi Asia kini tengah terancam karena negara-negara "Barat" telah mulai menunjukkan taringnya. Mereka sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Doa dan harapan saya, semoga Indonesia mampu bertahan dan melanjutkan tradisi juara.
"SEPAKBOLA BOLEH DIKUASAI EROPA, NAMUN BULUTANGKIS TETAP MENJADI MILIK ASIA"
Salam hangat, sekedar berbagi.
Referensi :Â
Juara di Jepang Terbuka, "Duo Minions" Duduki Peringkat Satu Dunia
Wikipedia.org.
bwfbadminton.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI